NOMOR ATOM 3

667 101 12
                                    

Hai semua! Selamat datang di bab 3 yeyyy!

Sebelum baca, coba dong absen kalian baca bab ini jam berapa.

Siap spam komen?

Siap nggak siap harus siap. Ini authornya galak.

Oke, siap sama bab ini? HAPPY READING!

Oke, siap sama bab ini? HAPPY READING!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---Bab 3 : Hasutan---

"Gue nggak bisa maksa orang buat suka kimia, termasuk gue nggak bisa maksa semua orang biar suka sama gue."

_Mia Andrea Olivia_

***

Matahari semakin terik mengakibatkan peluh mengalir deras di kening. Asal tahu saja, lari keliling lapangan dua belas menit sendirian, ditambah menjadi tontonan murid lain rasanya bukan main. Jangan kau tanyakan apa remaja lelaki itu lelah menjalani hukumannya atau tidak, karena sudah pasti jawaban yang dikeluarkan hanyalah dua. Yes or yes.

"Kim, maneh cape pisan kayaknya. Mau soes, nggak?"

Plak!

Satu tonyoran keras mengenai kepala Yudha. Namanya Yudha Ardyatama.
Nampaknya Aiden pantas diberi julukan duta jualan kue soes. Di segala kondisi, tetap soes sebagai solusi. Terlebih karena gaya bicara cowok itu yang selalu menyelipkan Bahasa Sunda.

Menjual soes seperti menjual teman, sekarang menanyakan kondisi teman menawarkan dagangannya.

"Soes mulu hidup lo!"

"Temen kita lagi capek, sodorin minum, lah," cetus salah satu teman Kim merutuki perbuatan bodoh temannya.

Hendak menyodorkan minuman dingin kearah lelaki beseragam putih abu yang tengah terduduk di tepi lapangan, ada sosok gadis surai panjang bergelombang lebih dulu menyodorkan minuman kearah Kim. Beberapa pasang mata reflek mengarah pada figur gadis bertubuh ramping itu.

"Heh, barudak di sisi walungan! Maneh iraha pegat jeung rerencangan urang?" komentar Aiden kesal sendiri. Sosok gadis itu selalu saja menganggu kedamaian.

"Apa katanya?" tanya Marsya tak paham akan perkataan Aiden. Kata-kata tersebut terdengar asing di pendengerannya.

"Katanya kamu cantik." Jika mengatakan sebenarnya, Miko paham betul apa yang dikatakan temannya itu. Heh, anak di pinggir kali! Lo kapan putus cinta sama temen gue? Begitulah arti dari kalimat rutukan Aiden. Tidak ingin memancing keributan, ia memilih berbohong, hitung-hitung agar sang kekasih senang.

"Ceuk saha urang muji si eta geulis? Teu menang, ah!" Kata siapa gue bilang dia cantik? Nggak boleh, ah!

Miko menghalau teman teman THE KEOS GANG beranjak, membiarkan mereka berdua di tengah lapangan. Sudah tahu cowok itu memiliki pilihan hati lain, masih saja ada yang berminat mengejar cinta lelaki genius itu.

KIMIA : A NICE LIARWhere stories live. Discover now