4. Can i f you?

321 27 5
                                    

- Warning, typo bertebaran.

•••

Jake duduk termenung sembari memainkan secarik kertas di tangannya.

Kertas bertuliskan, Makasih.. Dari seorang perempuan yang hampir sebulan belakangan berusaha Jake cari keberadaannya.

Jake bahkan diam-diam meminta informan kepercayaan Jaka untuk mencari keberadaan perempuan itu, namun nihil, keberadaannya tidak terendus.

"Sepertinya, perempuan yang kamu cari juga berasal dari keluarga yang punya kekuasaan seperti kamu."

Begitu kata om Gafar, informan andalan Jaka.

Iya, Jake setuju dengan itu. Perempuan itu terlihat seperti putri konglomerat atau putri keluarga kaya, Jake hanya gelisah jika saja sesuatu terjadi pada perempuan itu.

Jujur saja, Jake juga tidak akan menyangka kalau diantara dirinya, Jeno dan James, justru dialah yang lepas segel.

Jeno brengsek. Jake tahu sekali track record kakak pertamanya tersebut, pacar Jeno ada dimana-mana sewaktu sma. Jangankan sma, smp pun Jeno sudah main cinta-cintaan.

Lalu James, biar omongannya pedas dan kelihatan nyebelin, James itu sebelas dua belas sama Jeno. Bedanya, Jeno tobat waktu ketemu Delia. Kalau James, ngejar Mikael tapi gak tobat. Tobatnya nanti resmi pacaran sama Mikael.

Dua orang diatas punya banyak mantan pacar, tapi gak pernah sekalipun lepas segel.

Makanya, Jake yang hanya satu kali pacaran dan itupun di selingkuhi, gak menyangka kalau dirinyalah yang bakalan tidur sama perempuan.

Yep. Jake tidur dengan perempuan. Bukan cuma tidur, tapi tidur. Kalau anak-anak jaman sekarang menyebutnya one night stand.

Itu yang bikin Jake kalang kabut belakangan ini, dia bahkan gak mengajak Eden bermain seperti biasanya.

Jake sibuk mencari keberadaan perempuan yang tidur dengannya.

Satu keluarga tidak ada yang tahu tentang masalah ini, sementara informan yang Jake mintai tolong sepakat untuk tutup mulut dan membantu Jake.

Kata om Gafar, anak muda pasti pernah khilaf. Tapi khilaf yang Jake perbuat itu namanya bukan khilaf.

Pasalnya, mereka sama-sama sadar. Literally sober.

"Jake."

Suara teriakan Rosa dari lantai bawah, menarik Jake dari lamunannya.

"Makan malam udah siap." teriak Rosa lagi.

Jake menyelipkan kertas yang ia pegang ke dalam buku, kemudian ia berdiri dan keluar dari kamarnya.

Akhir-akhir ini Rosa semakin antusias memasak di dapur sejak Jeno pulang kerumah.

"Kamu ngapain sih dalam kamar terus." tanya Rosa.

Jake menarik kursi dan mendudukkan dirinya di sana. "Ada kerjaan." katanya, padahal ia cuma duduk bengong memainkan secarik kertas dengan pikiran yang melayang entah kemana.

"Iya, abang gak nemenin Eden main lagi." celutuk Eden. Bocah tersebut merasa kesepian, sebab Jake lah yang paling sering mengajaknya bermain, mengajaknya jalan-jalan keluar, membelikannya ini itu.

Sementara James, tugasnya adalah membantu Rosa mengajari Eden. Sebab itu, Eden tidak terlalu senang bersama James karena James seperti pak guru galak baginya.

"Maaf yah, abang banyak kerjaan akhir-akhir ini." kata Jake mengelus kepala Eden. "Nanti kalau udah selesai, abang bawa Eden jalan-jalan."

"Abang janji?" kata anak itu dengan senyum cerah.

Diary Keluarga BahagiaWhere stories live. Discover now