2. ⭐

2.2K 344 35
                                    

Mari budayakan meninggalkan jejak!
Tolong vote+komen🤗

***

Flashback

"Loh, ternyata lo nginep Mas? Gue nggak tau." Ucap Yesya ketika menemukan keberadaan Rendy di sofa. "Mau gue bikinin kopi nggak?" Tanya Yesya sembari menguap.

"Ya."

Setelah beberapa saat, Yesya kembali dengan dua cangkir kopi dan duduk di sebelah lelaki itu.

"Nih."

Rendy bergeming.

"Lo sebenernya lagi kenapa sih Mas? Aneh banget tau nggak dari semalem? Mbak Indy ngambek apa gimana?" Tanyanya beruntun.

Rendy menghela napas panjang. "Gue pusing gegara Luna." Balasnya lesu.

"Bukannya dari dulu dah sering pusing gegara Mbak Luna?"

"SYA LO TAU NGGAK SIH?!!"

"Enggak." Yesya menggeleng santai.

"Cowok sebelah itu.." Rendy menjeda ucapannya.

"Cowok sebelah? Cowok ganteng yang dimuntahin Mbak Luna maksudnya?" Tebak Yesya.

Rendy mengangguk lesu.

"Kenapa sih? DIA ARTIS BARU JUGA JANGAN-JANGAN?!!!"

Rendy menggeleng. "Dia atlet.. atlet voli profesional.."

"Hah? Lo tau darimana?"

"Semalem gue nggak sengaja liat foto yang dipajang. Ada abang sepupu gue.. dia tuh official team timnas voli putra Sya.. berarti cowok sebelah kan pemain timnas voli ya. Dan bener aja, gue searching trus ada cowok itu." Jelas Rendy.

"Jujur gue nggak tau harus kasih reaksi kayak gimana..." Yesya mendesah pelan. "Kenapa bukan orang biasa sih.."

"Kayaknya ini ujian buat gue deh Sya, buat jadi orang sabar. Makanya Tuhan mengirimkan Luna di hidup gue. Tuh anak kelakuannya kan bikin elus dada terus ya hehe gue jadi orang sabar haha gue SABARRGHHHHHHHHHHHH GUE PENGEN GETOK KEPALA LUNAAAAAAAAAAA!!!"

"MAS DIEM MAS DIEEEEM MASIH PAGI!!!" Bentak Yesya.

***

Rendy dan Yesya mengamati penampilan Kaluna  sore ini. Netra keduanya naik-turun—menilai penampilan talent mereka dengan seksama.

"Lo mau daftar kerja, Mbak?"

"Lo mau rapat pemegang saham apa gimana?"

Komentar keduanya bebarengan.

Kaluna mengerucutkan bibirnya. "Apa sih kalian."

"Lagian formal banget. Perasaan lo nggak ada schedule apa-apa hari ini." Ucap Yesya.

"Bukannya penampilan penting ya buat kesan pertama? Karena kesan pertamaku jelek, aku harap kesan keduaku bagus." Cicit Kaluna sembari memainkan keduanya jarinya.

"Kesan? Lo mau kemana emang?" Tanya Rendy tak sabar.

"Minta maaf ke sebelah lah apalagi. Kalian lupa apa gimana? Makanya tadi aku nyuruh kalian beli cokelat."

Baik Yesya dan Rendy membuka kedua mulutnya tanpa suara.

"PAKE INI???" Suara Yesya yang pertama kali keluar.

"Emang kenapa? Berarti aku kan menghargai dia dengan pake formal begini."

"NGGAK! GANTI POKOKNYA GANTI!!"

Estrela || Jeno-KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang