12

176 24 8
                                    


Alooo! Maaaf ya upnya laamaaa, enjoyy!

_________________

Sekarang hari apa?benar.

Hari olimpiade.

Juwita sama Jingga udah nunggu disekolah, tapi raut wajah mereka kayak gaada apa-apa.

Mereka tenang-tenang aja, malah sekarang lagi bercanda gimana kalo misalnya mereka kalah.

"Kita kalah aku beli mixue 4 galon sih."ucap Juwita sembari scrolling timeline twitter-nya itu.

"Naik gula kamu ju"ketawa Jingga lalu lanjut memainkan Pubg nya tersebut.

"Btw kak, kamu mau ganti marga gak?"tanya Juwita tiba-tiba.

Jingga terkejut, namun ia mengerti maksud arah pembicaraannya Juwita.

"mau dong, jadi apa enaknya?"tanya Jingga.

"Jingga Alwijaya kali ya"tanya Juwita sembari bergurau.

"cielah modus banget anaknya pak Dominic. "Ketawa Jingga lalu mencubit perut Juwita.

"Daripada Median"

"NGACO HEY" ketawa Jingga lalu menoyor kepala Juwita.

"Lagian juga ngapasi modus dikit doa-

"Panggilan untuk Juwita Dan Jingga. Sekali lagi, Juwita dan Jingga."

Yaelah ganggu amat! Lagi mesra nih.

Ucapan Juwita terpotong, akhirnya ke 2 gadis itu pergi ke area Olimpiade.

Biasa, anak pinter.

Sedangkan di sisi lain, ada 2 orang yang tengah perang dingin.

Satu sudah muak dan tidak bisa diluluhkan, sedangkan yang satu berusaha meluluhkan si gadis manis pujaan hatinya tersebut.

"Dar-"

"Kak Sheina."Dara memotong ucapan Sena. Sungguh terkejut mendengar Dara memanggil namanya dengan nama aslinya seperti itu.

Sena terdiam, dia tak tahu harus bagaimana.

"Tapi Dar, at least setidaknya kita jadi temen lagi.."Dara terlihat berfikir keras

Masa temenannya sama mantan sih? Gak level banget?

Yakin emang Dar jadi mantan terus?

Sena menatap Dara penuh harapan, berharap gadis manis ini ingin kembali berteman dengannya.

Pada Akhirnya, Dara mengangguk. Iya meng-iyakan permintaan Sena untuk kesekian kalinya.

"Thanks God." Sena bernafas lega, ia rasa bahwa ia bisa diberi kesempatan kedua oleh gadis manisnya.

Apasi sena nih.

"Ngapain sih masih disini, sana pergi ah!"ketus Dara yang mengundang tawa Sena.

"Aku ngga mau pergi, aku mau sama temen aku aja. "

"Apasih temen-temen, norak banget deh, sana sama pacar mu aja!" Ucap Dara yang membuat senyuman Sena luntur.

"Aku gaada pacaran sama dia, Dar. Beneran deh" ucap Sena lemah, lelah dengan bahasan yang tak kunjung mendapatkan hasil.

Dara hanya diam memandang langit langit siang, sejuk namun tetap cerah.

Rasa kecewa tetap mendominan, dia tidak yakin dengan apa yang akan terjadi kedepannya, melihat kisah Juwita yang sangat mulus, ia iri setengah mampus.

ia.. juga merindukan sosok Sheina dalam hidupnya.

"Dar, can we back?" Dara menggeleng cepat, bukan karena keduanya sama-sama rindu berarti mereka akan kembali, kan?

"Gak, kak. Aku masih butuh waktu untuk terima semuanya."

Penolakan untuk kesekian kalinya yang diterima Sheina dari Dara. Menyesakkan.

Hening. Tidak ada yang bicara selain kicauan burung dan suara angin yang menerpa mereka.

"Juwita.. sama Kak Jingga, pacaran ya?" Pecah Dara. Terlalu canggung jika hening seperti ini, terlebih dengan mantannya.

"Loh? Bukannya Juwita pacaran sama kamu?"

"Hah? Apaansih kok jadi aku yang pacaran sama Juwita?" Keduanya terkejut, teori macam apa ini.

"Loh rumornya kan gitu?kalian kemana-mana aja bareng terus?"Ucap Sheina bingung.

"Yaelah kak! Masa gitu aja di cap pacaran?itu aku nemenin dia galau tau ga, noh galau ditinggal pacaran sama kak Jingga." Jawab Dara malas lalu berdiri.

"Mau kemana?"tanya Sheina, ia ikut berdiri dan mengejar Dara yang sudah jalan duluan.

"Mau ke dalem, udah jam 14.30, harusnya mereka udah selesai olimpiade."Ucap Dara, Sheina hanya ber-oh ria.

Kalau Juwita Sama Dara gak pacaran, harusnya gue dapet kesempatan dapetin Dara balik, kan?

Keduanya berjalan masuk ke ruangan olimpiade, dan betapa terkejutnya mereka saat mendengar confetti dari arah samping pintu.

Ternyata mereka sudah mengumumkan pemenang Olimpiadenya. Melihat Juwita dan Jingga kembali dari depan membuat mereka bingung.

"Juara berapa?"tanya Sheina.

"Ya Satu lah gila! Udah top global gini yakali ga juara, anak asuhnya si Mamat nih."ucap Jingga membanggakan Guru Favoritenya.

"Alah si Mamat ngapain coba. Cuma daftarin terus ngasih kisi-kisi yang kagak ada masuknya samsek ke olimpnya. Jangan banggain guru favorite mu depanku kak, aku gibeng dia ntar."ucap Juwita lalu menarik nafas panjang, olimpiadenya cukup membuatnya stress, hampir gila.

"Yaelah Ju gitu aja pake stress segala, sini gue pijet dah!" Ucap Dara lalu menekan bahu Juwita.

"Gitu doang gua juga bisa! Pijetnya dikamar gue aja, pas pulang."ucap Juwita lalu melayangkan winknya ke Dara.

"Anjing mesum banget bangsat!"ya, begitulah candaan keduanya, tidak heran jika ada yang menganggap mereka pacaran kan?

"Kata gua juga apa, mau gak jadinya?"tanya Juwita.

"Mau dong, kiw cewek. Anggur-anggurin aku dong"Jawab Dara.

"BANGSAT JOROK BANGET DARA!"ketiganya terkejut lalu mengejar Dara yang membawa lari Snack mereka.

Hari itu, dipenuhi tawa keempat gadis yang sama-sama Denial.

Sedangkan Dharma? Laki-laki itu tengah marah sekarang, ia tengah menyusun rencana yang tidak kita ketahui untuk siapapun itu.

Penasaran?

Hehe, jangan bingung ya. Soalnya ini ga bakal masuk ekspektasi kalian.

.

.

.

.

.

.


.

.

Halo semuanya, maaf ya lama update.

Author's Note. ; Targetnya Dharma nih cluenya itu Tanaman.
Kepo gak Tanamannya apa? Ubi kah?
Hehe, see you guys soon di chap ke 13 yaa.

For your information, aku nge end cerita ini di chapter 20an, seharusnya tok paling banyak + bonchap itu bakal diantara 25 26 chapter gitu. So see youu!

T O  B E  C O N T I N U E D

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 04, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ketos Galak [JITZU] Where stories live. Discover now