8. Breakup

811 39 12
                                    

Setelah pertempuran itu dan setelah menghabiskan banyak waktu bersama baik Lini dan juga Nika kembali ke rutinitas mereka. Nika sibuk sekolah sedangkan Lino sibuk membela club dan juga tim nasional Indonesia. Desas desus tentang hubungan mereka mulai terdengar di sekolah bahkan Nika mulai mendapatkan bulian dari orang-orang disekitarnya. Tekanan mulai Nika rasakan yang mulai membuat dirinya terserang insecure. Dia tidak lagi menggebu-gebu seperti dahulu dalam mengejar Lino karena Nika sudah mulai berfikir lebih baik pisah daripada dia mati karena fansnya. Lino sekarang seorang famous sedangkan dia hanyalah manusia yang dipandang sebelah mata.

"Lo yakin gak mau ngadu ke lino?" Tanya Nana sembari membantu Nika membersihkan tepung yang menempel di kepalanya.

"Aku takut membebani Lino" Gumam Nika yang membuat Nana menghela nafas.

"Apapun keputusan kamu ingat aku akan ada dibelakang kamu" Hibur nana yang mendapatkan senyum manis dari nika.

Baru juga nana dan nika akan beranjak dari tempat duduknya, guyuan air mineral sudah membasahi tubuh Nika yang dilakukan oleh teman-temen segang Lino.

"Gak usah berharap banyak dah sama Lino, lo itu cuma bahan taruhan dia sama kita-kita, lo udah dipake ya bakalan di lepas dasar wanita bekas" Comoh teman-temen Lino yang berhasil membuat Nika sakit hati meskipun dia sudah tau dari jauh-jauh hari. Tidak ada kesempatan untuknya membela diri.

"Sadar diri deh lo itu jelek hitam kaya gitu apa iya lo cocok sama Lino yang menjadi idaman semua wanita di seluruh Indonesia, Lino itu udah setara dengan artis dia dapet yang lebih cantik dari lo dalam hitungan detik itu juga bisa" Mendengar ucapan fakta tersebut Nika hanya bisa memejamkan mata. Sakit tak berdarah namun itu memang benar-benar terjadi.

"Bisa diem gak sih kalian" Teriak nana sembari mendekap tubuh nika

"Lo gak usah ikut-ikutan" Hampir saja nana mengeluarkan tanduknya sebelum ditarik oleh Leo untuk menghindari para fans dari Lino tak lupa Nika segera dibawa ke kamar mandi untuk berganti pakaian.

Pembulian seperti itu terus terjadi tidak hanya satu atau dua hari melainkan sampai berbulan-bulan. Kesabaran Nika mulai menipis apalagi ditambah dengan komunikasi antara dirinya dan juga Lini yang mulai jarang bagaikan orang yang hanya laporan.

Lino
Aku berangkat latihan

Nika
Aku berangkat sekolah

Lino
Aku pergi away

Nika
Aku ngemall

Lino
Aku latihan

Chat seperti itu terus terjadi setiap hari, bahkan untuk sekedar bercerita apa yang mereka alami selama satu hari penuh pun sudah tidak ada lagi. Panggilan sayang tanya kabar dan ucapan rindu sudah mereka abaikan. Fans-fans fanatik Lino semakin hari semakin banyak yang membuli Nika. Tak jarang foto-foto jelek Nika tersebar di media sosial dan dijadikan bahan meme.

Kisah cinta mereka tidak semulus karir Lini yang semakin diakui oleh orang-orang penggemar sepakbola. Pertandingan Lino juga semakin meningkat dia setiap bertanding selalu disiarkan di televisi. Nika bangga namun juga dia tersiksa. Mungkin ini yang dirasakan para perempuan diluar sana yang memiliki kekasih seorang idola namun harus disembunyikan.

Puncak kesabaran Nika sudah habis saat melihat fyp Lino yang bermain dengan para wanita cantik, meskipun Nika yakin itu bukan kekasih Lino namun siapa yang tidak cemburu dan harus selalu mengerti keadaan Lino yang capek latihan dan butuh istirahat. Tidak Nika tidak akan menahan diri lagi dia harus meluapkan segalanya meskipun harus berakhir dengan putus pun tak apa.

Tanpa ditemani siapapun Nika datang ke cafe didepan tempatLino berlatih tempat mereka janjian. Nika butuh mengobrol berdua dengan Lino. Tidak ada dandanan yang buruk kali ini Nika berdandan dengan sangat cantik dan juga terlihat anggun.

"Udah lama?" Sapa Lino yang menggunakan kaos, celana pendek, sepatu vans dan topi hitam. Demi apapun Lino tampan dan terlihat dewasa.

"Belum,  maaf ya aku menunggu waktu kamu latihan gak lama kok aku cuma mau ngobrol" Ucap Nika dengan lebih sembari tersenyum tipis karena mereka tengah menjadi pusat perhatian dari orang-orang yang ada di dalam cafe.

"Mau ngobroodi mobil? Kayaknya kamu gak nyaman deh" Tanya Lino yang menyadari gerak gerik wanita dihadapannya.

"Gak usah, disini aja gapapa ya maklum kamu jadi idola soalnya" Jawab Nika sembari tertawa garing

"Bentar aku pesan makan dulu" Ujar Lino yang langsung di tolak oleh Nika.

"Gak usah tadi aku udah pesenin kamu minum"

"Aku mau kita putus" Lanjut Nika yang berhasik membuat Lino terkejut dan terdiam begitu lama.

"Kenapa?"

"Aku capek dibuli karena pacaran sama kamu, aku juga capek sama komunikasi kita yang isinya cuma laporan, aku capek harus melihat fyp kamu yang dijodohin sama cewek-cewek, aku juga capek harus melihat kamu yang jalan sama temen-temen kamu seakan-akan melakukan double date" Jelas Nika

"Jangan putus, kasih aku 1 kesempatan lagi, aku janji akan memperbaiki semuanyaa, aku akan melakukan apapun yang kamu larang, asalkan jangan putus"

"Mengertilah, kita belum cukup dewasa untuk mengatasi hubungan kita ini" Dada Lino semakin terasa sesak saat melihat Nika yang berkaca-kaca seusai mengatakan permintaan putus tersebut.

"Maaf atas segalanya sayang, kalo ini berat untuk kamu mari kita lakukan, namun saat nanti kita sudah cukup dewasa dan bertemu kembali tolong terima aku menjadi bagian dari hidupmu lagi, aku mencintai-Mu" Ucap Lino dengan suara bergetar.

"Terimakasih telah mengerti, aku juga mencintaimu dan aku yakin kamu akan mendapatkan wanita yang lebih baik dari aku" Ucap Nika sembari meneteskan air mata.

"Mari kita berteman" Lino mengulurkan tangan yang disambut oleh Nika sembaru tersenyum hangat sebelum mengakhiri pertemuan mereka kali ini.

Namun satuhal yang terlambat Lino tau bahwa pertemuan mereka kali ini merupakan pertemuan terakhir mereka di masa remaja. Nika memutuskan untuk pindah dan meninggalkan kota surabaya, sedangkan Lino memutuskan untuk fokus ke tim Persebaya Senior. Patah hati membuatnya semakin termotivasi dan semakin rajin dalam mengikuti pelatih, belum lagi kesibukannya membela timnas Indonesia menjadi pelipur lara tentang kisah cinta yang telah berakhir. Rasa bersalah lino semakin besar saat mengetahui bahwa selama ini nika mendapatkan bulian dari teman-teman SMAnya.

Tekan Lino untuk membuktikan segala harapan Nika terhadap dirinya semakin kuat. Seperti pada saat mereka mbolos di lap IPA Nika mengatakan bahwa Lino akan memasuki Timnas dari segi usia dan bermain di daratan eropa. Meskipun susah namun tidak ada yang mustahil jika masih percaya tuhan bersama dengannya.

Kisah percintaan Lino dan Nika di masa SMA berakhir menjadi sebuah motivasi untuk melakukan pembuktian. Kisah sederhana yang mungkin disayangkan oleh beberapa orang yang menginginkan mereka terus berlanjut.

Bersambung

.

Selamat ya Indonesia masuk semi final, awalnya lupa kalo punya hutang cerita ini gara-gara semalem jadi inget hihi 🤍

Tentang Kita (18+) On GoingTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon