14. Denzi [End]

7.3K 564 69
                                    

MY SWEET DOCTOR
¤¤¤

Udah sedari kemarin Denzi ngehindar dari Avarta.

Dan sekarang, entah kenapa mereka berdua di hadapkan di meja makan dengan Avarta memakan makanannya.

"Denzi, Senior Shasha pulang lusa besok" Denzi menghentikan acara makannya. Ternyata Mamanya sudah selesai mengurusi pekerjaannya selama satu bulan.

"Oleh karena itu, besok saya pulang ke rumah" Lanjutnya.

"Kamu jaga diri sama kesehatan baik-baik ya? Cuma satu hari kok kamu sendirian di rumah" Avarta tersenyum tipis.

"Oh iya--" Sebelum menyelesaikan perkataannya, Denzi bangkit dan segera pergi ke kamarnya.

Avarta kaget dan menatap sedih Denzi.

"Kamu marah sama saya ya?"

---

"Dia pulang besok?" Denzi mengambil ponselnya dan membuka room chatnya dengan Shasha.

"Ma, besok pulang? Jangan dulu" Tapi kembali dihapus.

"Ma, jangan pulang" Hapus juga.

Denzi yang frustasi memilih untuk berbaring di kasurnya.

"Gue harus apa mah?" Lengannya digunakan untuk menutup matanya.

Ia kembali memegang ponselnya dan membuka galeri.

Melihat foto Avarta lagi buat Egg Roll yang ia ambil diam-diam.

"Gue harus gimana? Gue suka sama lo. Gantian lo kek yang suka" Denzi berbicara pada benda mati itu.

---

Jayden

Sudah tahu apa yang kamu inginkan?

Belom, lo bantu kek

Hah? Yang minta kan kamu, kenapa saya yang repot?

Dih

Jika begitu, suruh saya memberi restu kamu sama Avarta aja
Saya tau kamu suka adik saya

Apaan lo prik

Ga usah bohong,
Kamu cemburu kan pas Avarta usap punggung saya?

G

G salah?

---

Memang sebelumnya Denzi udah chat Jayden sekedar mengetes nomornya aktif ngga.

Dan malah topiknya merembet kemana-mana.

Ya, chat Jayden ga membantu.

Oke mks, tinggal nunggu besok.

---

Dan bener aja, Avarta pulang dengan rumah Denzi keadaan sepi, bersih sama terasa kosong, hatinya Denzi maksudnya.

Dengan lunglai, Denzi menuju dapur tempat dimana ia pertama kali bertemu dengan Avarta.

My Sweet Doctor [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang