SEBAGAI PEMBACA YANG BAIK, SILAKAN FOLLOW AKUN PENULIS LEBIH DULU DAN MARI BERTEMAN!
--
Demi keuntungan bersama, ayo tekan bintang dipojok kiri bawah lalu tekan kolom komentar dan ketikan beberapa kata yang dapat membangun cerita ini. Udah?
Terkhusus untuk kalian yang bisanya hate comments dan memberi kritik yang menjatuhkan, aku tegaskan agar tidak membaca cerita ini.
Dan, maaf bila ada kesamaan nama, tokoh, alur, tempat, kejadian, ataupun sifat dengan cerita lainnya karena itu semua hanyalah ketidaksengajaan yang mungkin tidak aku sadari. Semoga paham.
Aku juga mau kasih tau, tidak semua kejadian sama dengan dunia nyata. So, tolong jangan samakan dengan dunia nyata. Tiru yang baiknya, buang yang buruk nya. Pembaca ku semuanya pasti bijak dan bisa mengerti.
Terima kasih🤗
I hope you are satisfied with my story✨🐻
HAPPY READING!!
***
Chapter fourteen
- Pertemuan Tak Terduga"Kondisi Melissa sudah membaik, untungnya lo bawa Melissa tepat waktu kalau tidak, gue gak tau bagaimana kondisi Melissa dan anaknya."
Jaergen tersenyum tipis, dia mengangguk kepada Dokter didepannya yang tak lain tak bukan adalah sahabatnya semasa SMA nya dahulu. Tasher Marquardt namanya, seorang pria tampan kelahiran asli Indonesia yang diberi nama ala-ala bule. Sungguh keren, Tasher menepuk bahu sahabatnya itu dua kali.
Dia tersenyum, "Gimana kabar Starlee? Hubungan kalian baik-baik aja? Apa Melissa menjadi duri dipernikahan kalian?"
Mendengar nama sang istri yang dia tinggalkan tadi, dia terdiam sejenak. "Bad, sangat buruk."
Kening Tasher berkerut bingung, dia merasa jika obrolan kali ini termasuk privasi, dia pun mengajak Jaergen masuk keruangan nya. "Lo bisa cerita sama gue, jangan sungkan, Er."
Tatapan yang tadinya datar berubah sendu, "Apa gue salah selama ini, Sher? Gue cuma mau buat dia bahagia tapi gue harus melakukan ini sebelum hidup gue, sepenuhnya gue berikan ke dia. Gue gak mau Star terluka karena dia, apa gue salah?"
Keadaan sahabatnya terlihat begitu memprihatinkan, Tasher menghembuskan napasnya kasar. Dia menggeleng, "Gue gak bisa membenarkan atau menyalahkan. Tapi cara lo memang salah, membuat Star seakan-akan menjadi korban kebrengsekan lo."
"Tapi cuma ini satu-satunya cara, gue gak mau dia terluka lagi..." Jaergen membuang pandangan nya kesembarang arah, "... Dia semakin membenci gue, Sher. Gue harus apa?"
Tasher mulai kehabisan kata-katanya, "Jujur. Hanya itu satu-satunya cara supaya Star bisa mengerti,"
"Tapi sudah terlambat, dia udah benci gue."
"Gak ada kata terlambat, Er. Semuanya masih bisa diperbaiki, bawa dia dan jelaskan semuanya didepan Star. Untuk hasilnya, kita lihat nanti."
Kali ini Jaergen menggeleng, "Gue gak bisa bawa dia kehadapan Star."
"Why? Dia bisa jadi alasan kalian bersatu kembali,"
"No, Sher. Gue mau, alasan Star kembali ke gue itu karena keutuhan cinta kita, bukan demi dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelahiran Kembali Sang Bintang
FantasyDia, Starlee... Sesuai dengan arti namanya, karir Starlee begitu cemerlang bagai bintang ditengah kegelapan. Memiliki segalanya, namun satu hal yang sangat dia benci akan fakta kehidupan pernikahan yang selama ini dia bangga-banggakan. Dirinya dija...