Chapter 5

116 7 0
                                    

Ting. Notif dari Kak Joni.

"De, ada yang mau gue omongin, besok makan siang bisa ketemu?"

"tumben, boleh sih"

"oke, nanti gue share location"

"ok"

-------

Akhirnya gue ketemuan sama Kak Joni.

"duduk, Nay"

"gue haus, bentar"

"habisin aja, gue sengaja pesen buat lo"

"btw ada apa nih?"

"emang gak boleh ketemu adik sendiri?"

"ya aneh aja"

"ini" Kak Joni menyodorkan scrap book itu.

Gue kaget.

"kok bisa ada di Kak Joni sih?"

"gue gak sengaja nemu pas lagi ambil jaket gue dilemari lo"

"jaket?"

"iya, Ibu salah nyimpen"

"lo baca?"

"sorry"

"dia ini temen kuliah gue dulu, yang waktu itu sempet anterin gue ke rumah, tapi dia pindah ke luar negeri, jadi kita gak temenan lagi"

"dan dia datang lagi kan?"

"maksudnya?"

"Reno, dia partner bisnis kantor lo kan?"

"Kak Joni cari tau?"

"kemarin gue diajak Jafran sama Haikal makan bareng, otomatis gue kenalan sama Reno"

"gue tau ini bukan hak gue untuk ikut campur, tapi gimana kalau nanti Jafran tau? Lo belum cerita kan ke dia?"

"belum"

"selain itu, gue takut Reno ada rencana lain dibalik ini semua"

"gue gatau" gue menghela nafas.

"walaupun lo dan Reno gak ada hubungan spesial dimasa lalu, tapi menutup kebenaran bahwa lo kenal dia di belakang Jafran, itu tetep salah, Nay"

"dia emang bukan mantan gue, tapi dia pernah ngajakin gue nikah"

"KOK LO GAK BILANG KE GUE?"

"gue bisa dicoret kali dari kartu keluarga kali"

"maksudnya?"

"Reno ngajakin gue nikah pas kita masih kuliah tingkat dua"

"hah? Kalian gak ngelakuin hal aneh kah?"

"hehhh gue bukan cewek kaya gitu, Kak!"

"kenapa dia ngajakin lo nikah waktu itu?"

"gatau, dia gak kasih alasan apapun, ya udah gue tolak dia, setelah itu dia tiba-tiba hilang tanpa jejak"

"emang dulu lo gak punya perasaan apapun ke dia?"

"gak!"

"tapi Reno ngerasain hal lain ke lo"

"lagian dia sekarang udah nikah juga"

"serius?"

"iya, dia dijodohin lima tahun lalu, jadi dia ngilang itu ternyata dia nikah"

"dan itu gara-gara lo tolak dia"

"salah gue? kan gue juga punya hak untuk nolak"

"iya juga sih"

"gue harus gimana sekarang?"

"lo tetep harus cerita ke Jafran, sebelum dia tau sendiri"

"gue takut, Kak"

Kak Joni meluk gue dan berusaha bikin gue tenang.

-------

Setelah ketemu Kak Joni, gue balik lagi ke kantor buat kerja. Gue lewat jalan yang berbeda. Gue sengaja. Gue mau buang buku itu.

"sorry, Ren" gue lempar buku itu ke sungai yang cukup dalam. Gue berharap kenangan itu juga bakal hilang.

-------

Reno POV

"itu Nayra? Ngapain dipinggir sungai?"

Ternyata mobil Reno kebetulan lewat disekitaran sungai itu. Dia diam-diam perhatiin gue dari kejauhan.

"kaya kenal buku itu"

"bukannya itu scrap book yang dulu gue sama Nayra buat?"

"ternyata masih ada di dia"

"kok di buang?!"

"ternyata kenangan kita gak sepenting itu ya?"

"lo buang gitu aja semua kenangan kita"

"andai aja waktu itu lo percaya sama gue dan lo gak nolak gue!

"gue gak akan berkorban buat terima perjodohan ini! Dan hidup gue gak akan hancur kaya gini, Nay"

"Nay, apa masih bisa gue perbaikin semuanya?"

Reno POV End.

-------

Di Kantor

"gimana tadi makan siang sama Joni?" tanya Kak Jafran.

"enak lah dia yang traktir"

"kok dia gak mampir?"

"tadi aku naik taksi, kasian kalau Kak Joni bolak-balik"

"ohh gitu"

"untunglah mata gue gak sembab, jadi gak keliatan habis nangis"

-------

Beberapa hari kemudian gue mulai tenang karena gak ketemu Reno. Untungnya project ini gak mengharuskan adanya pertemuan rutin. Mungkin Reno juga sibuk dengan perusahaannya sendiri.

"selamat pagi Tuan Putri" sapa Kak Jafran.

"selamat pagi Pak Suami"

"sarapannya habisin ya Tuan Putri"

"siap! Apalagi masakannya mbok mirip banget sama masakannya Ibu, seengganya kangen aku terobati"

"bisa aja, Non"

"gimana kalau pulang kantor kita mampir ke rumah kamu?"

"boleh banget! Makasih"

"iyaa"

-------

TO MY CEO 2 | JAEHYUN✓Where stories live. Discover now