35

21.8K 2K 79
                                    

Ilea sudah kembali ke rumah. Wanita itu baru saja menidurkan Xaiver dan Xaver. Kini, Ilea tengah bertengkar dengan Zareon perihal babysitter yang ingin dicari Zareon untuk dipekerjakan.

"Gak! Pokoknya aku gamau ada babysitter."

"Melon, aku cari babysitter supaya kamu nanti gak kelelahan. Apalagi kamu nanti harus homeschooling juga kan?"

Zareon menggenggam tangan Ilea. "Mau ya?"

"Biru, aku mau nya aku sendiri yang urus si kembar. Emang kenapa sih? Aku bisa kok jagain si kembar."

"Tap–

"Pokoknya aku gamau ada babysitter." sela Ilea.

Zareon menghela nafas panjang. Ia berusaha menahan emosi nya.

"Oke. Terserah kamu."

Zareon bangkit dari kasur dan berjalan keluar dari kamar tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Zareon berjalan menuruni tangga. Ia duduk di sofa ruang tengah dan menyalakan televisi.

"Abang, adek kembar nya mana?" tanya Xavier yang baru saja pulang sekolah.

Zareon menoleh. "Tidur. Muka lo kenapa kusut gitu?" heran nya.

Xavier menggeleng pelan. Ia duduk di samping Zareon.

"Abang, kak Shaza gak kesini ya?" tanya Xavier.

"Ngapain kesini?" balas Zareon bertanya.

"Eumm.. Liat adek kembar." jawab Xavier.

"Ngapain dia ngeliat anak gue?" balas Zareon.

"Ih, abang!"

Zareon terkekeh pelan. Ia mengelus rambut Xavier dan mengapit leher adik nya dengan lengan nya.

"Kangen, ya?" goda Zareon.

"Eng-enggak."

"Oh, kangen ternyata."

Xavier menatap kesal kakak lelaki nya itu. "Vier kan gak ada bilang kangen!"

Zareon mengedikkan bahu nya acuh. Ia mematikan televisi dan bangkit dari sofa ingin kembali ke kamar nya.

Xavier menyusul kakak lelaki nya. "Abang! Vier minta nomor nya kak Shaza dong!"

Zareon menggeleng. "Gak punya." bohong nya.

"Gak mungkin gak punya. Masa abang gak punya nomor kak Shaza."

"Emang gue gak punya."

Xavier berdiri di depan Zareon dan merentangkan tangan nya menghadang Zareon.

"Abang bohong!"

"Gue gak bohong."

Xavier memeluk Zareon dan menghentakkan kaki nya dengan kesal.

"Abang jangan bohong!"

Zareon memegang dagu Xavier hingga kepala adik nya itu mendongak menatap nya.

"Lo kangen apa gimana, hm?"

Xavier diam tak menjawab. Zareon melepaskan paksa pelukan Xavier dan berjalan meninggalkan adik nya.

Xavier terduduk di lantai. Kaki nya yang terbalut celana biru menendang nendang udara dengan kesal.

"ABANG KASIH NOMOR NYA KAK SHAZA HUAAA!!"

Zareon menoleh kebelakang. Ia tersenyum kecil melihat Xavier yang sudah menangis dengan wajah memerah.

Zareon melangkahkan kaki nya menaiki tangga. Melihat itu Xavier semakin mengencangkan tangis nya.

Being The Antagonis't Cousin✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora