9. After Breakup

479 45 9
                                    

Waktu telah berlalu dengan begitu cepat, kisah cinta bergairah tentang anak SMA yang terjadi antara Marcelino dan Monika telah berakhir. Tidak ada yang ingat jika Nika pernah menjadi bagian dari kenangan Lino atau mungkin pernah singgah dihidup Lino yang sempurna dan mungkin saja Lino tidak lagi ingat kepada Nika.

Lino bukan lagi seorang pemain sepakbola di Indonesia namun sudah terkenal sampai ke manca negara. Kesuksesannya membuat banyak remaja pria yang menginginkannya tak jarang lewat diberanda FYP Nika tentang Lino dan teman-temannya ataupun dengan kekasihnya. Pria itu kini sangat mudah memiliki seorang kekasih dari banyak profesi, bahkan tak jarang Nika sering mendengar bahwa teman-teman kuliahnya rela dijadikan pelampiasan atau ONS dengan seorang Lino.

Tidak munafik Nika terkadang mengingat dan juga penasaran apa tubuh lelaki itu masih sama seperti dulu, atau bertambah lebih menggoda untuk diraba dan dinikamati, apa jika mereka bertemu Lino akan mengingatnya, ah itu tidak mungkin.

"Nik, congratulations" Teriak Nana yang membawa sebuket buka dan memeluk Nika dengan erat.

"Thanks, kok bisa dateng sih?" Tanya Nika dengan penasaran seingatnya dia tidak mengundang siapa pun untuk datang ke wisudanya.

"Lupa atau pura-pura lupa kalo nyokap nya Leo juga dosen di kampus ini" Nana masih sama rempong dan juga brisik seperti dulu, perempuan itu juga masih sama cantiknya dia anggun seiring bertambahnya usia.

"Kapan kamu balik ke belanda?" Tanya Nika yang membuat Nana cemberut seketika

"Gak tau aku sih gampang yang penting sama Leo"

"Sayang disini" Teriak Nana yang membuat Nika juga ikut menatap lelaki yang berjalan kearah mereka sembari mendorong troli berisi balita lucu, mereka menikah diusia muda dan menetap di Belanda untuk pendidikan mereka.

"Kalian keren banget, bisa kuliah di negara orang sambil ngurusin bocil" Puji Nika yang mendapatkan pukulan dari Nana

"Melihat emang enak tapi yang melakukannya tiap hari nangis" Omel Leo yang hampir saja menjadi sebuah ajang curhat tak kala keluarga dari Nana datang menghampiri mereka semua

"Congratulations cantik" Nika yang sudah lama tidak punya orangtua merasa terharu saat melihat kedua orangtua Nana juga hadir di wisudanya. Bagikan anak sendiri mereka rela berpenampilan rapih menggunakan kebaya dan juga jas. Tidak ada yang tidak membuat Nika untuk tidak bersyukur.

"Terimakasih om, tante" Jawab Nika memeluk sepasang suami istri tersebut.

"Sama-sama sayang, kamu udah kaya anaknya kami, kalo pulang ke madiun kami ikut ya mau ke makamnya nenek dan orangtua kamu" Mendengar ucapan tersebut Nika lantas tersenyum dan menganggukkan kepalanya dengan semangat.

Pertemuan tersebut berlanjut bahkan makan siang bersama disalah satu restoran yang ada di kota tersebut. Nika tidak menjadi wisudawan sedih di kampusnya justru dia menjadi wisudawan paling bahagia karena merasa memiliki keluarga dan orang-orang yang peduli kepadanya.

"Nik, kalo mau kerja bilang sama om, nanti om kenalin ke temennya om" Tawar papahnya Nana yang membuat Nika sungkan.

"Terimakasih om, tapi Nika mau usaha cari kerja sendiri dulu" Tolak Nika yang langsung membuat Nana tertawa keras.

"Hallo Nika, kamu itu tinggalnya di Indonesia kalo gak punya orang dalam gak mungkin bisa kerja, udahlah terima aja jangan mempersulit diri sendiri" Omel Nana yang membuat mereka semua tertawa.

Setelah banyak pertimbangan akhirnya Nika menerima tawaran akan dikenalkan ke temannya Ayahnya Nana. Jika difikir-fikir apa yang dikatakan Nana benar juga kamu hidup di Indonesia dimana jika tidak punya orang dalam apapun itu segalanya jadi susah.

Tentang Kita (18+) On GoingWhere stories live. Discover now