26.

6.7K 776 132
                                    

🥀🥀🥀

Keputusan yang bagus, rapat kali ini membuat jaehyun tersenyum senang saat mendapati data perusahaannya yang kian bertambah melalui keuntungannya.

Mingyu dengan wajah datarnya menatap jaehyun yang duduk dengan tenang di depannya tanpa berbicara apapun.

"Baiklah sampai sekian rapat kita, sampai bertemu besok" ucap jaehyun mengakhiri rapatnya.

Semua orang di sana keluar, jaehyun menutup laptopnya dan memberikan pada Wendy sekretaris nya.

"Semalam aku pergi ke makam taeyong" kalimat itu Mingyu keluarkan saat jaehyun akan beranjak dari duduknya.

"Sampai sekarang kau masih mencintai istrimu itu? Kenapa jae? Sudah jelas jelas dia mengkhianati mu" lanjut Mingyu menatap dominant yang dulu sangat berteman baik dengannya.

"Kau pasti tau tujuan ku kembali ke Korea untuk apa"

Mingyu berdiri dari duduknya tak melepas pandangannya dari jaehyun "putra ku dan taeyong.. aku akan membawanya kembali ke Chicago"

Tangan jaehyun mengepal saat mendengar ucapan Mingyu nafasnya menggebu seketika.

"Awalnya aku berfikir jika putraku akan hidup bahagia bersama ibunya disini.. jika aku tau taeyong sudah meninggal aku pasti akan membawa putra kami"

BRAKKK....!!!

"jangan menyebutnya putramu sialan!!! Dia putraku dan istriku sialan!!"

Bughh....!!!

"S-sajangnim.." Wendy terkaku saat bos nya itu memberi satu tumbukan pada rekan kerjanya itu.

Mingyu terkapar di bawah dengan bekas Luka di bibirnya akibat tumbukan Kuat jaehyun, jaehyun melonggarkan dasinya kemudian melirik Wendy yang berdiri tak jauh darinya.

"Kau urus sialan ini" ucap jaehyun sebelum pergi meninggalkan ruangan itu.

Jaehyun kembali dalam ruangannya, nafasnya masih sangat memburu, entah lah emosinya tak stabil jika mengenai masa lalunya.

Hingga mata dominant melirik foto di atas mejanya dan mengambilnya dengan cepat.

Hingga mata dominant melirik foto di atas mejanya dan mengambilnya dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sudah mencoba melupakannya Tae.. nya Tae.. bagaiman kau bermain di belakangku dulu.. kau.. dan pria itu.." jaehyun terdiam tak berani melanjutkan kalimat yang begitu sakit untuknya.

"Beomgyu... Putramu dan pria itu.. tidak Tae.. beomgyu putramu dengan ku.. dia putra kita..." Lirihnya menunduk.

Jaehyun menangis? Iya.. dominant itu kini tengah menangis.

Rasa penasaran jaehyun begitu tinggi, dia ingin melakukan tes DNA untuk beomgyu, tapi dia takut jika kenyataan tak memihaknya, bagaimana jika beomgyu benar benar putra dari istrinya dan bajingan itu.

Bagaimana jika jeno dan sungchan tau segalanya? Apa kedua putranya itu masih menerima beomgyu seperti mark?






🥀🥀🥀


"Yah.. kalo gitu aku gak bisa main ke rumah kamu lagi dong Jen? Tapi bagus sih kalo beomgyu sekolah seenggaknya dia gak terlalu polos lagi aku kadang kasian sama dia"

Jaemin terus mengomel di depan Jeno dengan memasukkan kentang goreng ke mulutnya sementara Jeno hanya diam menyimak apa yang di ucapan submisive di depannya.

"Nanti kamu jemput dia kan? Aku mau ikut ya" lanjut jaemin lagi dengan mata berbinar menatap Jeno.

Jeno diam menatap mata itu, mata indah yang selalu dia lihat jika beradu tatap dengan jaemin, "ya" balasnya dengan singkat.

Hingga jam sekolah berakhir, kini jaemin duduk di samping Jeno yang tengah mengendarai mobil dengan tatapan yang terus kedepan.

Jaemin tersenyum cerah menatap dominant itu, dia bersyukur Jeno mau berubah setidaknya beomgyu tidak separah dulu pikirnya.

Mobil itu terhenti di sekolah anak anak, jaemin dengan cepat melepas seatbelt nya dan turun disusul oleh Jeno.

Mereka berjalan berdampingan masuk ke dalam gedung itu, terlihat beomgyu yang memakan lolipop sambil duduk di ayunan pinggir lapangan.

"Beomgyu" panggil Jeno, beomgyu menoleh, bibirnya mengembangkan senyum saat melihat kakaknya. Anak bungsu Jung langsung berlari dengan menenteng tasnya.

"Permen dari mana?" Tanya Jeno masih dengan wajah datarnya.

"Eum.. dari ibu guru, lihat lihat... Gyu dapat Bintang lima kak" balas beomgyu sambil menunjukkan kertas di tangannya.

Jeno tak merespon apapun, jaemin menyenggol Jeno sekilas kemudian mengandeng tangan si kecil "wah hebat.. kalau begitu... Ayo kita beli es cream, jeno yang traktir" ucap jaemin kemudian membawa beomgyu.

Jeno menghembuskan nafasnya pelan, kemudian menyusul kedua submisive itu dari belakang.








🥀🥀🥀




Mingyu melemparkan ikat pinggang nya asal dan menatap seseorang di depannya, "kau senang?" Tanya nya pada orang itu.

Tubuhnya yang penuh dengan luka, bagaimana dia terus menunduk enggan menatap dominant itu.

Mingyu menyamakan tubuhnya kemudian mencengkram kuat wajah submisive di depannya sehingga membuatnya bertatapan.

"Jung taeyong"
Mingyu menunjukkan senyum miringnya sambil menyebut nama itu.

Jung taeyong, sebut saja jika Taeyong belum bercerai dengan jaehyun, submisive itu, istri jaehyun yang semua orang berfikir jika dia sudah meninggal namun faktanya, ini hanyalah skenario yang di buat Mingyu untuk menghancurkan keluarga itu.

Tubuh taeyong gemetar hebat menatap dominant di depannya, "aku akan membawa nya kesini.. dia akan tinggal disini bersama mu.. jangan khawatir sayang..." Ucap Mingyu menepuk wajah taeyong dengan kasar sebelum akhirnya pergi dari ruangan gelap itu.

Taeyong memundurkan dirinya menunduk, wajah pucat dan mengerikan itu, Mingyu menyiksanya selama ini.

Dia ingin bebas, dia ingin bersama anak anaknya, dia ingin hidup dengan tenang mengulang semuanya bersama jaehyun kembali.

Sebut saja jika dulu dia melakukan kesalahan yang fatal, dia menyesal, dia ingin mengulang semuanya kembali.

Jung taeyong, ibu empat anak itu, istri jaehyun itu masih hidup.









TBC

putra kecil taeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang