Penyelidikan

669 36 3
                                    

Pertarungan singkat antara bayang dan senjata besi berakhir seri. Karena Jenderal Spike menahan diri dari menyerangnya. Pria itu hanya menahan serangan Fang tanpa membalas sedikitpun. Malahan yang heboh menyerangnya dan ingin melindungi Jenderal Spike itu si Raaki dan Meta-A.

Boboiboy dan yang lainnya? Mereka hanya lalat pengganggu yang kali ini sedikit berguna. Ingat, sedikit.

Saat ini Fang berada di kamarnya, mengobati lukanya secara mandiri. Sambil sedikit termenung ia teringat sesuatu,

"Pang, diam dulu sebentar, plasternya belum dipasang, nanti lukamu melebar, aku juga yang repot," omel Kaizo yang kewalahan mendiamkan adiknya yang pecicilan.

"Eh? Kakak tidak ingin direpotkan? Jadi kakak melakukan ini bukan karena kakak sayang dengan Pang, ya?" Fang kecil berkaca-kaca hampir menangis jika saja Kaizo tidak dengan cepat membalasnya,

"Hehe.. sayang kok, tapi nakalnya Pang dikurangin ya, nanti kebiasaan sampai dewasa,"

"Biarin, Pang nanti bakal pakai jurus pedang kayak kakak sampai bisa ngalahin kakak dan nakalin kakak puas-puas nanti, hahaha~" ujar Fang kecil dengan percaya diri.

"Iya deh iyain, makanya rajin-rajin belajar dan latihan, biar Pang bisa jadi lebih kuat dari kakak,"

"Em! Pang pasti bisa! Pang juga mau jadi pelindung buat kakak!" seru Fang dengan senyuman riang, diiringi oleh tawa mereka berdua.

Sabit tipis terukir di wajahnya, ingatan manis seperti itu selalu menghangatkan hatinya. Namun, beberapa saat setelahnya ia kembali ke realita, sabit di wajahnya luntur dan menghilang tergantikan tatapan yang menghunus dan ekspresi datar.

Ingatan barusan seolah ingin agar Fang berpikir 'jika saja kakak masih ada di sini..' atau 'seharusnya aku tidak pergi malam tadi..' dan semacamnya. Namun Fang justru memilih untuk berpikir lebih logis, kakak hidup pun tidak ada yang berubah. Toh, kakaknya tidak akan peduli juga pada luka parah apapun pada dirinya.

Fang lebih terfokus kepada pelaku dari semua ini. Ia akui, rasa penasaran ini memang bergejolak, tapi percayalah sebagai seorang adik, ada rasa tidak terima kakaknya tewas begitu saja tanpa alasan yang jelas.

Sebuah spekulasi muncul dibenaknya. Kedatangan Meta-A dan Raaki yang tiba-tiba sangat aneh, tapi dengan keberadaan Jenderal Spike setidaknya mereka punya alasan.

Sementara kedatangan Reverse? Apa yang memancingnya keluar? Bukankah Boboiboy baik-baik saja? Reverse hanya keluar saat Boboiboy depresi 'kan? Bukankah seharusnya dia senang karena bisa menjadi orang terakhir yang bersama kakaknya? Kenapa—

Tunggu..

"Apa mungkin,"

°°°°°°°°

"Shadow In The Darkness"
Written by Lita_sama

Karakter milik Monsta sepenuhnya.
Saya hanya meminjamnya.
Tidak benar-benar terjadi di cerita aslinya.
Maaf bila terdapat beberapa typo.

~Happy reading~

°°°°°°°°

Boboiboy mengusap wajahnya dengan kasar, frustasi dengan apa yang telah terjadi. Ternyata masalah yang menimpa sahabat sekaligus rival nya itu lebih rumit dari yang ia kira.

Masalah?

Ya, masalah. Tepat sebelum malam kejadian, Boboiboy sempat mengobrol lumayan banyak dengan Kaizo, dan sedikit banyak tentang keluarga Fang dan Kaizo. Anehnya, setiap Boboiboy bertanya hal yang berkaitan tentang rahasia keluarga mereka, Kaizo tidak keberatan menjawabnya, seolah Boboiboy memang pantas diberi kepercayaan sebesar itu, atau mungkin...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 20, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Shadow In The Darkness [Fang Fanfiction]Where stories live. Discover now