4. First Morning With You

3.5K 439 78
                                    

selamat malam, lovre! kembali lagi bersama aku, tuan muda arche, dan madam lilith 🫶🏻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

selamat malam, lovre! kembali lagi bersama aku, tuan muda arche, dan madam lilith 🫶🏻. siapa nih yang sudah kangen tuan muda?

di chapter ini mereka mulai dekat. manis, suka bercanda. dan kayanya mulai tercium bau-bau lilith bakal berpaling dari pacarnya wkwk. 😂

btw aku ada sedikit informasi nih. novel Noona Can We Play? masih tersedia di shopee berbilovie ya! stocknya tinggal sedikit, yuk digercepin. tuan muda arche di novel NCWP hot banget! 🥵❤️‍🔥

follow instagram beeverse_ untuk informasi seputar karyaku ya! dan jangan lupa selesaikan challengesnya supaya aku cepat update 🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

follow instagram beeverse_ untuk informasi seputar karyaku ya! dan jangan lupa selesaikan challengesnya supaya aku cepat update 🥰.

challenges: 1,3k views, 400 votes, dan 120 comments.

.

Hujan musim dingin perlahan menitik di luar jendela. Mendung menutup langit biru bersama hawa dingin yang mulai mengusik. Ditepis oleh penghangat ruangan sebelum dingin benar-benar mulai mencekik kulit seorang wanita yang masih meringkuk di atas kasurnya. Tak lama kilat hadir menyilaukan kota, lantas suara gemuruh menyusul dengan amat lantang. Lilith pun terbangun, duduk di kasurnya sambil memegang dadanya sendiri. Ia terkejut. Sebuah laci memori dalam kepalanya terbuka, berisi sebuah ingatan yang terlampau kelam. Mayat dengan kondisi mengenaskan. Tidak—ia tidak boleh mengingat kejadian itu lagi.

Kemudian di sana Lilith menghela napas berat, buru-buru meraih ponselnya untuk menelepon seseorang. "Ayah, apakah di sana hujan?" tanyanya tatkala suara berat milik pria paruh baya memasuki rungu.

Pribadi di seberang sana yang menjadi lawan bicara tentu paham kenapa Lilith meneleponnya dengan nada khawatir. Setiap hujan disertai petir, Lilith selalu meneleponnya untuk memastikan keadannya dan memperingatinya akan suatu hal. Hal mengerikan yang terjadi di masa lalu. "Iya, Nak. Jangan khawatir, sekarang Ayah berada di dalam rumah bersama rekan-rekan Ayah," jawabnya lembut.

Lilith meneguk salivanya kengerian. Jawaban itu tidak berhasil mengusir ketakutan dan kekhawatiran dalam benaknya. "Ayah, tolong jangan keluar rumah sampai hujannya benar-benar reda. Jangan ke kebun, jangan berlindung di gubuk, jangan—" Bicaranya sangat cepat, tubuhnya sedikit bergetar. Namun di lain tempat, Seungho menyela dengan tak kalah cepat.

Want to See My Cat?Where stories live. Discover now