9. "Lo suka sama dia kan?"

3.6K 446 11
                                    

MY SWEET DOCTOR

¤¤¤

Denzi dari tadi ngedumel ga jelas liat dokternya yang lagi berduaan sama Jayden, temennya.

Dia mau ikut nimbrung tapi gengsi dan nanti ga tau mau ngomong apa.

Dia semakin kayak reog setelah melihat Avarta mengelus punggung Jayden.

"Dih apaan sih sok sedih"  Denzi meletakkan gelasnya dengan kasar di meja dan sama sekali ngga pendapatkan atensi dari dokter manis itu.

Setelah beberapa saat, Avarta ke kamar Denzi dan mungkin mengambil sesuatu. Denzi menautkan alisnya tak peduli dan lebih peduli pada bajingan brengsek yang detik ini menjadi musuhnya.

"Lo ngapain tadi sama dokter?" Jayden menolehkan kepalanya.

"Oh? Kamu anaknya Senior Shasha ya?"

"Kenapa emang?" Jawabnya cuek. Jayden terkekeh sejenak.

"Ngga papa, saya senang kamu bisa jaga Avarta dengan baik" Denzi mendelik tak suka.

"Lo siapanya dia?" Jayden tersenyum kecil dan hendak menjawab, tapi Denzi kembali bersuara.

"Lo suka sama dia kan?" Jayden menautkan alisnya bingung.

Sedangkan Denzi memutar bola matanya malas. Entah kenapa hatinya bergemuruh saat mengatakan hal itu.

Tak lama setelah itu, Avarta datang dengan dokumen yang entah apa isinya.

"Kebetulan Denzi ada disini" Denzi mengangkat sebelah alisnya.

"Kenapa emang?" Avarta tersenyum.

"Duduk dulu yuk!" Denzi segera duduk di sebelah Avarta, jadi dia ada di tengah-tengah Denzi sama Jayden.

Avarta yang tak nyaman, pindah ke sofa single yang berhadapan sama mereka.

Denzi mendumel dalam hati.

"Denzi kenalin, dia Jayden senior saya saat di RS" Denzi mengangguk kecil.

"Dan Senior, dia Denzi anaknya senior Shasha" Jayden menatap Denzi.

"Senang berkenalan denganmu" Jayden mengulurkan tangannya dan di sambut uluran tangan yang terkesan malas dan cuek.

Setelah perkenalan singkat itu, Avarta menghembuskan nafasnya pelan dan memikirkan kata-kata yang sesuai.

"Jadi gini ... engg ... Denzi, saya--Eh tidak! Maksud saya Senior Jayden memerlukan bantuanmu" Kepala Denzi miring sebelah dan penasaran.

"Saya mau kamu jadi pengacara pas sidang penceraian orang tua Senior Jay atas nama Ibunya" Denzi menautkan alisnya bingung.

"Bukannya cerai ga usah pakek pengacara ya?" Tanyanya.

Avarta tersenyum kecil.

"Kali ini istimewa Denzi" Denzi yang paham agak penasaran.

"Mau tidak?" Denzi memikirkannya sebentar.

"Kan gue ga menuhi syarat jadi Advokat" Avarta tersenyum penuh arti.

My Sweet Doctor [End]Where stories live. Discover now