63.

5.6K 644 37
                                    

🥀🥀🥀

"Eughh...."

Beomgyu melenguh dalam tidurnya, keningnya penuh dengan keringat, dahinya menyingit tidurnya merasa tak nyaman.

"K-kak..."
Lirihnya dengan mata terpejam.

"Kak....!!!!"
Teriak bocah itu dengan histeris.

Ceklek...!

"Beomgyu....!"
Taeyong datang dengan cepat memeluk anaknya dengan erat, "tidak apa apa.. tidak apa apa sayang.. sudah ada bubu..."

Ucap taeyong mengelus bahu anaknya yang masih memejamkan, "sstt.." desisnya menenangkan putranya.

Jaehyun masuk kamar beomgyu menatap istrinya yang tengah memeluk anaknya dengan lembut.

"Jae.."
Panggil taeyong menatap jaehyun, "kita harus membawa beomgyu ke dokter.." lirihnya lagi.

Jaehyun menghembuskan nafasnya pelan, "ya.. kita akan membawanya besok"
Ucap jaehyun mendekat ke arah kedua orang itu.

"A-aku akan tidur bersama beomgyu malam ini"
Ucap taeyong pelan pada jaehyun, jaehyun mengerti keadaan istrinya yang saat ini mencemaskan si bungsu.

"Ya.. tidak apa apa.. aku akan bersama kalian malam ini"
Ucap dominant itu pada taeyong.












"Jadi pria brengsek itu mengancam mu nuna? Wahhh... Ini tidak bisa di biarkan bagaimana bisa dia bersikap seperti itu pada wanita"
Ucap Mark yang berbaring di depan yujin bersama jeno yang duduk di bawah ranjang serta sungchan yang masih memanyunkan bibirnya duduk di sofa tak jauh dari sana.

"Sebenernya Mark, aku tak menganggap itu ancaman.. hanya saja.. aku takut dengan nya"

Mark mengangguk paham, "kau benar.. aku melihatnya tadi, wajahnya seperti psikopat"
Celetuk Mark asal.

"Psikopat matamu, pria tadi tampan.. apa dia sugar Daddy mu? Dia terlihat jauh diatas mu"
Ucap Jeno menatap ke arah yujin.

"S-sugar apa?"

"Kau tau orang yang menjual tubuhnya pada pria tua yang jauh di atasnya untuk mendapatkan yang"

Yujin menggeleng menjawab pertanyaan Jeno, "lalu kenapa kau bisa hamil?"

"Karena dia sudah berhubungan badan bodoh!"

Ketiga orang itu lantas menoleh ke arah sungchan yang baru saja mengeluarkan suara.

"Otak mu itu dimana? Wanita ini sudah berhubungan badan dengan pria itu dan menghasilkan bayi"
Ucapnya lagi menatap sinis pada yujin.

"Cih"
Decihnya membuang pandangan dari ketiga kakaknya.

"Sungchan.. kau masih marah dengan ku ya?"
Tanya yujin lirih menatap dominant itu.

"Orang bodoh mana yang tak marah saat dia tau jelas jelas kau menipunya? Kau tau nuna.. aku sudah sangat senang saat kau mengatakan aku akan menjadi ayah... Dan sekarang bayi itu bukan anakku? Wahhh.. aku seperti anak kecil yang gampang di bodohin"
Omelnya panjang lebar.

"Sudahlah, lebih baik aku keluar"
Lanjut bocah itu tanpa melihat ketiga kakaknya.

Mark melirik ke arah kakaknya, "jangan di masukan ke hati nuna"
Ucap Mark kemudian.

Yujin tersenyum kecil mendengar ucapan Mark, setidaknya.. dia mempunyai Mark yang menyayanginya sekarang.











Brak....!!!

"Dad.. bawa aku liburan besok"
Ucap sungchan dengan tiba tiba masuk ke kamar beomgyu dan merebahkan dirinya di tengah tengah orang tuanya dengan beomgyu yang berada di sisi ibunya.

Jaehyun menyingitkan dahinya saat mendengar ucapan sungchan.

"Apa..?"

"Bawa aku pergi dad, aku tak mau melihat wajahnya untuk sementara"
Ucapnya dengan bibir yang mengayun ke depan.

"Yujin?"
Tebak jaehyun yang di balas dengan anggukan cepat, "Daddy tau betapa sakitnya hati ku.. di permainkan seperti ini"
Ucap sungchan memainkan baju jaehyun.

Jaehyun menghembuskan nafasnya pelan mendengar keluhan putra nya, dia mewajarkan hal itu, sungchan masih dalam masa pubertas.

"Kau ingin kemana?"
Tanya jaehyun pada sungchan.

"Berlin"
Ucapnya cepat, taeyong melotot mendengar jawaban sang anak kemudian menggeleng pada suaminya tanpa sepengetahuan sungchan.

Jaehyun menatap istrinya yang menggeleng padanya.
"tidak" jawab jaehyun.

"Belanda?"

"No"
Balas jaehyun cepat di kala istrinya itu masih menggeleng padanya.

"Kanada"

"No"

"Jika begitu dimana? Daddy selalu mengatakan tidak!"
Keluh dominant itu pada ayahnya.

"Tidak bisa son, bubu mu tidak mengizinkan"
Jaehyun menatap sungchan kemudian melirik taeyong, sungchan langsung menoleh ke arah ibunya yang juga tengah menatapnya.

"Kenapa...?"
Tanya nya dengan menggemaskan berharap jika ibunya kasihan padanya dan memberi izin.

Tangan taeyong terulur mengusap wajah sungchan yang terlihat letih, "anak bubu masih dalam pengawasan bubu dan Daddy.. bubu tak ingin kau jauh sayang.."
Ucap taeyong dengan lembut pada anak dominant nya.

"Tapi aku tidak nyaman disini bubu, wanita itu masih tinggal disini"

Taeyong terdiam beberapa detik, matanya menatap jaehyun yang juga tengah menatapnya.

"Sungchan tidak suka pada yujin? Dia saudara kalian sekarang"
Ucap taeyong pada anaknya.

"Dia penipu"
Ucapnya cepat menyilangkan tangannya. "Aku sakit hati"

"Pfttt..."

Sungchan langsung melirik ke arah sang ayah yang tengah menahan tawanya dengan tatapan tajam.

"Apa? Memangnya aku tidak boleh sakit hati? Dia memainkan perasaan ku.. dad.. apa kau mengerti"

Taeyong menggeleng pelan, "bubu mengerti sayang.. tapi coba untuk terima yujin yang sekarang ya.. yujin tetap anak Daddy.. kalian bersaudara.. apa kau tau bagaimana perasaan yujin selama ini..? Terpisah dari Daddy dan ibunya? Hmm..."

Sungchan mengulum bibirnya pelan.
"Lalu perasaan ku bagaimana?"






TBC



Ini yang kalian tunggu² kan?
Noh udh update
Bye byee...!!


putra kecil taeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang