3. Si cupu yang mengejutkan.

347 21 10
                                    

- Warning : Typo bertebaran
Warning paling warning : Ada. Pokoknya ada.

•••

Danielle
whr tf are y?

Jein meringis melihat pesan yang baru saja masuk di watsap miliknya, yah, dari Danielle--sahabatnya--mereka janjian keluar dan nongrong bareng hari ini.

Jein
Call of duty.

Balas Jein dengan singkat, ia baru saja menyelesaikan panggilan alam mendesak yang tidak bisa di hindari maupun di tolak kemauannya.

Danielle
Cepatan. I wait.

Jein
On my way.

Jein membalas lagi, setelahnya ia memasukkan hape ke dalam tas. Cewek itu kemudian mencuci tangan dan bercermin sebentar untuk memperhatikan penampilannya.

"Oke." katanya tersenyum puas ketika melihat rambutnya masih rapi dan dandanannya masih oke. Jein kemudian melangkah keluar dari toilet.

"Duh, ke parkiran masih jauh lagi." kata Jein seraya melihat jam yang melingkar di tangannya. "Lewat medisin aja deh."

Medisin. Lorong yang sudah sangat terkenal di kampus tersebut, dan untuk pertama kalinya Jein melewati lorong tersebut. Katanya, jarang ada orang yang lawat di sana karen selain sepi lorong itu memberi hawa gak enak dan angker.

Banyak yang bilang pernah melihat penampakan disana, tapi Jein orangnya sama sekali tidak percaya dengan hantu. Apalagi pas dia tahu kalau lorong itu adalah saksi bisu ciuman pertama Silas dan Ningning.

Jadi tanpa ragu, Jein melangkahkan kakinya kesana, ia ingin cepat-cepat ke parkiran dan menemui Danielle, sebab sahabatnya yang satu itu sangat tidak suka menunggu.

Langkah kaki Jein memasuki lorong medisin bisa dihitung, baru lima langkah dan dia harus berhenti. Matanya menyipit melihat seseorang yang sangat dia kenal ada disana berdiri berhadapan dengan seorang laki-laki.

Dia Keagen, cowok itu adalah senior Jein yang benar-bener ngesalin, ganteng sih hampir semua cewek ngefans sama Keagen, padahal cowok itu kutu buku yang sibuk sama dunianya sendiri, dia kejam dan ngeselin pake banget. Ngeselinnya itu yang bikin Jein benci sama Keagen sampai ke dna.

Soalnya cowok itu selalu mempersulit Jein dengan memberikan nilai merah serta coret-coret pada laprak milik Jein. Jein juga gak tahu ada dendam apa sebenarnya si Keagan itu pada dirinya.

"Dih." Jein mendengus ketika matanya bertemu dengan mata Keagan, cewek itu kesal, lihat saja dia akan melewati Keagan tanpa menyapanya.

Kemudian, Jein hendak melanjutkan langkahnya ketika ia melihat cowok yang berdiri di depan Keagan meraih kedua tangan Keagan dan menggenggamnya dengan erat.

Jein langsung menarik nafas, mukanya syok tapi masih mencoba berpikir positif.

"Keagan, please. Jangan kayak gini."

Dari cuma menarik nafas, Jein langsung menutup mulutnya dengan tangan.

"Apa semuanya gak ada artinya buat kamu? Apa selama ini perasaan aku cuma sepihak?"

Diary Keluarga BahagiaWhere stories live. Discover now