Introduce

689 90 44
                                    

Sebelumnya author mau berterima kasih sama klen yang udah baca,follow,vote dan komen di cerita nya author 🙏😊

Selamat membaca!

________________________

Arsea jangan makan tanaman itu!." Jerit Sarah begitu melihat Atlana yang akan memasukan daun Philodendron ke dalam mulutnya.

Sarah segera merebut pot tersebut dari Arsea."Bukankah semalam kita makan daun juga ibu? Kenapa sekarang Arsea tidak boleh memakannya?." Kedua matanya menatap polos ke arah ibunya.

Astaga putrinya ini, sayur bayam yang ia masak semalam disama ratakan dengan tanaman ini oleh Arsea.

Sarah menggelengkan kepalanya kemudian mengelus pelan surai indah Arsea. "Tidak semua tumbuhan daun nya bisa dimakan sayang. Yang akan kau masukan ke dalam mulut mu itu adalah Philodendron, bukannya sehat kau akan mengalami reaksi kulit dan bengkak di area mulut serta saluran pencernaan mu jika memakan nya." Jelas Sarah.

Arsea mengangguk paham. Atlana memang seperti anak kecil yang perlu di beritahu tentang sekitarnya, ia begitu polos seakan-akan ia baru saja dilahirkan dalam tubuh seorang gadis. Justin dan Sarah dengan sabar mengajarinya dari awal seolah mereka berdua memang tengah mengurus seorang anak kecil yang baru saja tumbuh.

"Sekarang masuklah!. Sebentar lagi ayah akan pulang dengan membawa buku baru untuk Arsea."

Mendengar hal itu Arsea melompat kecil kemudian berlari masuk kedalam rumah, Sarah pun tersenyum melihat tingkah putrinya itu kemudian berjalan menaruh kembali pot tanaman hiasnya yang tadi hampir dimakan oleh Arsea.

Tak lama bagi Arsea menunggu Justin, bunyi klakson mobil terdengar dengan Arsea yang sudah berdiri di depan pintu menyambut ayahnya.

Arsea pun menyodorkan tangannya ke arah Justin begitu pria itu tiba dihadapannya.

"Give daddy a hug first!."

Arsea mendengus kemudian dengan wajah tertekuk nya memeluk sang ayah.

"Sekarang, apa ayah bisa memberikan nya?"

Justin pun menyerahkan paper bag tersebut kepada Arsea

"Wow! Lima buku? Terimakasih ayah." Arsea kembali memeluk erat ayahnya itu kemudian pergi meninggalkan Justin menuju kamar nya.

"Kita benar-benar seperti membesarkan bayi besar."

..........................................

Arsea tengah tengkurap sembari membaca buku nya, saat ini ia tengah membaca buku tentang Ilmu Pengetahuan Alam. Jangan mengira jika ayahnya tadi membawakan nya buku-buku dongeng atau buku-buku yang biasanya anak kecil baca, hal itu sudah ia lewatkan beberapa bulan yang lalu. Sekarang buku bacaannya sudah berubah, Atlana sudah mulai mempelajari ilmu-ilmu umum yang lain.

Kecepatan otaknya menangkap hal-hal yang disekitarnya memang tidak perlu diragukan lagi walaupun sesekali otaknya kadang eror sehingga ia kerap melakukan hal yang aneh.

Memilih tidak menyekolahkan Arsea di sekolah umum sudah menjadi keputusan Justin dan Sarah, mengingat keadaan Arsea yang seperti anak kecil kala itu membuat mereka tidak mau menanggung resiko karena orang-orang akan memandang Arsea aneh.

Keduanya pun memutuskan untuk memberikan Arsea Homeschooling, tetapi guru tersebut justru bertindak tidak bermoral kepada Arsea.

Mengganti dengan guru seorang wanita pun tidak ada bedanya, yang ternyata adalah seorang lesbian. Justin dan Sarah tidak ingin mengambil resiko lagi hingga mereka pun memutuskan jika merekalah yang akan mengajarkan Arsea meski kemampuan mereka tentu tidak seberapa dengan mereka yang sudah ahli dalam profesi nya.

Disenchanted Where stories live. Discover now