Home | BachiSagi

8K 718 97
                                    

Lah kok rame:v









Happy Reading! Minna-san~

BachiSagi

Alternative Universe

•••

'Lucu sekali~'

'Ah, aku ingin sekali menculiknya lalu menjadikannya milikku.'

'Tidak! Tidak! Penculikan itu dilarang, tahan Meguru...'

Begitulah kata hati dari seorang cowok bernama lengkap Bachira Meguru---sedari tadi tengah memperhatikan teman sebangkunya yang tertidur di sampingnya. Isagi Yoichi namanya, pemuda bersurai biru tua dengan helai mencuat diatasnya. Orang yang akhir-akhir ini membuat Bachira gila---karena siang dan malam selalu memikirkannya. Dan sekarang anak itu tertidur dengan wajah tanpa dosa, sangat menggemaskan! Bachira mana tega membangunkan.

"Hoaam, eh Bachira? Kenapa melihatku terus, ada yang aneh dengan wajahku?" Isagi menyentuh pipinya barangkali ada iler menempel. "tidak ada iler kan?"

Bachira menggeleng lalu tersenyum lebar. Ia mengusap rambut Isagi dengan kencang. "Meskipun mukamu kusut, wajah imutmu tak berkurang kok," ucapnya.

Isagi menyingkirkan tangan Bachira dari atas kepalanya. Wajahnya tiba-tiba memerah, juga sedikit syok---wajar saja dia baru bangun langsung disambut gombalan manis.

"A-aku tidak imut ya! Y-yang imut itu kau, para gadis sering mengatakannya!" Isagi memalingkan wajahnya. Memang bukan kali ini saja dia mendapatkan gombalan receh dari Bachira. Sehari bisa tiga kali Bachira menggodanya---wah sudah kayak minum obat saja.

Bachira tertawa, matanya memperhatikan Isagi yang kini menelungkupkan wajahnya ke lipatan tangannya. Lucunya~

"Horaaa jangan pacaran di kelas. Daritadi aku perhatikan mesra sekali deh," ucap si kepala plontos, Igaguri. Sepertinya dia tidak istirahat di luar---karena dia sedari tadi sibuk tiduran di atas meja.

Bachira bahkan tak merasa ada orang lain di kelas. "Kita tidak pacaran kok! Btw Igaguri lagi bokek ya?" Bachira iseng bertanya.

"Kok tau?! Kau cenayang ya!" Cowok itu menegakkan badannya lalu menoleh ke arah Bachira.

Isagi mengangkat wajahnya lalu menatap Igaguri yang tampak keheranan. Kemudian membatin, Bukankah itu terlihat di wajahmu? 'Aku sedang tidak punya uang!' Begitu kan.

"Kau kan memang terlihat tidak punya uang," balas Bachira santai.

"Sialan!"

Bachira tertawa diikuti Isagi yang tampaknya kini tak lagi memikirkan kejadian tadi.

•••

Bel pulang sekolah berbunyi membuat para murid bernapas lega. Terutama Isagi, hari ini dia sudah lelah dengan pelajaran. Setelah guru bahasa inggris itu keluar anak-anak kelaspun langsung bergegas pergi.

Bachira melirik Isagi, rencananya ia ingin mengajaknya main ke rumah. Toh hari ini klub libur.

"Isagi mau main ke rumah ku nggak? Kau belum pernah kan..."

Isagi menjatuhkan pensil di tangannya. Ia menatap Bachira dengan wajah kagetnya.

"Ke rumah... mu?"

Bachira memungut pensil Isagi lalu ditaruh di meja. "Hum, aku akan mengenalkanmu ke Mama," ucapnya.

Sontak wajah Isagi memerah sampai telinga. Ia bingung harus merespon seperti apa, ini seperti seorang anak yang mengenalkan pacarnya. Isagi menggeleng keras mencoba menghilangkan pemikiran seperti itu. Mustahil! Bachira kan memang seperti itu, sering sekali menggoda anak orang.

Blueberry | Blue Lock • Isagi HaremWhere stories live. Discover now