[11] : Di rumah Umji (2)

22 7 2
                                    

Dah lama ga update huhuhu T_T

Btw jangan lupa VOTEMENT nya guyss


• • •



Kini Hwall, Jinyoung, Bomin dan Soobin duduk berlesehan di teras rumah Umji, di temani juga oleh SinB dan teman-teman Umji dan SinB yang pada saat itu sedang main.

Kemudian Umji pun datang dari dalam rumah dengan membawa sebuah buku, lalu ia duduk diantara SinB dan Hwall. Sebelum ia mulai menjelaskan ia melirik kearah teman-temannya terlebih dahulu terutama pada SinB untuk memintai izin menceritakan sebuah kisah masa lalu yang mungkin akan membuka luka lama, mereka pun mengangguk yang artinya ia boleh menceritakannya.

Umji menunjukkan sebuah pigura foto kepada para remaja-remaja itu agar mereka bisa melihat wajah seseorang di foto itu, kemudian Umji membuka buku tersebut.

"kalau kalian mau tau siapa orang itu, biar kakak kasih tau ya, jadi dia ini namanya Yoo Eunseo, salah satu murid SMA yang seangkatan dengan kami. Mungkin kalian gak ada yang kenal dia siapa, karena dia sudah wafat sekitar dua atau tiga tahun yang lalu. Ya waktu pas kita masih kelas sepuluh lah." Jelasnya.

"Dia meninggal di sekolah, dugaannya sih karena jatuh dari rooftop, tapi rumor mengatakan bahwa ia bunuh diri atau dibunuh karena ada bekas luka-luka di bagian wajah dan cekikan di lehernya, tapi ya gak ada yang tau gimana kronologinya." Lanjutnya lagi.

"Dan Eunseo adalah korban bullying." Hendery menimpali.

Anak-anak cowok yang lebih muda dari nya terkejut mendengar penuturan dari kakak kelasnya itu.

"What are you say? Bullying kata lo kak?" Tanya Jinyoung yang diangguki oleh Hendery.

"Ya asal kalian tau, angkatan kami hingga angkatan di atas kami tuh emang banyak tukang bully apa lagi yang namanya senioritas, jadi gak heran kalau dulu ada adik kelas atau kakak kelas yang sering di bully." Jelas Hendery  lagi.

"Tapi sejak kasusnya Eunseo tuh udah gak ada lagi yang namanya bullying di sekolah, jelas sekolah melarang murid-muridnya untuk menindas siswa lain, kalau ada yang ketahun ngebully siswa, maka sekolah akan mengadakan komite kekerasan. Sekolah hanya takut reputasinya jadi menurun." Ucap Sakura.

Keempat cowok tersebut—Soobin, Hwall, Bomin dan Jinyoung— mengangguk paham tentang masalah yang belum mereka tahu.

"Tapi Mamahnya gak terima anaknya mengalami penindasan di sekolah, beliau bahkan tidak pernah tau bahwa anaknya selalu di tindas. Mamahnya marah banget waktu pas tahu kalau anaknya di-bully, beliau bahkan meyakini bahwa kematian anaknya disebabkan oleh murid-murid yang nge bully Eunseo." Jelas Umji lagi.

Kemudian Umji membuka beberapa halaman setelahnya. "Coba baca ini deh." Perintah Umji kemudian menyerahkan buku itu kepada adik kelasnya.

Mereka pun membaca setiap huruf yang di tulis di buku itu.

'Pada bulan penuh di tahun baru, maka roh-roh akan turun dari dunia mereka ke bumi. Diyakini bahwa roh-roh tersebut memiliki energi yang kuat, maka dari energi para roh anda dapat memanggil arwah para orang mati.

Untuk melakukannya anda hanya perlu melakukan persembahan kepada iblis dan menumbalkan para jiwa-jiwa manusia. Ritual pemanggilan arwah hanya perlu dilakukan saat malam tiba.

Mereka yang akan di tumbalkan akan di kirim ke alam lain, dan di tempat itu juga mereka akan di kurung di sebuah tempat dan mereka tak bisa kembali lagi.'

"H-hah? Apa maksud di buku itu?" Tanya Soobin bingung.

"Aku dapat buku itu di toko antik yang ada di dekat hutan mago, disana aku menemukan sebuah petunjuk bahwa mungkin Mamanya Eunseo akan melakukan ritual memanggil arwah anaknya. Kenapa aku bisa bilang kaya gini? Karena arwah Eunseo masih di sini, dia gak pergi karna mamanya yang belum merelakannya membuat dia gak bisa balik ke tempat yang seharusnya." Jelas Umji ketika melihat raut wajah kebingungan dari cowok-cowok itu.

After School | 00 LinerWhere stories live. Discover now