Bab 0083 - Hadiah

36 5 0
                                    

Chapter 0083 : Hadiah

Khawatir jika Gu Qing akan menolak, Gu Ning segera menambahkan. "Bibi, bibi tidak boleh menolaknya. Kita adalah keluarga. Kita harus saling mendukung."

Karena mereka memang keluarga, Gu Qing tidak bisa lagi menolak.
Dia berkata. "Baiklah, aku akan mendengarkanmu, tetapi bukankah tidak pantas bila besok kamu tidak pergi ke sekolah?"

Menurutnya, Gu Ning bukanlah siswa yang akademis. Gu Qing takut itu akan mempengaruhi studinya jika Gu Ning meminta cuti.

"Ini hanya libur satu hari, tidak apa-apa. Selain itu, kita bisa menuntaskan prosedur jual beli hanya pada hari kerja." Kata Gu Ning.

"Baiklah." Gu Qing mengalah.

Adapun Gu Man, sekarang dia yakin kalau Gu Ning-nya sudah mampu menangani hidup dan studinya.

"Oh, aku juga sempat membelikan baju untuk kalian sewaktu di kota G kemaren. Tunggu sebentar, aku akan mengambil oleh-oleh itu untuk kalian. "

Sambil mengatakan itu, Gu Ning berjalan ke kamar kedua. Dia harus mengeluarkan hadiah-hadiah itu dari ruang mata telepati.

"Benarkah?"

Gu Qing tidak tahu lagi harus berkata apa. Mereka semua tersentuh oleh kebaikan Gu Ning.

Gu Ning menenteng begitu banyak tas dari dalam kamar, dan meletakkan semuanya di atas sofa. Gu Qing segera menarik Gu Man untuk melihatnya.

"Aku sudah membeli hadiah untuk kalian semua! Ini untuk paman."
Gu Ning meletakkan satu tas di depan Jiang Xu. Kemudian dia memberi Gu Man dan Gu Qing masing-masing satu tas secara terpisah.
"Ini untuk kalian berdua."

Gu Man dan Gu Qing segera mengambil tasnya.

"Xinyue, ini punyamu."
Gu Ning memberikan tas terakhir kepada Jiang Xinyue.

Jiang Xinyue mengambilnya, dan mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih, kak."

Gu Ning sengaja tidak mengeluarkan miliknya.

"Wow, ini Lancome! Pasti mahal!"
Tanpa sadar Gu Qing mengangkat suaranya karena terkejut.

Dia jelas tahu Lancome adalah merk internasional yang terkenal dan mahal.

"Ini-ini Armani!"
Jiang Xu juga kagum.

Dia selalu berangan-angan punya setelan yang bagus, tetapi dia tidak punya cukup uang untuk membelinya. Sekarang Gu Ning malah menghadiahinya setelan yang jauh lebih mahal.

"Ini Gucci! Desainnya begitu indah!"
Gu Qing terkejut dan bersemangat.

Dia terus mencocokkan pakaian tadi di tubuhnya dan bertanya pada Gu Man, "Bagaimana menurutmu?"

"Cantiknya."
Gu Man tersenyum. Dia sudah melihat pakaian di tangannya, dan dia sangat menyukainya.

Meskipun mereka tidak punya kesempatan untuk sombong, sebagai wanita mereka tentu menyukai pakaian yang serba indah.

"Gaun ini sangat cantik!"
Jiang Xinyue mengangkat suaranya dengan gembira.

"Ada handphone!"

Akhirnya, mereka mendapati ada handphone di bagian bawah tas. Sekali lagi, mereka kembali sumringah.

"Aku punya ponsel baru!"
Jiang Xinyue hampir berteriak.

Yang lain juga mengeluarkan handphone baru dari bagian bawah tas mereka, dan membuka kotak kemasannya.

"Ini sangat indah!"

"Benar!"

Tangan mereka masih saja memamerkan baju baru dan ponsel baru. Mereka belum mau meletakkan semua itu.

"Bau apa itu?"
Gu Ning mencium sesuatu lalu segera berlari ke dapur.

Gu Man dan Gu Qing segera mengikutinya. Rupanya mereka lupa mematikan api. Untungnya, belum terlambat.

Sekarang indera penciuman Gu Ning sangat tajam, jadi hidungnya yang pertama menemukan aroma hangus dari dapur.

Ketika akhirnya Gu Ning bebas, dia memeriksa grup WeChat 'Family of Fighters' mereka. Semua temannya menyebut dirinya dalam riwayat obrolan. Mereka semua peduli apakah Gu Ning sudah pulang apa belum, tentu saja dengan hadiah mereka.

Gu Ning menggelengkan kepalanya dengan ringan. Dia mengetik dan mengirim:

"Aku sudah di rumah, tapi besok aku belum bisa masuk sekolah. Aku akan memberikan hadiah kalian besok lusa."

Hao Ran : "Bos, apa yang terjadi? Ada yang bisa kubantu?"

Mu Ke : "Ya, apa yang terjadi?"

Gu Ning : "Tidak ada, aku ada urusan dengan ibu dan bibiku. Tolong rahasiakan ini hanya di antara kita saja, dan jangan biarkan guru sampai tahu!"

Hao Ran : "Ibumu sudah meninggalkan rumah sakit? Mengapa Boss tidak memberitahu kami sebelumnya? Kami bisa saja pergi menjemputmu dan merayakannya bersama!"

Zhang Tianping : "Benar!"

Gu Ning : "Tidak apa-apa."

Chu Peihan : "Bagaimana dengan hadiah kami?"

Semua orang: "Ya! Apa yang Boss beli untuk kami?"

Gu Ning : "Kalian akan tahu lusa. Okey, sekarang aku harus makan malam sekarang. Sampai jumpa."

Kemudian, Gu Ning mengabaikan mereka. Ini adalah waktunya untuk makan malam.

Sebenarnya ini sudah jam 9 malam. Jadi mereka seperti sedang makan cemilan malam, tapi semua orang sangat menikmatinya.

Setelah makan malam, sudah hampir jam 10 malam. Keluarga Gu Qing segera pulang.

Banyak hal yang harus mereka lakukan, jadi Gu Man tidak meminta mereka untuk menginap malam ini.

Mereka meninggalkan semua pakaian hadiah mereka, karena besok mereka akan pindah juga ke sini.

Saat sudah diluar, Gu Ning kembali mengingatkan mereka agar besok hanya membawa barang-barang yang penting saja, dan meninggalkan barang-barang lainnya di rumah tua. Nanti mereka bisa menjual semua perabotan yang tidak terpakai.

Selain itu, Gu Ning juga mewanti-wanti mereka agar tidak memberi tahu hal ini pada Keluarga Gu yang lain. Mereka hanya ingin menjalani hidup damai mereka sendiri.

Setelah keluarga bibi Gu Qing pergi, Gu Ning dan ibunya kembali ke kamar masing-masing. Gu Man bermaksud menyerahkan kamar utama untuk Gu Ning pakai, tetapi Gu Ning menolaknya.

Gu Ning tidak akan berlama-lama untuk terus tinggal di kota F ini. Setengah tahun ke depan, dia akan pergi ke ibukota. Pada saat itu, dirinya akan membeli rumah baru lagi atas namanya sendiri.

Gu Ning juga tidak bisa membawa ibunya untuk tinggal bersamanya di ibukota. Namun ibunya bisa datang dan mengunjunginya kapanpun ibunya mau.

Begitu Gu Ning berada di ibu kota, situasinya akan berkembang makin rumit, jadi Gu Ning tidak ingin melibatkan ibunya.

Gu Ning sengaja tidak membawa terlalu banyak barang dari rumah tua tempo hari. Mereka juga tidak punya banyak barang berharga, jadi
Gu Ning telah membuang semua barang lama yang rusak. Dia berencana untuk menjalani kehidupan baru nan damai.

Gu Man dan Gu Ning mengobrol lama sebelum mereka beranjak tidur.

Saat hampir jam 12 malam, Gu Ning kembali memantau grup Wechat lagi sebelum dia tertidur. Teman-temannya masih aktif berbicara, namun Gu Ning tetap diam.

Baik Gu Man dan Gu Ning memiliki malam yang menyenangkan. Namun Gu Qing dan Jiang Xu tidak bisa tidur sama sekali. Mereka terlalu sibuk memikirkan apa yang terjadi hari ini.

"Xu, apakah kau juga merasa tidak percaya dengan apa yang terjadi malam ini?" Gu Qing bertanya. Dia belum sepenuhnya pulih dari keterkejutannya.

Rasanya mereka seperti berada dalam roket, dan terbang membumbung tinggi ke langit langsung dari permukaan tanah.

"Ya, tapi ini memang nyata."
Jawab Jiang Xu.


REINCARNATION OF THE BUSINESSWOMAN AT SCHOOLKde žijí příběhy. Začni objevovat