ENAM SATU

27K 837 22
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.

.

.

HAPPY     READING

Setelah puas berlibur ke kebun binatang, kini mereka memutuskan untuk pulang ke rumah, Khanza dan Khansa yang sedang asik bercanda di belakang, serta Khaira dan gus Rafa yang duduk di depan.

"Sasa kalo udah besal au taya uma!!" Seru Khansa.

"Emang uma kayak gimana?" Tanya Khaira.

"Uma baik, pintel, sabal, Sasa uga kalau udah besal au patai cadal bial taya uma!" Seru Khansa.

Khaira terkekeh kecil, "Semoga ya nak, uma berharap Anza sama Sasa kalau sudah besar jadi anak yang sholeh/sholehah, sayang."

"Otey, uma!"

"Anza mau kayak abba nggak?" Tanya gus Rafa kepada Khanza.

Dengan polosnya Khanza menggelengkan kepalanya, "Ndak au, ah!"

"Lho? Kenapa?"

"Kalena abba galak!"

"Anza nggak boleh begitu nak, nanti abba marah lho," Ujar Khaira.

"Maaf abba,"

"Nggak dimaafin," Ujar gus Rafa pada Khanza.

"Anza minta maaf abba, Anza janji ndak gitu lagii!" Ujar Khanza seraya menggoyangkan kursi yang di duduki oleh gus Rafa.

"Beneran nih janji Anza nggak bakal gitu lagi kan?" Tanya gus Rafa seraya menyetir mobilnya.

"Janji, abba!"

"Anza kan cayang ama abba!" Pekik Khanza.

Gus Rafa langsung menarik tangan Khanza dan duduk di pangkuannya seraya fokus menyetir.

"Sasa uga au di gendong umaa!" Pekik Khansa.

"Ya udah, sini nak,"

Dengan cepat Khansa pun mendekatkan ke Khaira, dan setelah itupun Khaira memangku tubuh Khansa.

Dalam perjalanan, tiba-tiba hujan turun dengan sangat lebat, cuaca yang dingin ditambah dengan petir yang terus bersuara.

"Sasa tacutt umaa," Lirih Khansa seraya menutup kedua telinganya dengan tangannya.

Dengan sigap Khaira memeluk erat tubuh Khansa, "Nggak ada apa-apa kok, jangan takut kan ada uma.."

"Ujannya gede banet," Ucap Khanza yang berada dipangkuan gus Rafa.

Gus Rafa yang sedang menyetir pun menatap kearah Khanza, "Iya lagi musim hujan, dingin ya? bobo aja za," Ujar gus Rafa pada Khanza.

"Mas sini Khanza nya, kamu kan lagi nyetir," Ujar Khaira.

"Nggak usah Khai, nggak apa-apa,"

"Sasa tacutt umaa," Lirih Khansa.

Khaira menatap wajah Khansa yang ketakutan, "Ya udah Sasa bobo aja ya nak? Bentar lagi juga sampai rumah kok," Tutur Khaira seraya mengusap kepala Khansa dengan lembut.

Khansa pun menurut, ia langsung menutup matanya, Khansa memang paling takut dengan suara petir, "Yang, Khanza sudah bobo?" Tanya gus Rafa.

Lalu Khaira menatap Khanza yang berada dipangkuan suaminya itu, "Sudah mas,"

Love Till Jannah [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt