[√] 𝐋𝐎𝐕𝐄𝐒𝐈𝐂𝐊; 𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 (IM YOURS) | JENO KARINA

Chapter 6 (b)

LOVESICK; OBSESSION (I'M YOURS) Pt. 1

Note, sebelum membaca jangan lupa Vote dan komennya ya sayang~ Wattpad ku sepi nih 😬 ramein yuk ayang 💙

Selamat membaca!

🌺🌺🌺

Tak selamanya cinta itu di penuhi oleh kebahagiaan, tak selamanya cinta itu saling mengerti serta nyaman, tak selamanya juga cinta itu saling menjaga satu sama lain.

Karina merasakan itu semua. Sudah banyak perbedaan yang telah Jeno berikan untuknya, cintanya tak lagi sama, sifat serta kelakuannya pun bertolak belakang dari Lee Jeno yang ia kenal dulu.

Shit! Lelaki kurangajar!

Karina mengumpat dalam hati terdalamnya. See, apa yang lelaki itu lakukan padanya semalam. Lee Jeno merampas paksa mahkotanya, bahkan attitude nya begitu kasar. Memorinya masih mengingat betul kalau Jeno bermain gila dan tak ada jeda sedetikpun. Tubuhnya hancur berkeping-keping, semalam Karina juga sempat tak sadarkan diri dalam beberapa menit namun Jeno kembali menaruhnya dalam neraka yang sangat panas. Sungguh, Karina ingin mati!

Di pagi yang cukup berawan ini, Jeno ber-inisiatif membuat sesuatu untuk breakfast mereka. Tentu ia menaruh cinta di dalam makanan yang ia buat, namun Karina rasa bukan cinta yang Jeno beri melainkan racun.

Jeno meletakkan sandwich dan jus alpukat di atas meja, tepat di depan Karina. Keduanya terlihat enak bila dipandang tetapi Karina sama sekali tak tertarik dengan makanan dan minuman yang telah Jeno persiapan untuknya.

Sama sekali, Karina belum menyentuh apapun apa yang ada di atas meja. Walau ia sudah lapar tetapi Karina masih enggan mencoba atau sekedar mencicipinya sedikit, Ia masih lemas dan letih akibat bergumul dengan kekasih sintingnya itu semalam. Hal Gilanya, Jeno menghentikan permainan nya subuh tadi. Sudah berapa lama Jeno menyalurkan nafsunya? Yang jelas berjam-jam!

Semalam Karina memang menginap di dorm Anak-anak Dream karena rasa sakit di area kewanitaan nya. Jeno sangat stress, dimata otaknya? Sehingga Ia benar-benar melecehkan Karina. Wajah dan tubuh Karina penuh dengan memar karena menjadi pelampiasan amarahnya.

Terkadang Karina berpikir, apa ia bisa menjauh dari Jeno? Tetapi itu tidak akan mungkin terjadi, mengingat Jeno begitu terobsesi padanya, apapun yang ia lakukan Jeno pasti akan marah.

Sejak terbangun dari tidurnya, Karina belum mengatakan apa-apa hingga Jeno bingung dengan kekasihnya. Semalam Karina juga tak sempat tidur nyenyak karena rasa nyeri tak berkesudahan. Sekarang Karina hanya memperlihatkan sebuah tatapan matanya yang kosong, hatinya masih terlalu sakit mengingat kejadian semalam. Dulu Jeno pernah mengatakan padanya; Aku ingin kita melakukannya saat sudah siap. Kalau bisa, aku akan melakukan nya setelah kau sudah resmi jadi istri ku.

Tapi sekarang? Jeno menghianati ucapannya sendiri. Mengingkari janjinya yang pernah ia buat bersama Karina saat itu dan melupakan semuanya.

Karina tertawa hambar dalam batinnya mengingat ucapan Jeno beberapa bulan yang lalu. Semua laki-laki sama saja bukan? Mereka membuat janji tapi tidak untuk di tepati.