39.

6.9K 732 77
                                    

🥀🥀🥀


Haechan menatap Mark yang menyetir di sampingnya, bibir submisive itu mengulas senyum kecil. "Sudah puas?" Tanya nya.

Mark melirik ke arah haechan dengan senyum mengambang di bibirnya "hmm.. terimakasih haechan" balas nya pada submisive itu.

"Aku merasa di tipu, tapi aku senang.. kau mengerti maksudku?"

"Ya.. aku paham, kebahagiaan kakak tak bisa di ungkapkan dengan kata kata right?" Ucapnya dengan terkekeh kecil.

"Aku ingin bertemu dengannya" lanjutnya menatap Mark, "siapa?"

"Beomgyu.."

"Kau ingin bertemu dengannya?" Tanya mark di balas anggukan cepat oleh haechan, "baiklah kita ke sekolahnya" balas si dominant sambil memutar balik stirnya menuju sekolah beomgyu.


Tak membutuhkan waktu lama mereka telah sampai disana, disana sangat sepi jelas saja jam pelajaran masih berlangsung.

"Kita akan menunggu disini? Aku ingin bertemu dengan nya" rengek haechan pada Mark.

Mark melihat sekelilingnya, "baiklah.. ayo.. Tapi kita hanya bisa melihatnya dari luar"

Haechan tersenyum saat mendengar ucapan Mark, mereka berjalan berdampingan menuju kelas beomgyu.

Mata Mark bergulir mencari sosok sang adik di tengah kelas yang penuh dengan anak kecil, seharusnya dia gampang mencari beomgyu disana.

Tapi tetap saja, adik kecilnya itu tak terlihat.

Mark mencoba mengetuk pintu, seorang guru mendekat ke arahnya.

"Ada yang bisa saya bantu?" Ucap guru, yang bernama tag Kim jihyo.

"Saya mencari adik saya, Jung beomgyu.. Dimana dia?" Tanya Mark tak berasa basi.

Guru itu terdiam mendengar ucapan pria di depannya beberapa detik, "beomgyu.. bukannya dia sudah pulang? Kerabatnya datang menjemput tadi" jelas guru itu setelahnya.

Mata Mark melebar mendengarnya, "apa maksudnya?! Kerabat yang mana!" Ucapnya dengan suara tinggi membuat anak anak di dalam kelas itu mendadak takut.

Haechan mengelus bahu kekar dominant itu, "begini.. sekitar 30 menit yang lalu ada seseorang yang menjemputnya, dia mengatakan jika dia adalah saudara tuan Jung yang diperintahkan menjemput beomgyu karena ada kemalangan, jadi..."

"Seperti apa rupanya?" Tanya mark menyela ucapan guru itu.

"Tinggi, dia terlihat seperti dominant lalu.. kulitnya agak sedikit gelap.. namanya.. Kim Mingyu jika tidak salah" jelas jihyo dnegan detail.

Mendengar jawaban dari guru adiknya itu Mark langsung berlalu dengan cepat, dia bahkan meninggalkan haechan disana.

"K-kak Mark.., saya permisi" ucap haechan membungkukkan tubuhnya pada guru itu kemudian berlari menyusul Mark.

Mark berdiri di depan mobilnya dengan ponsel yang menempel di telinga nya. "Angkat...! Angkat..!!" Ucapnya pada dirinya sendiri berharap jika jeno mengangkat telfonnya.

"Kak mark.." panggil haechan, "diam dulu Chan" balas Mark dengan tatapan kesalnya menatap ponselnya.

Cukup lama Mark menunggu hingga akhirnya sang adik mengangkat telfonnya.

"Halo, jangan sekarang aku ada kelas" ucap Jeno berdecak sebal dari sebrang telfon.

"Cari beomgyu! Pria itu membawa beomgyu sialan!!" Amuk mark pada Jeno.

"Apa maksudmu Mark Jung!" Balasnya tak kalah kuat

"cari beomgyu Jeno!! Aku akan mencari dari sini, kita mencarinya dengan berpencar, kabari aku jika terjadi apa apa" ucap Mark kemudian mematikan ponselnya.

"Kak..."

"Kita cari beomgyu Chan" ucap Mark pada haechan, haechan mengangguk kemudian berlari memasuki mobilnya dengan Mark yang menjalankan mobil itu dengan cepat.

Sementara Jeno langsung berlari tanpa dengan membawa tas nya tak mengindahkan gurunya memanggil.







🥀🥀🥀



Beomgyu menunduk tak berani menatap pria di depannya yang menatapnya tajam, dan respon beomgyu itu membuat Mingyu tersenyum remeh menatap anak. didepannya

Tangan Mingyu beralih memegang wajah beomgyu, membuat wajah itu menatapnya "kenapa kau takut dengan papa sayang?" Ucap Mingyu dengan lembut

"Saya ini papa kamu.. papa asli kamu.." ucapnya lagi pada submisive kecil itu.

"P-paman.. gyu mau pulang.." ucapnya memberanikan diri menatap pria di depannya.

"Pulang kemana? Rumah beomgyu disini.. beomgyu akan tinggal bersama papa"

Beomgyu menggeleng cepat, "engga, rumah beomgyu jauh.. Gyu mau tinggal dengan Daddy dan kakak kakak" ucap si kecil itu dengan cepat.

Mingyu yang tak suka atas jawaban submisive kecil itu lantas memberi rematan kuat di wajahnya.

"Aku papamu! Papa aslimu! jaehyun bahkan tak menganggap mu anak sialan!!" Gertaknya menghempaskan wajah itu begitu saja.

Beomgyu mengulum bibir bawahnya, rasanya anak berusia 12 tahun itu ingin menangis sekarang.

"Aghh...!" Pekiknya saat menerima jambakan dari Mingyu.

"Apa kau tau penyebabnya? Karna bubu mu lebih memilihku dari pada Daddy mu sayang"

"T-tidak.. hiks..."

"Itu benar beomgyu.. kau anakku dan taeyong.. kau anak papa dan bubu.."
Beomgyu terus menggeleng saat mendengar ucapan ucapan dari Mingyu

Mingyu tersenyum remeh menatap si kecil, "aku rasa.. kau tak kalah nikmat dari bubu mu.."








🥀🥀🥀


Haechan terlihat sibuk dengan telfonnya, saat ini submisive itu tengah menelfon sang kakak untuk meminta bantuan untuk mencari beomgyu.

"Aku juga akan menghubungi Daddy setelah ini" ucap haechan, "kak.. terus kabari aku" lanjutnya lagi sebelum mematikan ponsel itu.


Haechan kembali mencari nomor ayahnya di ponsel, mungkin dia harus melibatkan satu orang dewasa dalam pencarian ini.

Melihat bagaimana sibuknya ayah Mark mengurus bubu di rumah sakit sekaligus pekerjaan, haechan memilih memberitahu ayahnya semoga beomgyu baik baik saja.







TBC

putra kecil taeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang