Prolog

1.2K 114 8
                                    

Sebelumnya author mau berterima kasih sama klen yang udah baca,follow,vote dan komen di cerita nya author 🙏😊

Selamat membaca!

________________________

Arsea meraung ketika pria bertubuh kekar itu menyeret nya ke Deck Kapal. Pria itu dengan rekannya menjerat tubuhnya dengan sebuah jaring yang begitu berat dengan besi di masing-masing sisinya, tubuhnya telah dipenuhi oleh luka-luka yang ia dapatkan, bahkan orang-orang itu dengan ringannya menyetrum tubuhnya berkali-kali hingga membuat nya menjerit kesakitan.

Hatinya sudah lebam, mungkin bisa hancur sewaktu-waktu. Kesakitan fisik dan batinnya seolah ia pernah merasakan hal serupa dalam hidupnya.

Arsea mencoba mendongakkan kepalanya ketika sepasang sepatu hitam itu berada di depannya.

"K-kenapa?" Tanya Arsea dengan susah payahnya untuk mengeluarkan suara.

"Kenapa? Mungkin jika kau mengatakan sejujurnya aku tidak akan melakukan hal ini kepada mu."

"Aku tidak tahu... Sungguh aku tidak tahu dan mengerti apa yang kau katakan."

"Jangan membuat hal ini semakin rumit Arsea, bekerjasama lah agar semuanya cepat berakhir."

"Harus ku katakan berapa kali jika aku tidak tahu menahun dengan apa yang kau katakan!."

Arsea mengambil nafas sejenak, dadanya semakin sesak ketika pria dihadapannya itu terus memaksanya mengatakan sesuatu yang sama sekali tidak ia ketahui. "Ku mohon Eros bawa aku pergi dari sini!. Aku takut." Mohon nya dengan air mata yang tak hentinya mengalir membasahi pipinya, tubuhnya benar-benar sakit hingga bergetar.

Tidak kah pria di hadapannya ini merasa iba melihat kondisi kekasihnya yang jauh dikatakan baik-baik saja?.

"Jika siksaan mereka tidak akan membuat mulut mu terbuka untuk mengatakan nya, maka aku sendiri yang akan melakukan nya." Ucap Eros kemudian meminta salah satu pengawal nya untuk memberikan nya sebuah besi yang sudah dipanaskan.

"Eros..." Lirih Arsea sembari menggeleng keras ketika besi panas itu mulai Eros arahkan ke lengannya.

"Akhhhh... Erossshhh...sa-kithh ku mohon hentikan!." Teriak Arsea ketika besi panas itu sudah menempel sempurna di lengannya.

Tubuhnya yang tengah terjerat jaring membuat Arsea tidak bisa meraih apapun untuk ia pegang sebagai pelampiasan rasa sakitnya. Rasa panas dan terbakar menyelimuti lengan nya, tangisan dan permohonan nya seolah dianggap angin lalu oleh mereka.

"Hiksssss.. hentikan... ku mohon ini sangat sakit!." Arsea masih menjerit ketika besi panas itu sudah di lepaskan oleh Eros.

"Maka katakanlah Arsea!!!." Teriak Eros dengan wajahnya yang sudah mengeras.

"A-andaikan aku tau dimana Permata Biru Atlantis maka akan ku katakan. Hiksss... namun sungguh aku tidak tahu, bahkan aku tidak tau seperti apa Permata itu."

Eros pun berjongkok dan meraih dagu Arsea agar menatap nya."Ku mohon Arsea jangan membuat ku menyakitimu lebih banyak lagi." lirih Eros

Arsea hanya menggeleng pelan mendengar ucapan Eros, badan nya sungguh seperti akan lepas dari tulangnya. Nafasnya sudah mulai tersendat karena menangis dan berteriak sedari tadi.

Di dalam benaknya ia bertanya-tanya kenapa Eros melakukan hal mengerikan ini kepada nya, pria yang ia cintai tega menyiksanya demi sebuah Permata yang bahkan ia tidak tahu menahu akan keberadaan nya.

🌊🏝️🐬
.
.
.

Reinkarnasi / Rebirth series

Yang penasaran dengan kisah Arsea dan Eros selanjutnya harus siap pantau nih kisah perjalanan mereka 👀







Disenchanted Where stories live. Discover now