Bab 0016 - Menggebuk Shao Feifei

45 6 0
                                    

Chapter 0016 : Menggebuk Shao Feifei

Gu Ning berharap teman-teman sejatinya akan memahaminya, ketimbang harus mempertanyakan keputusannya.

Gu Ning memutuskan untuk membahas ini dengan Yu Mixi, nanti.

Ini adalah pertama kalinya Yu Mixi melihat Gu Ning begitu agresif dan berani. Dia menutup mulutnya dan tetap diam.

Menghadapi Shao Feifei dan kedua dayangnya, Gu Ning tetap tenang, "Kalau begitu, katakan padaku mengapa kau menatapku sepanjang waktu saat kau bercerita?"

Gu Ning melakukannya dengan sengaja untuk memprovokasi Shao Feifei. Shao Feifei segera membantah dengan wajah geram,
"Karena seseorang itu adalah kau! Apakah kau ingin menyangkalnya? Kau miskin, dan kau berani memasuki toko perhiasan. Kau sendiri tidak mampu membeli apapun di sana, dan kau iri pada mereka yang mampu. Jika kau menginginkan sepotong perhiasan, ikuti saranku, carilah om-om kaya, mungkin om-om itu akan membelikan ..."

Shao Feifei tiba-tiba berhenti nyerocos, karena mulutnya tersangkut oleh bola kertas. Bola kertas itu dilempar dengan tepat oleh Gu Ning dengan cara yang cepat, keras, dan akurat.

Semua orang tercengang karena takjub.

"Apa? Apa yang telah terjadi? Apakah Gu Ning baru saja melempar bola kertas ke mulut Shao Feifei dari jarak tiga meter?"

"Ya, aku yakin kau benar."

"Benarkah? Mustahil! Itu pasti kebetulan belaka."

"Mungkin juga, sih."

Selebihnya terdiam...

Semua orang terkejut, tetapi percaya kalau itu hanya kebetulan.

Shao Feifei hampir menelan bola kertas itu, dan merasa jijik. Dia meludahkan bola sekaligus, meraung marah kepada Gu Ning.
"Dasar jalang! Beraninya kau!"

Gu Ning tidak mengatakan sepatah katapun. Dia hanya berjalan pelan mendekati Shao Feifei, selangkah demi selangkah. Gu Ning menatap lurus ke arah Shao Feifei, yang membuat nyali Shao Feifei menciut.

Gu Ning berjalan mendekati Shao Feifei, dan sekarang sudah berdiri tepat di hadapannya. Sebelum Shao Feifei sempat bereaksi, Gu Ning mengangkat tangannya dan menampar wajah Shao Feifei.

"Plakk."

Suara tempeleng yang nyaring. Semua orang makin terperangah.
Gu Ning menempeleng Shao Feifei?

Gu Ning tidak sekedar mengusap pipi Shao Feifei, tapi dia menampar dengan kekuatan besar. Pipi Shao Feifei ditampar bego hingga meninggalkan tanda telapak tangan di wajahnya.

"Gu Ning, kau sangat kasar dan sadis. Mengapa kau tega memukul Shao Feifei!"

Pada saat itu, Yang Chengjun maju adu argumen, seolah ini semua adalah salah Gu Ning. Semua orang tahu, Yang Chengjun menyukai Shao Feifei, dan cowok ini akan terus membela Feifei, tidak peduli apa yang telah gadis itu lakukan.

Sayangnya, Shao Feifei tidak menyukainya.

Meskipun postur Yang Chengjun tinggi dan tampan, namun dia berasal dari keluarga biasa pada umumnya. Shao Feifei tidak akan menyukai cowok dari keluarga yang jauh lebih miskin daripada keluarganya.

Tapi Shao Feifei menikmati perasaan bahwa dia sedang dilindungi oleh seseorang, yang menunjukkan bahwa dia cewek yang berkarisma. Shao Feifei juga tidak akan menolak Yang Chengjun.

Mungkin Yang Chengjun masih yakin kalau peluangnya masih terbuka, atau dia hanya menikmati usahanya dalam mengejar cinta Feifei.

Yang Chengjun tidak pernah menyerah demi Shao Feifei.

"Bukankah dia duluan yang begitu kasar untuk mempermalukanku?" Gu Ning bertanya balik.

"Tapi dia tidak memukulmu."
Yang Chengjun membantah.

"Kalau begitu apa aku boleh mempermalukannya juga?"
Gu Ning mencibir.

"Kau ini..."

Tiba-tiba, Shao Feifei berteriak.
"Gu Ning, beraninya kau menamparku! Kau menyebalkan!"

Shao Feifei memaki Gu Ning sambil mengangkat tangannya untuk membalas. Namun sebelum tangannya mendarat, Gu Ning sudah mencengkeram pergelangannya di udara.

Semua orang tercengang melihat kecepatan Gu Ning. Dia bisa menangkap layangan tangan Shao Feifei dengan sangat cepat.

"Kau..."

"Jika kau berani memanggilku jalang lagi, aku akan membuatmu makin menderita lebih dari sekedar tamparan."

Gu Ning memperingatkan dengan nada dingin. Nyali Shao Feifei langsung menciut. Dia hanya menatap Gu Ning dengan mulut tertutup.

Semua siswa di kelas tetap diam. Tidak ada yang berani mengucapkan sepatah kata pun.

Gu Ning mengendurkan tangan Shao Feifei, lalu kembali ke tempat duduknya.

Setelah beberapa detik, Shao Feifei baru tersadar, kalau dia telah dipukul dan dipermalukan oleh Gu Ning. Dia mencoba untuk kembali memenangkan pertengkaran ini.

"Gu Ning, apakah kau ingin lolos begitu saja?"
Shao Feifei berteriak lagi.

Dia melemparkan sebotol air di mejanya ke kepala Gu Ning.

Melihat ini, hampir semua orang menunggu untuk menyaksikan drama selanjutnya.

Kini siswa sekelas sudah menyaksikan sendiri, betapa Gu Ning sangat berbeda. Dia jadi berani serta persuasif, namun mereka masih menganggap sangat rendah tentang dirinya.

Di mata mereka, tidak peduli bagaimanapun perubahan Gu Ning, dia tetap tidak dapat mengubah fakta, bahwa dirinya berasal dari keluarga miskin tanpa daya apapun.

Adapun Shao Feifei, dia terlahir di keluarga kaya yang berpengaruh. Pada akhirnya, Gu Ning memang ditakdirkan untuk gagal.

Sangat mudah bagi keluarga Shao Feifei untuk menuntaskan masalah kecil seperti Gu Ning.

Jadi, apapun yang telah dilakukan Gu Ning, hanya menimbulkan kebencian belaka.

Tanpa diduga, Gu Ning berbalik, memukul botol air hingga melayang balik ke arah Shao Feifei. Botol itu langsung tepat menggetok kening Shao Feifei. Kontan, keningnya mulai benjut, membengkak.

Sekali lagi, semua siswa kelas tercengang.

Jika gumpalan kertas yang tadi Gu Ning lempar hanya kebetulan belaka, maka botol air ini pasti sengaja Gu Ning bidikkan ke kepala Shao Feifei.

Sekarang, kesan semua orang tentang Gu Ning mulai berubah.
Tanpa menunggu lama, Shao Feifei langsung menjerit.

"Feifei..."

Yang Yulu dan Wu Qingya berlari untuk memeriksa cedera Shao Feifei.

"Gu Ning, kau ..."
Yang Chengjun makin geram. Dia mengepalkan tinjunya, dan besar kemungkinan akan ngajak gelut dengan Gu Ning.

Tepat pada saat ini, kepala sekolah masuk.

"Ada apa ini?"
Tanya kepala sekolah dengan serius.

Melihat kepala sekolah ada di sini, Yang Chengjun segera menjawab.
"Gu Ning ini, buk. Dia menampar dan memukul Shao Feifei!"


REINCARNATION OF THE BUSINESSWOMAN AT SCHOOLWhere stories live. Discover now