11

194 25 12
                                    

Soal bapaknya Juwita, Jingga beneran nanya ke bapaknya.

"Pa, papa kenal pak Dominic gak?"Tanya Jingga dengan muka penasarannya itu.

"Ya kenal lah! Temen papa itu, kamu tau darimana? Kamu Open-"Mulut sang ayah dibekap.

"Ih kalo ngomong suka ga di kontrol ah! Bukan! Temen aku anaknya Pak Dominic, makanya aku nanya" kesal Jingga lalu meninggalkan ayahnya

"Anak jaman sekarang kok berani banget bekap mulut bapaknya sendiri"Ayah Jingga menggeleng kepalanya lalu lanjut memainkan Game sejuta umat itu, Candy Crush Saga.

Sedangkan Jingga? ia merasa seperti menang lotre, tanda tanda jodoh ga sih.

Tapi dia aja belum putus sama Dharma, sejak kemaren dia kayak males banget ketemu Dharma, ngeliat sosmednya aja langsung di refresh.

Kayak sekarang aja, Juwita sama Jingga lagi ngedate- eh maaf, maksudnya lagi belajar buat Olimpiade lagi.

Terus Dharma missed call berkali-kali ga digubris sama Jingga.

"Ju tolong daya mati Ju handphonenya, mengganggu pemandangan."ucap Jingga namun pandangannya tetap pada hafalan yang ia dan Juwita buat semalam.

"Loh tapi ini kak Dhar-"ibu jari di taruh di bibir Juwita, menandakan gadis itu untuk tak menyebut nama laki-laki itu.

"Gausah diladenin, lanjut baca hafalannya aja, kalau kalah aku malu."

Juwita mengangguk paham lalu lanjut membaca Hafalannya, ia takut, jujur.

Keadaan di Starbucek terlihat tenang, namun sepertinya hanya Juwita yang sedari tadi grasak grusuk tak nyaman.

Gadis itu duduk tegak seperti ada yang ia takutkan.

Karna tak nyaman Akhirnya Jingga bertanya.

"Kenapa?gaada setan."Tanya Jingga.

"Ada kak Dharma.."Jingga menoleh kearah tangan yang dimaksud Juwita, terlihat disana Dharma dengan teman-temannya.

Terlihat disana Dharma memperhatikan mereka berdua, namun Dharma ragu untuk mendekati mereka.

Namun setelah pesanan mereka ber 5 datang, Geng Gledek milik Dharma langsung meninggalkan TKP a.k.a tempat kejadian perkara.

Belum sih, tapi Otw.

Jingga ngeliatin Geng itu bentar terus nunjukkin muka ga Pedulinya, toh juga bentar lagi putus.

Eh? Iya ga sih?

Iya deh kayaknya.

Sehabis dari Starbucek ini, tiba tiba Juwita kepengen main di taman kanak-kanak, Jingga cuma ketawa aja, maklum, waktu kecil pelajarannya langsung Fisika.

"Ih ke Taman itu ajaa!! Aku mau mainnn" rengek Juwita.

"Eh udah gede sayang, malu main sama bocil"ucap Jingga.

"Ajak Jionn ajaa! Kan masih smp, bilang aja ngejagain bocah!"rengek Juwita lagi, ia kekeh ingin bermain disana.

Badan doang tinggi, mainnya di taman kanak-kanak.

Juwita menghentak-hentakkan kakinya kesal sembari menunjukkan muka sedihnya, sungguh ia ingin sekali bermain disana.

Sedangkan Jingga? Ia tak tahu bagaimana menanggapi anak yang kurang bahagia masa kecilnya ini.

Ia menutup mulut Juwita dari sana dan menarik Juwita untuk duduk di Kursi Taman itu, jelas Juwita terkejut

"Mmh-"
Bekapan dilepas Jingga, sedangkan Muka kesal Juwita sangat tercetak Jelas.

Ketos Galak [JITZU] Where stories live. Discover now