03.

9.5K 879 55
                                    

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Malam tiba kini saat nya anak bungsu Jung itu untuk menyiapkan makan malam untuk ayah dan kakak kakaknya.

Dengan cepat dia melangkah membawa lauk pauk yang dia masak saat dia melihat jika kakak dan ayahnya sudah duduk di meja makan.

"Kenapa lama sekali?" Omel sungchan menatap adik nya dengan tatapan kesalnya.

"M-maaf.." cicitnya tanpa melihat sungchan. Mark menatap adiknya yang sedang menata makanan untuknya.

"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Mark dengan suara dingin nya. Gerakan si kecil terhenti menatap Kakaknya.

"Siapa yang melakukan ini?" Tanya Mark menurunkan kerah baju adik bungsunya.

"K-kenapa kak?" Tanya nya dengan tatapan takut menatap Mark. "Siapa yang melakukan ini?" Tanya nya lagi menatap adiknya dnegan tajam.

Jaehyun melirik ke arah leher sang anak, matanya membola saat melihat leher putra submisive nya terdapat ruam biru ke unguan, jelas dia tau itu apa.

Prankkkkkk......!!!!

Jaehyun menghempaskan sup panas yang tertata di meja makan hingga terkena kaki si kecil.

"Kemari kau..!" Amuk jaehyun menjambak rambut hitam putra bungsunya.

PLAKKKKK.....!!

"Dengan siapa kau melakukan ini hah...!!" Bentakan itu di lontarkan setelah ayah empat anak itu menampar si bungsu.

"Kau menjual tubuhmu beomgyu....!!!" Bentaknya menatap tajam submisive kecil yang tengah bergetar ketakutan itu.

"E-engak Daddy...." Cicitnya dengan mata yang bergetar menatap ayahnya.

Ketiga anak dominant nya menatap kejadian itu, semuanya seakan terbiasa dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya terhadap beomgyu.

"Aku benci drama ini" ucap sungchan kemudian bangkit dan pergi meninggalkan ruang makan Mereka.

Mark melirik Jeno yang hanya diam "kenapa Gyu bisa kayak gitu?" Tanya nya Jeno.

Jeno mengangkat kedua bahunya. "mana gue tau" ucapnya mengalihkan pandangannya kembali pada makanan nya.

"S-sakit Daddy..  hiks... Ampun..." Isak si kecil saat masih mendapat pukulan dari sang ayah.

Hingga beberapa waktu berlalu jaehyun menyudahi aksi kejamnya pada sang anak dengan di akhiri dengan tendangan yang terarah pada kepala beomgyu.

Mark menatap bahu kekar ayahnya yang perlahan menghilang dari pandangannya.

Anak sulung Jung itu menghembuskan nafasnya pelan kemudian berjalan ke arah sang adik yang sudah terkapar di lantai. "Bangun Gyu" ucap Mark memegang lengan adiknya untuk bangkit.

Terdengar ringisan dari si kecil saat Mark menyentuh lengan nya. "bangun.. obati lukanya" lanjutnya lagi.

Mark membantu adiknya berdiri, wajah pucat itu persis dengan wajah sang ibu saat terakhir kali dia melihat ibunya.

"S-sakit..." Ucap si kecil yang sudah pasti Mark dan Jeno bisa mendengarnya. "Kembali ke kamar, ini.. besok saja kau bersihkan" ucap mark menatap beberapa makanan yang berserakan di lantai.

Beomgyu mengangguk kecil kemudian menyeret tubuhnya ke arah kamar.

"Kenapa Lo sepeduli itu sama dia?" Ucap Jeno pada sang kakak.

"Dia masih adik kita kalo Lo lupa" ucap Mark mengambil nasi dan menuangkan di piringnya.

"Cih..  adik.. karna dia bubu gue gak ada mark, kalo dari gak lahir mungkin bu__"

Prankkk...!

Mark membanting sendok hingga menimbulkan suara yang berisik. "Bubu Lo itu juga bubu gue Jen.. jangan bersikap seolah olah Lo sama gue beda ibu" ucap Mark menatap tajam adiknya.

"Lo gak tau apa yang gue rasain Mark!!" Bentaknya tak kalah kuat.

"Apa yang gue gak tau? Nasib Lo sama nasib gue dan sungchan itu sama...! Kita sama sama di tinggal bubu Jen..!"

"Karna siapa bubu ninggalin kita?! Karna anak sialan itu kan! Kalo gitu jangan nyuruh gue bersikap lembut sama dia!" Balasnya dengan menatap tajam pada Mark.

Si sulung terdiam mendengar keluhan adik nya. "Gue selesai" lanjut Jeno kemudian pergi meninggalkan Mark sendirian disana.

Beomgyu membersikan luka nya dengan air dingin di depan kamarnya. Sungchan dari tadi hanya diam tak jauh dari adiknya menatap apa yang sedang di lakukan adiknya.

"Sakit..." Ucapnya dengan suara pelan.

"Beomgyu....!!" Teriak jeno, si kecil menoleh ke arah sumber suara. "Lo bisa gak sih satu hari aja gak bikin ulah hahh...!" Teriaknya mencengkram baju si kecil.

Mata beomgyu beradu tatap dengan sang kakak, namun jeno langsung membanting adiknya. "Bubu..." Lirih nya saat bertatapan dengan adiknya.

"Dengar Gyu.. gue gak akan segan segan ngebunuh Lo kalo Lo berulah lagi ngerti Lo!" Teriaknya kemudian pergi dari sana.

Beomgyu menatap kepergian makanya dengan bibir yang melengkung kebawah. "Gyu salah apa?" Lirihnya menatap kepergian kakaknya.









TBC

putra kecil taeyongWhere stories live. Discover now