🍁 I

5.9K 312 172
                                    

HAJEONGWOO AREA

|
|
|

🦋
💎
🐺

|
|
|



🍁

Suara dentingan piano terdengar menggema di ruangan bernuansa putih yang cukup besar ini. Tuts yang ditekan oleh pemainnya menghasilkan suara yang lembut memasuki indra pendengaran, meski pun dimainkan dengan tempo yang sedikit lambat. Tapi, hal itu malah terdengar seperti sedang memainkan lagu yang mellow.

"Cukup." Suara rendah seseorang menginterupsinya, membuatnya langsung menghentikan permainannya. "Permainanmu hari ini cukup bagus. Lebih baik daripada kemarin. Terus pertahankan," komentarnya.

Senyum terpatri di paras manis pemuda yang kini tengah duduk di hadapan piano. Dialah orang yang memainkan piano itu sekaligus orang yang tengah dipuji.

"Terima kasih, Kak Jihoon," ujarnya simpul.

"Latihan hari ini kita cukupkan sampai di sini," ucap Kak Jihoon yang disambut anggukan kecil dari si manis itu.

Dia beranjak dari kursi piano dan berjalan perlahan menuju meja yang letaknya tak cukup jauh dari tempatnya saat ini. Ia mulai mengemasi barang-barangnya.

"Biar kubawakan barang-barangmu." Kak Jihoon membantunya membereskan barang-barang bawaannya.

"Tidak usah. Tidak apa, aku ingin melakukannya sendiri," tolak pemuda itu, Park Jeongwoo.

Kak Jihoon berdiri dengan tangan bersidekap. Mengamati Jeongwoo dan membiarkan muridnya yang keras kepala –menurutnya– itu memberesi barangnya sendirian. Keningnya berkerut saat melihat raut gelisah dan bingung di wajah Jeongwoo.

"Ada apa, Jeongwoo?" tanyanya.

"Ponselku," gumam Jeongwoo sambil terus mencari-cari keberadaan ponselnya.

Kak Jihoon menjelajahi setiap sudut ruangan ini untuk membantu Jeongwoo menemukan ponselnya. Matanya menangkap benda berbentuk persegi panjang dengan warna gold tergeletak di atas nakas di samping vas bunga. Kak Jihoon mengambilnya dan menyodorkan pada Jeongwoo. Si manis yang merasakan sesuatu menyentuh pundaknya pun merabanya. Senyumnya langsung mengembang.

"Kau itu ceroboh, Jeongwoo."

"Ponselku!" serunya girang. "Sekali lagi terima kasih, Kak Jihoon!" ujarnya masih senang.

"Ya ya. Cepatlah pulang. Sopirmu sudah menunggu di luar dari tadi." Kak Jihoon terdengar seperti mengusirnya, tapi Jeongwoo sudah kebal dengan sikap guru les pianonya itu.

Jeongwoo tersenyum manis dan melambaikan tangannya. "Iya. Sampai ketemu besok, Kak."

Jeongwoo berjalan perlahan keluar dari ruangan. Sesampainya di luar, Jeongwoo disambut oleh sopirnya yang sedang membukakan pintu untuknya. Tak lama kemudian, mobil BMW berwarna hitam itu melaju meninggalkan area halaman. Kak Jihoon mengamatinya dari balik jendela besar yang menghadap langsung keluar. Sampai mobil itu benar-benar sudah menghilang dari pandangannya, barulah Kak Jihoon beranjak dari sana.

💎

"Siang, Kak Jihoon!"

Jeongwoo memasuki lobi ruang les dengan senyum sumringah di wajah manisnya. Mengucapkan salam kepada sang guru les. Namun, keningnya mengernyit saat tidak mendapat respons dari Kak Jihoon yang biasa diberikannya pada Jeongwoo.

Hajeongwoo ThingWhere stories live. Discover now