BAGIAN DUA

99 14 5
                                    

Hi guys! Selamat datang kembali👊👊

Sebelum mulai membacanya usahakan tekan tombol vote terlebih dahulu, ya🌟

⚠️DI LARANG MEMBAWA NAMA TOKOH LAIN DI SINI, HARAP SALING MENGERTI DAN MENGHARGAI ⚠️

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-


























☆HAPPY READING☆

"NAH, Sya! Ini lapangan utama, lapangan yang banyak di gunakan anak-anak, kata mereka lapangan ini multifungsi." Beritahu Jevani pada Syasha yang tengah berkeliling di sekitar sekolah.

Jevani sangat antusias mengenalkan seluk-beluk setiap sudut sekolah. Katanya, supaya terbiasa, kalo sudah mengenal tidak akan tersesat.

Syasha mengedarkan pandangan mengamati lapangan itu, lalu matanya tertuju pada sekumpulan laki-laki yang berdiri di tengah lapangan dengan hormat menghadap tiang bendera.

Syasha tersentak ketika sepasang mata menatapnya, buru-buru dia memutuskan kontak mata.

"Lo lihat enam laki-laki yang berdiri di sana?" tanya Jevani. "Mereka pasti di hukum gara-gara ketahuan bolos lagi sama, Pak Mahmud!"

Alis Syasha mengernyit mendengarnya, apakah pemandangan ini sudah sering terjadi? Seolah-olah sudah terbiasa melihat mereka berenam berada di lapangan itu.

"Lo juga harus tau ini, Sya. Sekolah ini ada geng motor yang di takuti orang-orang, namanya GRIOZ. Cari masalah sama mereka sama aja menggali lubang kuburnya sendiri." lanjutnya Jevani merinding menceritakannya. "Tuh! Yang lo lihat enam laki-laki di tengah lapangan itu adalah inti GRIOZ!"

"Lihat cowok yang paling ujung sebelah kanan! Badannya bagus banget kan? Dia Leader GRIOZ, namanya Argharis Gentala Immanuel. Mukanya serem, jarang senyum tapi ganteng banget. Udah pinter, tajir, sempurna banget ya hidupnya." kata Jevani semakin bersemangat.

Oh jadi itu yang namanya Argharis. batinnya.

Syasha mengakui semua tentang Leader GRIOZ atau Argharis, yang barusan Jevani ucapkan tidak ada yang salah. Ia saja sempat terpesona olehnya sebelum memutuskan kontak mata.

"Nah, kalo yang berdiri di sebelah Argharis, namanya Gavriel Cakra Athajuan. Dia wakil di GRIOZ. Orangnya dingin banget, susah untuk di deketin apalagi sekedar basa-basi. Lo malah diem aja gak ada tanggapan gitu kek!"

"Keren." balas Syasha seadanya.

"Emang keren semua sih, Sya. Terus di sebelah Gavriel, namanya Lucano Varendra, dia termasuk inti GRIOZ, orangnya asyik parah, tapi pedenya selangit!" kata Jevani terkekeh. "Lo lihat kan yang paling kecil di antara mereka? Dia Haega Kalingga, dia sebenarnya gak kecil tapi temennya aja yang ketinggian. Haega juga salah satu inti GRIOZ, orangnya friendly banget dan manis pisan uy senyumnya!"

Syasha berganti menatap Haega, benar yang di bilang Jevani, laki-laki itu sangat manis bukan hanya senyumnya wajahnya pun sama.

Jevani mengambil nafas untuk melanjutkan ucapannya. "Nah, itu yang pakaiannya paling rapih di antara mereka berlima namanya Rajendra Raka Killian. Meskipun dia berandal tapi sering ngingetin temannya untuk jangan lupa sama Tuhan, dari yang gue denger-denger bokapnya Ustadz. Idaman gak tuh, Sya!" ujar Jevani dengan mata berbinar.

Idaman sih, tapi buat apa kalau bokapnya Ustadz tapi anaknya di bolehin masuk geng-geng begitu. Syasha mengangkat kedua bahu tak perduli bukan urusan dia juga.

AGI Where stories live. Discover now