REBORN LADY: UNPARALLELED DAUGHTER OF CONCUBINE

221 - 225

Bab 221 Kembali Lagi
Keesokan harinya, Qin Yunuan bangun lebih awal, dan membiarkan Ting Xue dan Xi'er mendandaninya. Gerbongnya berjalan lambat di sepanjang gang. Aneh bahwa Qin Yunuan bangun dan mendapati dirinya sangat lelah. Ting Xue sedang melayani Qin Yunuan di kereta, menggosok pelipisnya perlahan. Xi'er sedang mengawasi bagian luar di sisi gerbong.

Qin Yunuan tiba-tiba memikirkan sesuatu, dan bertanya, “Xier, apakah ini ujian terakhir dari Imperial College hari ini? Apakah Baochuan akan kembali pada malam hari?”

Tidak ada tanggapan di luar. Qin Yunuan menjadi curiga, dan dia memberi isyarat kepada Ting Xue untuk mengangkat tirai kereta sebentar. Namun, orang-orang di luar sepertinya langsung menyadarinya, dan kereta segera berhenti. Dia tahu ada yang tidak beres.

Tetapi pada saat yang sama, Qin Yunuan tahu bahwa Leng Shuang memimpin beberapa penjaga untuk melindunginya dalam kegelapan. Dia meninggikan suaranya, “Siapa itu? Jika kamu berani menyerang gerbongku, kenapa kamu tidak berani menunjukkan dirimu?”

Tiba-tiba, suara tumpul datang dari luar, bersamaan dengan erangan menyakitkan, yang terdengar familiar. Qin Yunuan mengangkat tirai kereta untuk melihat Leng Shuang tergeletak di tanah, dengan panah pendek di bahunya. Seseorang yang bisa menjatuhkan Leng Shuang dengan mudah jarang terlihat di Qi. Rupanya, Qin Yunuan disergap, dan penyerang tahu betul tentang rute dan pengaturan keamanannya.

"Lengshuang." Qin Yunuan memanggilnya. Leng Shuang mencoba yang terbaik untuk membuka matanya, tetapi kemudian segera menutupnya. Tampaknya panah itu dibius.

Penyerang datang tanpa niat baik dan dipersiapkan dengan baik. Qin Yunuan memikirkannya sebentar. Karena mereka menggunakan obat-obatan daripada racun pada Leng Shuang, itu berarti mereka tidak berencana untuk mengambil nyawanya secara langsung. Dia dengan berani berjalan keluar dari gerbong dan berdiri tegak. Pemandangan di sekitar terasa asing, dan tidak ada orang di sekitar. Namun, Qin Yunuan tahu bahwa penyerang itu ada di dekatnya.

“Kamu membawaku ke sini tapi tidak langsung membunuhku. Itu berarti Anda ingin tawar-menawar dengan saya. Apa sekarang? Sekarang aku di sini, kau bersembunyi dalam kegelapan. Tidak bisakah kamu takut, bukan?

Desir! Sebuah panah pendek menghantam kereta, nyaris tidak mengenai Qin Yunuan. Namun, Qin Yunuan stabil seperti batu. Dia tidak takut, karena dia tahu bahwa penyerang tidak ingin menyakitinya, bahkan tidak sedikit pun.

“Kamu sangat kecil, namun kamu suka menggunakan taktik kejam ini. Apakah Leng Changxi terlalu memanjakanmu?” Suara laki-laki yang cerah terdengar. Nada dan suara yang akrab membuat Qin Yunuan gemetar.

Di antara hutan, seorang pria berbaju hijau tua membalik kipas kertasnya dan perlahan mendekati kereta Qin Yunuan. Sebuah pohon sutra dilukis di atas kipas kertas. Seorang wanita sedang duduk di atas batu di bawah pohon, memegang bunga merah di tangannya. Dia terlihat familiar, dan sepertinya itu adalah Qin Yunuan.

Qin Yunuan mengangkat kepalanya, menatap orang yang paling dia kenal. Sudah lama sejak dia terakhir melihatnya. Dia telah menumbuhkan janggut di dagunya dan menjadi lebih kurus, tetapi senyum di wajahnya juga menjadi lebih suram.

"Pangeran Ray, sudah lama sekali." Qin Yunuan menatap Sima Ray yang percaya diri. Ekspresinya hanya membuat Qin Yunuan semakin jijik.

Sima Ray tersenyum, “Orang normal panik saat melihatku. Mereka semua mengira aku sudah mati. Kaulah satu-satunya yang selalu begitu tenang.” Sima Ray memiringkan kepalanya dan berkata, “Kamu tahu? Aku suka sikap dinginmu. Semakin Anda bangga, semakin besar keinginan saya untuk mempertahankan Anda sebagai milik saya.

“Tapi kamu tahu apa? Pangeran Ray, kamu terlihat sangat menjijikkan dan sakit.” Qin Yunuan tersenyum.

Sima Ray tidak marah sama sekali, tapi dia berteriak ke arah Du Sheng di sampingnya. “Mengapa kamu masih berdiri di sini? Tidak bisakah kamu melihat bahwa Infanta Ping masih berdiri di gerbong? Pergi dan berlutut, biarkan Infanta Ping turun dari kereta di punggungmu.”