25

18.2K 4.5K 5.7K
                                    

- Happy Reading -

•••

Setelah agenda menyidang Derry tempo hari, Pak Arkan tidak lagi melihat gerak-gerik yang mencurigakan dari laki-laki itu. Hal itu membuat ia tak perlu khawatir kalau Derry akan berbuat macam-macam dengan keluarganya.

Ia beberapa kali meminta tolong Derry untuk menjemput anak-anaknya di sekolah, dan laki-laki itu hanya menjalankan perintahnya tanpa ada maksud lain yang terselubung.

Sebelumnya Pak Arkan berfikir kalau saja Derry akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekati istrinya, tetapi ternyata tidak. Laki-laki itu bahkan menolak ketika Shella menawarinya untuk mampir terlebih dahulu.

Berbicara soal Shella, perempuan itu sudah pulih setelah kecelakaan kecil waktu itu. Selama satu minggu masa pemulihan, sesekali Maya, Della dan Lita juga menjenguknya. Dari kejadian ini, hubungan Shella dan Lita sedikit demi sedikit mulai terlihat akrab lagi. Tapi, tentu tidak dengan hubungan anak-anaknya yang tetap saja seperti Tom and Jerry.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, tetapi pasangan suami istri yang satu ini masih saja serius dengan ponsel masing-masing.

Shella tentu dengan aplikasi Tiktoknya, sedangkan Pak Arkan dengan segala jenis klien kerjanya.

"Tidur, Shella, udah malem," tegurnya.

Shella menoleh, "kamu juga masih main hp."

"Aku main hp buat ngurus kerajaan, bukan buat main-main."

"Ya, Shella sambil sekalian nemenin kamu."

"Nemenin apaan? Orang kamu asik sendiri," cibirnya.

Shella menunjukkan cengirannya, "ya seenggaknya Shella masih nafas dan masih melek di sebelah kamu gitu."

Pak Arkan menyimpan ponselnya di meja nakas, begitupun dengan ponsel Shella yang ia ambil paksa.

Setelahnya, ia merebahkan tubuhnya dengan posisi miring, berhadap-hadapan dengan istrinya.

"Beberapa hari kedepan aku bakalan sibuk banget, sering berangkat pagi, mulai malem, atau bahkan nggak pulang. Kamu nggak papa?" Tanyanya.

Shella tidak langsung menjawab, ia menyusuri wajah suaminya yang semakin tua malah semakin berkarisma. Selain itu, raut wajahnya juga terlihat sangat lelah, sepertinya pekerjaan suaminya memang sedang sibuk-sibuknya.

"Justru Shella yang seharusnya bertanya, emangnya kamu nggak papa? Kerja semampunya aja, sayang, jangan terlalu di forsir."

Pak Arkan tersenyum, ia menggenggam tangan Shella yang masih menyusuri wajahnya. "Aku siap jalanin tanggung jawab dari Papa, itu artinya aku harus siap capek, siap korbanin waktu, tenaga dan juga pikiran."

"Selagi kamu sama anak-anak di rumah baik-baik aja, aku pasti nggak papa," sambungnya membuat Shella ikut tersenyum.

"Aku nggak papa, dan anak-anak juga pasti aman."

Keduanya sama-sama tersenyum, lagi-lagi hanya saling berbicara lewat tatapan mata.

"Tapi kulkas udah harus di isi, besok Shella belanja yaa kalo abis nganter anak-an--"

Yes! Mr. Husband 2 | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang