5' Manja

2.1K 34 3
                                    

Jam menunjukkan pukul 6.45 Nika santai menaiki tangga menuju kelasnya. Beberapa kali dia bertemu dengan teman-temannya namun tidak ada yang memiliki keinginan untuk menyapa atau menggodanya.

"Selamat pagi Nana" ucap Nika sembari meletakkan tas diatas meja.

"Pagi, jangan lupa anda punya hutang cerita" sinis Nana yang membuat Nika meringis. Tempat duduk mereka yang dipinggir dekat cendela dan juga dibelakang sendiri jelas aman untuk sekedar bergosip.

"Gue sama Lino semacam BWF an, tau kan lo?"

"Perawan lo udah diambil Lino?" Nika bertanya dengan serius

"Tinggal tancap aja sebenernya, tapi Lino gak mau katanya buat hidangan besar waktu pernikahan"

"Gila udah mikir nikah juga, tuh orang serius?"

"Gak tau tapi gue berusaha gak percaya seratus persen"

"Iya juga sih, tapi Kalo pun dia mau main-main pasti bakalan ketahuan cepat atau lembat, coba deh nanti gue tanya sama ayangku siapa tau dia punya info, gue takut lo udah jatuh terlalu dalam dan berakhir sakit hati"

"Thanks ya Na, tapi jujur gue nyaman sama dia tau sendiri kan selama ini gue kesepian tiba-tiba ada tempat bersandar jadi ya baper lah anjir aja kagakk" keluh Nika yang membuat Nana tertawa terbahak-bahak.

"Selamat pagi" sapa guru matematika yang memasuki kelas dan mengakhiri tawa membahana milik Nana. Tidak ingin mendapatkan hukuman dengan maju kedepan untuk mengerjakan soal lebih baik Nana maupun Nika mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh.

Pelajaran pertama sudah berakhir untuk jam kedua yang hanya diberikan tugas mengerjakan LKS.

"Lino sekolah?" Tanya Nana yang menghentikan Nika mengerjakan tugas.

"Gak tau dia" jawab Nika yang bersamaan dengan notif ponsel miliknya.

"Lah ini dia chat"

Lino
"Dimana?"

Nika
Kelas, why?

Lino
Ada guru?

Nika
Ga

Lino
Ke lab IPA yok

Nika
Mo ngapain?

Lino
Pgn Nen

Nika menahan senyumnya saat membaca chat dari Lino. Detak jantungnya berdetak lebih kencang aliran darahnya mengalir deras dia salting dibuatnya. Tanpa menunggu lagi Nika segera berdiri dari tempat duduknya yang berhasil membuat Nana terkejut.

"Kenapa lo? Gila hampir aja jantungku pindah tempat" omelnya yang diabaikan oleh Nika

"Mau kemana?"

"Ketemu Lino" bisik Nika yang membuat Nana memutar bola matanya malas.

"Bucin" gumamnya sembari merebahkan diri melanjutkan scroll tiktok.

Dengan santai Nika berjalan di koridor sekolah lantai paling lima yang sepi karena khusus untuk untuk lab dan juga ruangan yang jarang ditempati. Bukan rahasia lagi jika banyak anak-anak yang sering pacaran disini karena meraka tau CCTV disana hanya dipasang didepan life. Jika mereka menaiki tangga darurat semua akan aman tidak ada guru yang tau. Dan kini Nika menggunakan tangga darurat demi kenyamanan.

"Bolos sekolah disini keknya asik" gumam Nika sembari memasuki lab IPA yang berisikan miniatur tubuh manusia dan sejenisnya. Suasana ruangan memang sedikit menyeramkan namun jika melihat kearah cendela maka akan menyaksikan pemandangan ramainya kota Surabaya.

Tentang Kita (18+) On GoingWhere stories live. Discover now