[4/10]

624 90 9
                                    

Sadar gak...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Matahari bersinar dengan terangnya, sekarang masih pukul 8 pagi. Jam yang cocok untuk orang-orang berjalan-jalan pagi, begitu juga dengan (name) dan Ice. Awalnya (name) izin kepada Ice akan berjalan-jalan di taman sendirian tapi Ice bilang akan ikut.

(Name) dan Ice sudah berjalan-jalan di sekitar taman selama 15 menit dan Ice sudah merasa lelah, sekarang Ice sedang duduk di bangku taman dan (name) di sisinya.

"Ice aku tidak tau kau selemah ini."

"Ini karena hari sudah panas."timpal Ice.

"Tapi hari masih pagi loh, kalau begitu aku akan berjalan-jalan di sekitaran sini. Kau tunggu saja di sini, aku akan kembali." Ucap (name) sambil berdiri.

Ice manut saja mengangguk dan duduk di bangku taman, lumayan dia bisa tidur 10 menitan. Ice melihat (name) yang mulai berlari kecil meninggalkannya, karena bosan Ice menutup matanya mencoba tidur.

(Name) sendiri berlari kecil sambil menikmati suasana pagi hari, sedikit orang-orang di sekitarnya yang sedang olahraga pagi ataupun berlalu lalang. (Name) kurang suka berada di keramaian, dan suasana ini pas untuknya tidak ramai.

Tanpa sadar (name) berlari terlalu jauh, dia sudah berada di kawasan yang tidak dia ketahui. Dia menoleh ke belakang dan melihat bahwa sekarang dia sudah terlalu jauh dari tempat ice.

Dia berjalan sambil melihat-lihat, entah cuma perasaan (name) atau bagaimana tapi di sini terasa sunyi. (Name) bergidik sendiri karena suasana ini, di sini membuatnya tidak nyaman.

"Apa aku telepon Ice saja?" Gumamnya.

(Name) mengambil ponselnya di saku jaket, (name) memutuskan duduk di bangku taman sambil menelpon Ice.

"Ice?"

'(name)? Kenapa menelepon? Kamu kangen?' tanya Ice di seberang telepon.

(Name) entah kenapa bisa membayangkan Ice yang berkata begitu sambil memasang ekspresi datar. "Gak."

Jleb! Hati ice retak dikit.

"Aku tersesat susul ke sini."

'kan ada GPS.'

"Aku buta arah."

'....kamu di mana?'

(Name) mengerutkan keningnya "kan aku tersesat Ice, ya mana aku tau aku di mana."

'maksudku ciri-ciri tempat kamu sekarang (name) manis.'

"Owh, bilang dong dari awal."

Ice greget pemirsa. 'iya sekarang sebutin.'

"Di sini ada pohon." Ucap (name).

'(name) di sini juga ada pohon.'

"Kalau gitu di sini ada bangku."

'(name)...'

"Sama ada rumput."

'(name) sayangku, cintaku, gak gitu yang. Maksudnya itu yang lebih spesifik.' Ice greget di seberang sana.

"Owh...di sini ada toko eskrim." Jawab (name).

'oke aku tahu kamu di mana, aku di belakang kamu.'

(Name) menoleh ke belakang dan melihat Ice yang sedang makan es krim dengan santainya.

"Sejak kapan kamu di sana?" Tanya (name).

"Sejak kamu bilang kamu tersesat, aku udah nangkring di sana." Ucap Ice sambil menunjuk toko eskrim.

"Setelah ini kita pasang aplikasi pasangan aja, biar kamu gak nyasar lagi."

"Eh?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

...tadi aku manggil kamu sayangku?

[PS: tahu gak sih, komentar vote sama dukungan kalian tuh bikin mood?]

My Tsundere Wife|| Boboiboy Ice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang