"Tabel Periodik! Kerjain tugas gue, dong!"
"Ogah banget gue nolongin manusia matematika kayak lo. Alergi!"
***
Tentang mereka yang memperebutkan peringkat pertama.
Tentang mereka yang berusaha menunjukan yang terbaik.
Kejadian aneh berdatangan, hing...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
---Bab 1 : Si Paling Tabel Periodik---
"Kalau belum menguasai materi tuh belajar! Jangan main kabur terus."
_KIMIA_
***
Seorang wanita berusia dua puluh delapan tahun itu mengabsen para muridnya. Mengetahui ada bangku kosong di ujung ruang kelas dekat jendela, guru tersebut langsung memanggil murid kesayangannya, meminta penjelasan mengapa lagi dan lagi ia kehilangan satu muridnya.
Gadis itu mengikuti arah pandang guru yang berada di depannya ini. Ya, bangku kosong itu biasa ditempati oleh lelaki genius dengan jutaan kenakalannya.
"Oh, si Kim, Bu? Palingan melarikan diri lagi," celetuk Mia-- gadis yang duduk di bangku paling depan.
"Kim itu siapa, Mia? Apa maksud kamu Kim Doyoung? Kim siapa?"
Berkali-kali ia menepuk jidat sendiri. Mempunyai guru nctzen memang sangat unik, namun bukan 'Kim' itu yang Mia maksud. Dia kelepasan menyebutkan panggilan kecil Miko pada guru itu.
"Maksud saya Miko, Bu. Dia kan tukang mabal setiap pelajaran kimia. Mana mabalnya ngajak temen-temennya lagi," adu Mia enteng. Siapapun orang yang mendengar Miko mengajak teman-temannya untuk membolos, sudah dipastikan mereka mengetahui siapa 'teman' yang dimaksud.
THE KEOS GANG.
Geng dengan sekumpulan manusia tampan dan juga memiliki kepintaran di atas rata-rata. Warga sekolah sih sering kali menjuluki mereka dengan siluman Albert Einstein. Setiap anggotanya saja memiliki potensi keunggulan dalam mata pelajaran tertentu.
"Oh temanmu yang wajahnya mirip Renjun itu, ya? Nanti saya minta tolong untuk carikan Miko, ya," titah Bu Clara yang langsung disambut oleh gelengan pelan dari Mia. Semua itu tidak gratis. Tentu jika ingin meminta bantuan pada Mia akan ada syarat tersendiri.
"Apa lagi syaratnya, Mia? Saya guru kamu, loh. Masa iya pake syarat segala.
"Di dunia ini nggak ada yang gratis, oleh karena itu saya minta soal tambahan sebanyak tiga puluh soal. Kalau udah dikasih soalnya baru deh saya mau cari Miko," jelas gadis berponi itu. Hal itu membuat kelas yang semula hening berubah seratus delapan puluh derajat menjadi penuh dengan suara sorakan.
