37. ⭐

1.5K 289 180
                                    

Mari budayakan meninggalkan jejak!
Tolong vote+komen🤗

Bacanya pelan-pelan ya. Kalau berkenan, tolong baca sampai bawah. Terima kasih^^

***

"ASTAGA!!!"

Jeritan keras Yesya membuat pelukan dua sejoli itu terlepas.

"Berisik ih ...." tegur Kaluna meski suaranya terdengar lirih.

"KALIAN NGAPAIN HAH?"

"Pelukan." jawab Kaluna enteng.

"BARU GUE TINGGAL BOKER UDAH PELUKAN, KALO GUE TINGGAL TIDUR KALIAN BAKAL NGAPAIN?" teriaknya dengan tatapan menghakimi.

"Berisik. Ini rumah sakit." Kini giliran Airlangga yang menegurnya.

"Lagian kenapa sih? Kan sama pacar sendiri." cibir Kaluna.

Yesya melotot. "APA? PACAR? KALIAN PACARAN?!!!"

Tatapan Yesya beralih pada Airlangga untuk meminta penjelasan. Sedangkan si empu justru menggulirkan pandangannya ke segala arah—menghindar. Kaluna yang melihat reaksi Airlangga lantas berdecak pelan.

"Sya, balik ke apart sana. Masih ada barang yang belum dibawa, kan?" ucap Kaluna.

Yesya memicingkan matanya. Namun sebelum ia sempat menolak, Kaluna kembali bersuara.

"Nanti aku kasih bonus tambahan."

"SIAP!!!"

"Gue juga titip ambilin baju dong di apart. Ntar gue kirim passwordnya." sahut Airlangga.

Kaluna mendelik. "ENGGAK BOL-UHUK UHUK!"

Dengan sigap, Airlangga menepuk punggung Kaluna dengan lembut. "Jangan teriak-teriak dulu."

Kaluna mengatur nafasnya yang tak beraturan. Tubuhnya yang lemah semakin lemas karena teriakan barusan. Meski begitu, ia tetap menatap  Yesya dan sorot permusuhan yang kental.

Yesya memutar matanya jengah. "IDIH, BUCIN!!"

"Sya." tegur Airlangga.

"Oke gue pergi. Tapi inget, jangan melakukan sesuatu yang iya-iya. Kalau ketauan Mas Rendy, mampus kalian!" Yesya langsung undur diri dari sana setelah memperingati keduanya.

***

"Mas maaf ...."

Melihat tatapan memelas perempuan itu, Airlangga tak bisa menahan senyumannya.

"Nggak papa."

"Kamu pasti jijik. Ngaku!"

Beberapa saat lalu, Kaluna merasa mual dan ia lupa jika tak ada Yesya di sana. Mulutnya sudah penuh dan ia tidak sempat menyuruh Airlangga untuk mengambilkan wadahnya atau menggendongnya ke kamar mandi. Karena sudah tidak kuat menahannya, Kaluna memuntahkan isi perutnya begitu saja. Dan lengan jaket lelaki itu terkena imbasnya.

"Enggak, Kaluna."

"Taroh situ aja, nanti biar Yesya yang urus."

Airlangga menggeleng. "Nggak papa, biar gue aja nanti. Lo udah pernah muntahin gue sebelumnya. Udah biasa." sarkasnya dengan kekehan.

Kaluna tak mengindahkan sarkas lelaki itu. Ia menatap lurus pada Airlangga dengan pikiran yang berkecamuk.

Airlangga yang peka lantas bertanya, "ada apa?"

"Mas Banyu."

"Hm?"

"Kita udah pacaran belum sih?" tanyanya langsung.

Estrela || Jeno-KarinaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt