Bonus Part

53 1 2
                                    

"Nih." Jevrio memberikan satu eskrim kepada Eira. Sementara es krim miliknya sendiri sudah hampir habis setengah. Akhirnya Eira bisa menikmati es krimnya setelah ia menaruh dompetnya di tas.

Mereka berdua pun duduk di luar, karena pengunjung cafe di dalam cukup banyak dan ramai.

"Buruan cerita!" protes Eira saat melihat Jevrio hanya sibuk mengunyah cone es krim nya.

"Cerita apaan?"

"Tadi kan lo udah janji!" Eira menyikut lengan laki-laki di sebelahnya hingga ujung cone es krim itu terlepas dari genggaman pemiliknya.

"Tuh kan, jatoh! Bisa gak sih gak usah bar-bar?"

"Makanya buruan cerita!"

Jevrio menghela napas, namun tetap menampilkan senyumnya. Beberapa detik setelahnya air muka Jevrio berubah menjadi sendu.

"Dulu papa mama gue pisah pas gue umur 9 tahun. Gue benci banget pas liat papa sama cewek lain, dan jelas akhirnya gue milih tinggal sama mama gue. Sejak kelas 2 SMP, akhirnya gue cari kerjaan supaya bisa bantuin mama gue. Sekarang mama gue jadi florist, makanya dia suka banget liat bunga. Gue cuma mau buat mama gue bahagia." Jevrio menyudahi cerita singkatnya dengan tatapan dalam ke arah langit.

Eira terdiam. Setelah itu ia menepuk-nepuk bahu Jevrio untuk menenangkannya.

"Lo kayaknya lebih keren dari gue. Selama ini kerjaan gue cuma jadi beban buat orang tua." Eira ikut-ikutan menghela napas, menghentikan kegiatan mengunyah cone es krimnya.

"Gak, Ra. Lo itu harapan buat mereka." Eira menatap Jevrio. Beberapa detik terlewati hingga tiba-tiba Jevrio mengambil ujung cone yang ada di tangan Eira, dan langsung memasukkannya ke dalam mulut.

"Ih, itu kan punya gue!"

"Ini namanya ganti rugi."

Kemudian keduanya kembali bertingkah seperti tikus dan kucing.

"Eira?" Sebuah suara yang datang tiba-tiba menginterupsi kegiatan bercanda mereka berdua.

Eira dan Jevrio menoleh ke sumber suara. Vanka dan Dion berdiri tepat di samping mereka.

"Ngapain lo berdua—"

Vanka langsung menutup mulut dengan kedua tangannya dramatis, seperti adegan sinetron di televisi.

"Jangan-jangan…"

Eira dan Jevrio langsung menjauh menjaga jarak. Tapi sia-sia, mereka sudah tertangkap basah.

"ASTAGA!! Akhirnya kalian jadi juga!" Vanka menghambur dan memeluk sahabatnya itu dengan erat, suasana pun kembali cair.

Sementara itu Dion tersenyum bangga seperti melihat anak didiknya sendiri. "Akhirnya status lo berubah juga."

Vanka langsung mentraktir Eira dan Jevrio es krim 3 scoop. Eira yang tadinya menolak kemudian luluh karena paksaan maut dari Vanka. Bisa-bisa Eira pulang dengan perut kembung karena terlalu banyak makan es krim.

"Ih yang kayak begini tuh trend banget di sosmed! Apa sih namanya, em… Ah! Double date!" Vanka berseru sambil tertawa saat mereka berempat duduk di meja luar di bawah pohon rindang.

---

Terima kasih bagi yang sudah mengikuti cerita ini dari awal! Terima kasih banyak untuk kalian yang sudah mendukung cerita ini. Akhirnya cerita ini selesai di sini. Jujur, aku banyak belajar selama nulis cerita ini. Jadi, aku akan kembali dengan cerita baru yang lebih baik lagi! Thank you once again! Your one vote is a big support for me (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

You are My Moonlight [END✓]Where stories live. Discover now