02.

11.2K 899 121
                                    

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀



Benar apa yang di katakan sang kakak, sore ini teman teman dari kakak keduanya ramai berkunjung ke rumahnya.

"Buatkan minuman Gyu, jangan membuat masalah kali ini" ucap Jeno pada sang adik, si mungil mengangguk kemudian berjalan ke arah dapur.

"Jen, Lo gak keterlaluan nyuruh adek Lo kayak gitu? Anak manis kayak gitu sayang kalo lecet Jen" Ucap Jake teman sekolahnya.

"Cih.. suka sama dia Lo? Pembunuh itu?" Ucap Jeno menatap temanya, "ambil gih kalo Lo mau, biar gak jadi benalu dia disini" balasnya dengan tatapan sinisnya.

Tak lama beomgyu kembali dengan membawa air dan beberapa cemilan di tangannya, submisive kecil itu perlahan menata gelas di meja itu secara perlahan.

"Adek Lo cantik Jen" celetuk hyunjin yang dari tadi menatap wajah manis si kecil. "Mirip bubu Lo" ucapnya lagi.

Jeno hanya melirik beomgyu yang diam, seketika mata si kecil membola saat seseorang menyentuh pahanya. "K-kak..." Ucapnya menyingkirkan tangan itu

"Ehh.. sorry sorry gue sengaja" ucap Eric di sertai kekehan saat melihat wajah panik beomgyu.

"Adek Lo polos Jen, bisa di polosin gak nih?" Lanjutnya melirik Jeno yang hanya menatapnya.

"Lo mau sama submisive kayak dia? Selera Lo jatuh banget ric" ejek Jeno pada temannya.

"Ya.. siapa yang nolak Jen.. dominant manapun mau kalo di suguhin submisive cantik kayak dia" bisiknya Eric kemudian mendekatkan wajahnya pada beomgyu membuat submisive kecil itu takut.

"Beomgyu...! Buatin gue makanan" ucap sungchan tiba tiba membuat beomgyu tersentak, submisive itu kemudian mengangguk dan meninggalkan ruang tengah.

"Ahh.. sial" ucap eric melirik bagian bawahnya yang sudah setengah menegang. "Jorok Lo sialan" ucap hyunjin melemparkan bantal sofa ke arah wajah nya.

Sementara di dapur, submisive kecil itu membuat makan siang untuk kakak ketiganya dengan perasaan yang tak menentu. Dia terus meremat dadanya, submisive itu masih shock dengan apa yang barusan terjadi padanya.

"Kenapa gak ngehindar waktu teman teman kak Jeno megang megang Lo?" Ucap sungchan dengan menatap tajam adiknya di depannya.

Beomgyu melirik kakaknya sekilas kemudian menunduk. "t-takut.." cicit nya dengan pelan.

"Kalo tadi gue gak ada disana Lo tau apa yang bakal terjadi sama Lo?! Lo mau jadi jalang?" Ucap sungchan menusuk pada adiknya.

Beomgyu mendongak menatap kakak nya polos "j-jalang itu apa?" Tanya nya.

Sungchan terdiam beberapa saat menatap adiknya. "Lanjutkan masakannya, aku sudah lapar" ucapnya kemudian kembali ke meja makan menunggu makanannya.

Sungchan terus memandang adiknya, adiknya ini terlalu polos atau bodoh? Astagaa..!

Tak lama makanan itu siap, beomgyu memasak nasi goreng kimchi untuk kakak ketiganya. "Habis ini kembali kekamar, jangan keluar kamar sampai teman teman kak Jeno pulang, apa kau mendengar ku?" Ucap sungchan melirik sang adik.

Beomgyu mengangguk polos, kemudian berdiri tak jauh dari sungchan hanya menatap kakaknya makan.

Dia telah mencuci piring bekas sungchan tadi, dan seperti apa yang kakaknya perintahkan dia harus kembali ke kamar.

Beomgyu menunduk saat melewati Jeno dan teman temannya di depan. "Beomgyu..." Panggil Eric, dominant itu kemudian menarik beomgyu agar bergabung bersama mereka.

"Kalo gak ada submisive gak enak ya gak bro" ucap hyunjin terkekeh melihat temannya itu.

"Sini sayang.." ucap Eric merangkul beomgyu agar duduk di sampingnya.

Beomgyu melirik kakaknya berharap kakak nya bisa membantunya untuk lepas dari kedua dominant ini namun tampaknya jeno tak peduli dengan itu, kakaknya itu hanya fokus pada game yang sedang dia mainkan bersama jake.

Eric mengarahkan tangan submisive kecil itu ke arah selangkangannya. "Kau bisa merasakannya kan..." Bisik nya pada beomgyu dengan sensual.

Sementara hyunjin tertawa kecil melihat wajah manis itu yang terlihat panik. "bisa kau mainkan dia beomgyu..." Ucapnya menyelipkan wajahnya di celuk leher si kecil.

"K-kak Jeno... Hiks..." Tangis nya pecah dikala tangan salah satu dari mereka sudah merambat menyelusup ke dalam tubuh kecil itu.

Jeno yang merasa terpanggil hanya melirik tanpa berbicara kemudian berbalik menunjukkan bahwa dominant itu tidak perduli dengan sang adik.

"Hiks..." Dia hanya menangis kecil, tubuhnya bergetar hebat menahan takut. "K-kak.." ucapnya lagi berharap jika kakaknya memberikan respon yang lebih.

Namun tampaknya nihil bahkan sampai sekarang kakaknya itu hanya diam, padahal kakaknya melihat jelas bagaimana tubuhnya di lecehkan oleh ke dua temannya ini.










TBC







putra kecil taeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang