Keep smile!

570 68 6
                                    

Setelah Meta-A memutuskan mundur dan tidak melanjutkan pertarungan, makhluk buatannya pun hancur dan mereka yang ada di sana bergegas menghampiri Fang.

"Fang, dia bilang apa tadi?"

"Entahlah, aku tidak mendengarnya dengan jelas."

Tentu saja itu sebuah kebohongan. Lagipula untuk apa dia memberitahu mereka, memangnya mereka akan peduli?

Fang membenarkan posisi kacamata visornya yang agak turun, lalu berbalik hendak pergi,

"Kau mau kemana?"

"Bukan urusanmu." Fang hanya menjawab singkat dan pergi begitu saja. Tidak, dia tidak merasa dendam, dia bahkan tidak merasakan apapun. Mungkin ini yang namanya mati rasa?

Mereka tidak memanfaatkan kesempatan kedua yang diberikan olehnya dulu, ya? Belum puas mereka dengan kejadian yang lalu? Masih kurangkah semua pengorbanan itu?

Mana janji mereka yang dulu?
Janji untuk selalu percaya padanya.

"Aku tidak berlebihan 'kan?"

✧✧✧

Sementara itu, sang manik malachite kini sudah berada di suatu tempat, dan berhenti di depan pintu untuk memastikan tidak ada yang mengikutinya sebelum akhirnya ia masuk.

"Target sudah ditemukan. Tapi aku gagal membuatnya ikut."

Sosok dihadapan Meta-A itu tidak membalikkan badannya dan tetap pada posisi membelakangi, angin yang menerobos tirai jendela menerpa surai putihnya. Manik merahnya tampak berkilat memandangi langit senja yang begitu menawan.

"Aku sudah berusaha membujuknya tapi sepertinya emosinya sedang tidak stabil."

"Tidak masalah, jangan terburu-buru. Lagipula ... "

Tangannya mengambil sesuatu dari dalam saku jaketnya, dan benda itu membuatnya tersenyum tipis,

" ... aku ingin melihat kemampuan bertarungnya."

°°°°°°°°

"Shadow In The Darkness"
Story by Lita_sama

Karakter milik Monsta sepenuhnya.
Saya hanya meminjamnya.
Tidak benar-benar terjadi di cerita aslinya.
Maaf bila terdapat beberapa typo.

~Happy reading~

°°°°°°°°

"Jadi? Apa kau berhasil mengajak Fang bicara?"

"Hm...." Boboiboy menggelengkan kepalanya. Semalam sebelum Fang sampai di rumah, Boboiboy berkali-kali berusaha mencegatnya dan berniat menanyainya.

Tapi Fang yang keras kepala, ditambah Kaizo yang tampak tak acuh membuat usaha Boboiboy sia-sia. Sebenarnya mereka kenapa, sih?

"Bahkan saat itu dia sempat ingin menyerangku." batin Boboiboy.

"Tidak apa-apa, nanti saat istirahat kita akan coba membujuknya bersama."

Pagi hari ini tidak seperti biasanya, karena kelas mereka kedatangan seseorang. Seorang pria dengan pakaian olahraga masuk dan menyapa para murid di sana. Setelah disiapkan oleh Yaya selaku ketua kelas, pria itu mulai bicara,

"Selamat pagi semuanya. Perkenalkan, saya Kato. Mulai hari ini saya akan menjadi guru olahraga kalian. Semoga kalian selalu menjaga sikap dalam belajar dan bermain, setidaknya untuk hari ini, karena saya lupa membawa buku absensi. Tapi yang terpenting, tetaplah bersenang-senang saat berolahraga, jangan sampai tertekan, karena olahraga tujuannya supaya kalian bisa merilekskan tubuh, asal jangan kelewat santai." senyuman manisnya menjadi penutup dari perkenalan itu. Memberikan kesan hangat dan ramah.

Shadow In The Darkness [Fang Fanfiction]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora