Si Kepang | KuroSagi

3.6K 401 53
                                    

Kalian pernah kepikiran nggak kalo Kurona agak mirip sama Makima?



- mero mero mero♡♡♡



♡♡♡

Di kelas Isagi, ada cowok cantik yang rambutnya dikepang di bagian depan. Menurut Isagi cowok itu sangat aneh. Sebut saja Kurona, dia jarang bicara dan tidak terlihat gemar bersosialisasi. Sangat berkebalikan dengannya yang kalau ketemu cowok pasti si cowok langsung kepincut.

"Dia belum pernah ngobrol sama gue kan?" Gumam Isagi yang kini duduk di atas meja sambil menyedot susu kotak. Anak itu memperhatikan Kurona yang masih diam di kursinya.

Beberapa menit kemudian Kurona berdiri lalu beranjak pergi keluar. Isagi sontak mengikutinya diam-diam. Entah kenapa Isagi sedikit penasaran dengan anak itu. Kurona berbelok ke arah taman dan Isagi masih mengikutinya.

Saat hendak berbelok tiba-tiba sebuah tangan menariknya lalu memojokkan dia ke dinding.

"Stalker," ucapnya tepat di telinga Isagi.

Itu Kurona.

Isagi gelagapan ia bingung harus menjawab apa.

"Hehehe anu... gue mau ke taman ini kok," ucapnya memalingkan wajahnya berusaha menghindari tatapan menelisik Kurona.

Tiba-tiba saja Kurona menjilati telinga Isagi sehingga pemuda itu tersentak kaget. Tak sampai disitu Kurona juga menggigit kecil telinganya. Lalu turun ke leher jenjangnya dan mengecupnya. Isagi menutup mulutnya, saat ini dia tak menyangka bahwa dirinya sedang di sekuhara.

"Lo pikir gue nggak tau, kalau kemarin lo merhatiin gue mulu," bisiknya lagi.

Kurona menjauhkan tubuhnya lalu tersenyum tipis melihat wajah Isagi yang memerah. Isagi menatapnya tajam dengan mata yang berkaca-kaca, padahal dia hanya penasaran. Buru-buru Isagi berlari menjauh dari Kurona.

Kurona menghela napasnya pelan, "Kayaknya gue terlalu berlebihan... tapi dia manis banget, mana tahan."

Dasar cowok.

***

Sejak saat itu Isagi tidak lagi memperhatikan Kurona. Anak itu agak canggung juga sedikit takut dengan Kurona.

Siapa sangka si rambut kepang yang cuek itu bisa sangat agresif.

Isagi mengacak-ngacak rambutnya dan menelungkupkan wajahnya ke lipatan tangan. Kelasnya sepi. Isagi malas pergi ke kantin, teman-temannya sudah ribut di grup chat.

"Makan." Seseorang menaruh plastik berisi roti yakisoba serta susu kotak rasa stroberi. Isagi melihat siapa yang memberinya dan gotcha!

Itu Kurona. Hahaha.

"Perasaan gue nggak merhatiin lo lagi deh," ketus Isagi. Ia merutuk jantungnya yang menggila, katakanlah Isagi bodoh. Selalu memikirkan pemuda rambut maroon yang tanpa ekspresi itu.

Mungkin Isagi menyukai Kurona. Bukan, tapi dia sudah menyukainya. Tanpa disadari.

"Emang bukan lo kok, tapi gue. Hari ini lo tetep manis kayak biasanya." Kurona mengacak-ngacak rambut Isagi dengan lembut. Ia berbalik meninggalkan Isagi di kelas sendiri.

Yang diacak rambutnya tapi kenapa yang berantakan malah hatinya?

"Kurona... kayaknya gue suka sama lo deh." Isagi memakan makanan pemberian Kurona dengan lahap.

•Mero?•

Sepulang sekolah Kurona langsung menarik Isagi ke taman waktu itu. Tanpa aba-aba dia mencium bibir Isagi dengan rakus. Lidahnya mengabsen setiap sudut mulut Isagi. Ia menyesap bibir atas dan bawahnya.

Isagi kewalahan, dia pernah ciuman tapi kali ini berbeda. Wajahnya memerah, Kurona memperdalam ciuman mereka. Setelah merasa puas pemuda itu melepasnya pagutan sehingga saliva keduanya menetes.

Dengan napas terengah Isagi menatap wajah Kurona. "Kenapa tiba-tiba?"

Kurona mengangkat wajah Isagi dan menyeka sudut bibir Isagi, "Aku tidak tahan," katanya dengan wajah lempeng.

"Hah?!"

"Jadi kekasihku ya? Aku sudah menyukaimu sejak kelas satu," jujurnya sambil memeluk Isagi dengan lembut.

"A-aku juga menyukaimu tapi... kau menakutkan!" Isagi melepasnya pelukannya.

Kurona agak blank, lalu tertawa.

"Jangan tertawa, kalau ingin melakukan sesuatu jangan secara tiba-tiba. Aku kaget," ucapnya memalingkan wajahnya. Ngambek.

"Mau bagaimana lagi? Kau terlalu menggemaskan~" Kurona kembali memeluk Isagi tentu saja kali ini dibalas.


[.]

Chu scenenya kurang mantep.

Bye-bye!

Blueberry | Blue Lock • Isagi HaremWhere stories live. Discover now