[1/10]

965 97 16
                                    

Memulai pagi...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ceweknya tsundere.

Suaminya malesan.

Bayangin gimana interaksi mereka sehari-hari.

Ice adalah pianis muda yang terkenal karena bakatnya dalam bidang musik. Dan name adalah seniman yang terkenal karena karya-karya nya.

Dua orang yang bekerja di bidang seni ini memutuskan untuk menikah.

(Alasannya akan ada di episode yang lain//males ngetik)

Hari mulai beranjak pagi.

Di rumah baru keluarga ice terlihat pasangan yang sedang tertidur nyenyak. Ice meringkuk memeluk (name) dengan dengkuran pelan.

(Name) sendiri tidur dengan tenang, damai.

Perlahan mata (name) terbuka dan mengerjap-ngerjap kan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

"Hm..."

(Name) terhenti, dia merasa susah membangunkan badannya. Dia menoleh ke samping dan melihat beruang—maksudnya pemuda tamvan rupawan yang di kenal ice dan sekarang berstatus sebagai suaminya.

(Name) menepuk-nepuk pelan pipi ice berharap suaminya itu mau terbangun dan melepaskan badannya.

"Ice, bangun ini sudah pagi."

Ice belum bangun. (Name) malah mengelus-elus pipi ice yang lumayan berisi, sekarang (name) merasa tidak adil. Kenapa suaminya ini terlihat sangat imut? Kan dia jadi gemes.

Di cubitnya pelan pipi gembul itu, dia juga mengusap-usap Surai rambut ice. Intinya wajah ice di mainkan oleh (name), dia jadi lupa alasannya membangunkan ice.

Perlahan kelopak mata ice terbuka menunjukan netra Aquamarine nya yang menatap (name) sayu.

(Name) dan ice saling menatap dan diam-diaman. (Name) malu ketahuan memainkan pipi ice, dan ice yang masih loading akan keadaan.

Tangan ice menarik tangan (name) dan mengelus-eluskan pada pipinya.

"Elus."

(Name) menurut saja mengelus-elus pipi ice, dan ice sendiri menikmati elusan lembut dari (name).

(Name) loading. Dia lupa kalau ice sudah bangun.

"Ice ayo ke kamar mandi, hari sudah pagi tau."

(Name) ingin berdiri dari posisi tidurnya namun di cegat oleh kedua tangan yang memeluk perutnya, jangan lupakan kepala yang muncul dari samping kepala (name).

"Mager, mending tidur." Gumamnya pelan.

(Name) blush malu karena perlakuan ice padanya, hey! Ini mengagetkan nya! Dan (name) malu.

"H-hey—"

"Setengah jam saja ya..."

Ice menatap (name) dengan ekspresi sedih, membuat (name) mau tidak mau menuruti permintaan suaminya yang tiba-tiba manja ini.

"Hn...jangan lama-lama."

Akhirnya (name) pasrah di peluk ice yang malah tertidur lagi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
...Dengan rebahan.

Catatan: maaf pendek, entar panjang deh

My Tsundere Wife|| Boboiboy Ice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang