[15] : Misi Penyelamatan

10 1 1
                                    

Soobin, Jinyoung, Bomin, Hwall serta Umji dengan kawan-kawannya telah sampai di sekolah. Namun gerbangnya telah di gembok yang membuat mereka tak bisa masuk, akhirnya Jinyoung mengajak mereka semua untuk masuk lewat belakang. Saat ini mereka sudah berada di belakang sekolah, mereka berencana ingin masuk ke dalam sekolah melewati gerbang belakang sekolah.

Dan di belakang sekolah adalah jalanan yang lumayan sepi dan di seberangnya terdapat lapangan luas, jadi mereka bisa memakirkan kendaraan mereka disana, tak perlu takut di curi karna di sana adalah tempat yang aman, apalagi tak jauh dari sana ada sebuah perumahan juga.

"Loh kok gak di gembok ya?" Tanya Soobin ketika ia tahu ternyata gerbang belakang sekolah tidak di gembok.

"Hehehe, kan gemboknya udah di rusakin." Celetuk Jinyoung.

"Kok bisa?" —Soobin.

"Ya gak tau, kan yang rusakin bukan gue." —Jinyoung.

"Ooh gitu yah, pasti kalian ngejadiin halaman belakang sekolah jadi markas buat bolos." Ujar Soobin, setelah ini ia akan memberi tahu pada ketua PKS.

"Yaelah bosen kali belajar mulu di kelas." Ucap Jinyoung.

Kakak kelas mereka hanya menggelengkan kepala melihat interaksi keduanya.

Umji menarik nafasnya dan membuangnya secara perlahan. "Kalau gitu ayok kita pergi ke rooftop."

"Ngapain ke rooftop kak?" Tanya Soobin.

"Ya ngeliat pemandangan malam lah mumpung langit malam ini bagus, ada bulan dan bintang." Celetuk Hendery yang kemudian di tabok oleh Soeyeon.

"Adaw! Kok di tabok sih Yeon?" Sungut Hendery.

"Karna sekarang bukan waktunya buat bercanda!"

Hendery berdecak. "Yaelah serius amat sih jadi bocah."

Seoyeon berkacak pinggang. "Lo mau gue pukul ya? Atau mau gue buang ke jurang buaya!?"

Anak-anak yang usianya lebih muda dari mereka bergidik ngeri dengan kakak kelasnya itu, itu Soeyeon yang bisa nge-rap itu? Serem amat kalau ngancem.

"Ya enggak ngapa-ngapain sih, cuma ada yang harus aku cek disana." Jawab Umji.

"Hadeh. Udah-udah, kalau gitu berarti kita ke rooftop? Anyway rooftop yang mana nih?" Tanya Moonbin, karna ada 4 rooftop di sekolah, yaitu di atas gedung kelas, gedung club, di atas ruang laboratorium biologi dan laboratorium kimia.

Umji bergeming di tempatnya, "Rooftop yang ada di gedung club, tempat kejadian perkara."

"Hmm, kalau di film-film tuh ya, rooftop bakal jadi tempat ritual pembangkitannya para arwah. Siapa tau acara pertumbalannya nanti bakal di rooftop." Celetuk Hendery.

Anak-anak yang usianya lebih muda darinya bergidik ngeri lagi.

"Yaampun, kasihan banget temen-temen gue jadi tumbal." Celetuk Bomin sambil mengelus dadanya.

"Astaga gue gak pernah menyangka mereka bakal berakhir tragis."—Jinyoung.

"Akibat hobi turu di dalam kelas dan menjadi manusia no life, membuat mereka jadi korban pertumbalan." —Hwall.

"Kasian banget sodara gue. Kayaknya habis ini kita kudu bikin acara pengajian buat mereka!" —Soobin.

SinB menginjak kaki kanan Hendery membuat sang empu meringis kesakitan. "Gak usah ngaco kalau ngomong! Itu kan cuma di film."

"Kan gue bercanda Mbih."

"Udah-udah, sekarang gimana?" Tanya Dahyun.

"Kalau mencar buat cari anak-anak itu aja gimana?" Usul SinB.

After School | 00 LinerWhere stories live. Discover now