11. Cemburu

3.9K 442 29
                                    

MY SWEET DOCTOR
¤¤¤

Denzi lagi berbaring di tempat tidurnya. Ia yang bosan memainkan ponselnya.

Hanya beberapa notif chat yang menanyakan kabarnya dan beberapa kabar terbaru mengenai kelasnya.

Saat sudah membalas pesan yang menurutnya penting, ia meletakkan kembali ponselnya dan menghela nafas lelah karena ia sangat bosan.

Entah kenapa ia ingin menengok ke atas nakas dan alisnya terangkat begitu melihat ponsel milik Avarta yang tergeletak.

Dengan penasaran yang tinggi, Denzi mengambil benda pipih itu kemudian mencoba membukanya. Alangkah terkejutnya karena ponsel milik Avarta itu tidak menggunakan password dan dengan leluasa ia bisa membuka seluruh akses yang berada di dalam telepon milik dokter itu.

Iya menggelengkan kepalanya pelan

"ada ya zaman sekarang orang pada nggak pakek sandi di HP nya"

Dengan acuh Ia membuka aplikasi percakapan yang digunakan Avarta sehari-hari.

Ia hanya melihat beberapa pesan masuk darinya, Austin, Jayden, mamanya, dan ... Gema?

"Kok Gema punya nomor Avarta? Sejak kapan?" Dan dengan iseng ia membuka percakapan itu dan membacanya.

Mungkin terlihat tidak sopan, akan tetapi hatinya sudah bergemuruh ketika ada nama orang lain yang mencuri perhatiannya.

Denzi menautkan alisnya bingung. Ia mencoba mengingat kejadian tempo hari yang dimana Avarta memberitahunya jika ia sedang berada di rumah temannya yang bernama Gema.

Batinnya menerka-nerka apa yang terjadi saat dia tidak ada.

Gema
Dok, udah pulang dengan selamat?

Sudah, saya ngga lecet
Makasih ya

Syukurlah
Makasih buat apa?

Itu udah nanyain saya

Ngga usah makasih dok, itu kan kewajiban.

---

Udah sampe gitu doang. Avarta ngga jawab mungkin karena belom liat chat itu.

"Dih, Gema ada apa nih?" Tanyanya julit.

Tak lama setelah itu, Avarta masuk dengan baskom kompresan di tangannya.

"Kamu ngapain?" Denzi terlonjak kaget mendengar suara tiba-tiba itu.

"Minjem HP, buat ... liat IG?" Jawabnya tak yakin.

Sedangkan Avarta manggut-manggut dan menghampiri Denzi.

Ia memegang dahi pemuda itu.

"Udah turun, perlu kompres lagi ngga?" Denzi menggeleng dan memfokuskan dirinya di IG milik Avarta.

avartamonroe

"ini nama panjang lo?" Avarta menengok ke arah ponselnya.

"Iya ... Aneh ya?" Denzi menggeleng.

"Nama lo bagus kok, ga usah bilang gitu" Avarta tersenyum dan mengangguk.

"Terimakasih ya" Denzi mengangguk pelan tapi dia masih menggeser layar itu karena ingin melihat orang yang diikuti Avarta.

My Sweet Doctor [End]Where stories live. Discover now