1

452 42 1
                                    

Pada Senin pagi, hari yang sangat dibenci oleh Juwita, jelas, siapa yang tidak membenci Senin pagi?

Yang jelas bukan aku.

Juwita duduk dari baringannya lalu mematikan Alarm Handphonenya.

"Berisik banget sih jam segini?jam berap- ANJING!!"dengan terkejut Juwita menatap jam Handphonenya, ini sudah pukul 5.30, ah! dia harus bergegas.

Juwita memasuki toilet dengan terburu-buru

Brak!

"Juwita pelan nutup pintunya nak!!"

"IYA MA MAAF!"Teriaknya Dari dalam Toilet.

Ia mandi asal gebyar gebyur saja, karena menurutnya, dia sudah wangi toh?untuk apa ia menyusahkan dirinya untuk shampoan ataupun sabunan.

Dasar pemalas!

Juwita keluar dari toilet terburu2 dan langsung menggunakan semua pakaian seragamnya, namun ia membiarkan rompinya terlepas dan dasinya yang acak-acakkan

ia menggunakan kaos kaki dan sepatunya dengan cepat, lalu ia turun kebawah untuk segera berangkat

"Juwita ga sarapan dulu nak??"Tanya sang Mama

"Ngga ma, ntar tolong bilangin papa buat anterin bekal Juwi ya, Juwi berangkat dulu ma"Juwi menyalim tangan sang mama lalu segera mengambil kunci motornya.

Mamanya hanya tersenyum lalu lanjut memasak, ia tidak menyadari bahwa sekarang anaknya sudah duduk di bangku kelas 10, padahal ia merasa baru kemarin ia mengurusi Juwita yang mengesot di mall karena tidak dibelikan Mainan.

Memalukan.

Juwita menaiki motornya tanpa memanasinya terlebih dahulu, ia langsung berangkat dengan ngebut ngebutan.

Sampai disekolah, ia tidak telat! Masih ada 15 menit lagi sebelum bel.

Untung saja, kau selamat Juwi.

Tapi, ia masih saja dimarahi oleh Ketosnya itu, Kak Jingga

Anak Kelas 11 yang dikenal galak, lebih galak daripada Singa.

"Ju. Wi. Ta!"panggil sang ketua osis.

"Sumpah ini yang gua malesin dari Kak Jingga!"

"Kenapa make Dasinya acak-acak an hah?! Score kamu udah dibawah 80 loh! Mau sampe mines kamu??"

"Ini juga ga make Rompi, mau jadi preman kamu??"

Juwita hanya menatap sang Kakak kelas malas, akhirnya ia mempunyai satu ide yang agak gila

"Kakak daripada marah-marah mending pakein dasi saya aja."

"Siapa kamu nyuruh-nyuruh saya?!"

Juwita menurunkan sedikit tubuhnya lalu menatap sang kakak kelas

Karena tidak kuat ditatap seperti itu, Akhirnya Jingga mengalah

"Sini!"

Jingga memasangkan dasi Juwita dengan wajah ketusnya lalu pergi meninggalkan adik kelasnya tersebut

Juwita hanya tertawa kecil, kalau boleh jujur, Juwita memang sangat menyukai muka marah si gadis Adhinatha.

"Let's Start. Kak Jingga."







T O B E C O N T I N U E D

Ketos Galak [JITZU] Where stories live. Discover now