NOMOR ATOM 5

469 81 4
                                    

Hai semua!

Biar aku lebih semangat, bisa kali ah kasih vote sama spam komen.

Pertanyaan dari aku yang pertama :
Kenapa kalian tertarik buat baca cerita ini?

Siap spam komen nggak nih? Tiap paragraf yaa, kudu. Ini authornya galak.

Oke, happy reading!

---Bab 5 : Mengki---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---Bab 5 : Mengki---

"Jujur, memikirkan alasan telat lebih susah dibandingkan menyelesaikan soal kimia."

_KIMIA_

***

Pintu kayu ruang ujian tempat seleksi peserta olimpiade diadakan terbuka lebar menampilkan seorang gadis bersimbah peluh. Untung saja belum dimulai, kalau saja ia datang bersamaan dengan waktu mulai, kemungkinan besar akan terdiskualifikasi. Percuma belajar keras, kalau sudah begitu otomatis tertendang masuk ke daftar hitam sekolah.

"Kamu kenapa bisa telat, Mia?"

"Anu, Bu--- Saya ada si Mengki di rumah," celetuk Mia tanpa berpikir dua kali.

"Mengki siapa, Mia?"

"Kecoa terbang yang suka langganan datang ke rumah saya, Bu."

Tidak terkecuali, semua yang berada di ruang kelas mengerutkan kening, heran. Andai saja Mengki datang pada hari libur, pasti ini semua tidak akan terjadi. Sepanjang sejarah Mia bersekolah di SMA Dirgasatya, gadis itu tidak pernah mempunyai riwayat telat sekolah. Semua karena kecoa terbang sialan. Cukup tahu bahwa yang telah menghalau Mengki pergi adalah saingan akademiknya. 

"Terus si Mengki gimana dia sekarang?" tanya guru pengawas seolah penasaran akan kabar kecoa langganan rumah Mia. Tidak terlalu penting untuk  ditanyakan, namun nyatanya itulah pertanyaan yang terlontar. 

"Udah mati, lah, Bu. Tapi mungkin aja kan keluarganya si Mengki ngajak temen-temennya atau ngajak keluarganya buat pesta di rumah saya," celetuk Mia, kali ini nadanya sengaja ia buat penuh gurauan. Berawal menanyakan alasan terlambat, sekarang malah membahas hewan menjijikan berwarna coklat. Pemikiran acak gadis itu sudah pasti tak pernah orang lain pikirkan sebelumnya. Sangat memalukan jika ia terkena hukuman hanya karena terlambat masuk ruang ujian seleksi olimpiade.

Malas berdebat dengan murid ajaib satu ini, pengawas ujian menitah Mia duduk ke tempat duduk yang sudah ditentukan oleh panitia.

Dua menit lagi ujian akan dimulai, dalam sunyi menyelimuti, orang dibelakangnya berbisik pelan membuat Mia terperanjat kaget.

"Bilang aja lo telat bagun."

"Iya, gue emang telat bangun. Itu juga gara-gara kecoa laknat," gerutu Mia sedikit kesal mengingat kejadian kemarin malam.

KIMIA : A NICE LIARWhere stories live. Discover now