10

260 38 5
                                    

Suna menggendong [name] di punggungnya. terlihat [name] yang tertidur pulas. Suna dan [name] kini berada disekolah inarizaki.

orang tua Suna dipanggil ke sekolah. seperti pada umumnya, Suna melakukan perkelahian antar siswa.

entah apa yang dipikirkan hingga Suna dapat lepas kendali.

disampingnya terdapat Miya kembar yang duduk. tak ada kata yang keluar. Kitashin berdiri, bersandar pada dinding.

"maaf kemarin aku lepas kendali," ucap Suna mengintip ruang BK.

"ya. apa boleh buat? semua kan sudah terjadi, aku tak bisa sembarang bertindak," sahut Kitashin menutup mata. dirinya cukup lelah harus mengurus anak-anak nakal di inarizaki.

Miya kembar masih diam tak bergeming. kedua saudara tersebut masih ada rasa bersalah.

Suna mengangguk. dirinya duduk memandang ruangan BK yang tertutup.

"nii-chan," ucap [name] terbangun. [name] memeluk leher Suna erat, seakan takut terlepas.

"kenapa?"
"mama masih belum keluar," ucap Suna.

Kitashin langsung menggendong [name] dari belakang punggung Suna. dengan hati-hati dirinya menurunkan [name]. .

"Kita-san, apa kau punya adik?" tanya Suna dengan hati-hati. memang ini bukan waktu yang tepat, namun apa salahnya bertanya.

Atsumu dan Osamu menatap Kitashin yang terdiam. mereka tahu, diamnya Kitashin adalah 'iya'.

"maaf aku bertanya hal yang aneh!" Suna menundukkan badan.

setelahnya Kitashin tetap diam. dirinya seakan menutupi sesuatu. atau mungkin ada yang tak bisa ia jelaskan.

"ayo jalan-jalan kekantin, aku laper," si abu mengusulkan saran. diam Osamu adalah lapar.

semua lelaki tersebut mengangguk. tak pelajaran karna waktu pulang.

"[name] kalo udah gede mau jadi apa?" tanya Kitashin.

"jadi anime," [name] terus berjalan tak menyadari tatapan heran di mata Osamu dan Atsumu. Suna menaikkan kedua pundaknya, tanda tak ingin mencampuri.

"gapapa anak kecil," Suna menepuk pelan pundak Kitashin. mungkin [name] memang agak prik seperti Suna, batin Kitashin menatap langkah bocah kecil tersebut.

ketiga remaja dan satu anak kecil tersebut duduk diwarung pojok. Atsumu memesan puding. Osamu meminta dua onigiri. Suna hanya memesan jelly stick dan Kitashin hanya memesan mie.

[name] hanya diberi Suna jelly stick. katanya anak kecil tak boleh makan aneh-aneh. tak boleh atau hemat uang?

"sebentar lagi lulus, Kita-san kau mau lanjut kemana?" tanya Suna menyeruput jelly stick.

"institut pertanian," Kitashin mengaduk mie yang siap santap. sekilas, terlihat Kitashin melamun akan sesuatu.

"kalian sendiri jangan merepotkan adik kelas kalian saat aku sudah tak disini," belum sempat berbicara lagi Kitashin langsung memberi ceramah.

"ya kami akan berusaha," kedua Miya tersebut langsung menjawab. mereka sadar bahwa sindiran tersebut untuk mereka.

kini mereka melanjutkan makan. Suna melirik [name] yang mulai mencomot jelly sticknya lagi.
"sudah-sudah, anak kecil tak boleh makan banyak," Suna merebut kembali jelly stick milik [name].

bukan mendengar ucapan sang kakak, [name] malah kembali mengambil jelly stick. pertikaian yang cukup sengit.

"hei!"

[name] segera berjalan menuju Kitashin. dirinya memegang kaki kanan Kitashin. [name] kemudian menjulurkan lidah.

Suna terdiam dan menatap [name] dengan secuil butir emosi sebesar biji jagung. sudah jelas Suna akan kalah melawan Kitashin.

"awas lu dek, kena karma nanti lu," gumam Suna berakhir menyeruput jelly stick.

sepertinya sifat-sifat milik Suna kini akan muncul di [name]. semoga saja dirinya tak jadi admin lambe turah seperti Suna.

...

halo reader semua, karna book ini udah banyak yang baca aku pengen ngadain QnA.

karakter yang diambil cuma yang sering muncul ( Suna, [name], Atsumu, Osamu sama Kitashin )

kira-kira pada mau ga?

𝐎𝐧𝐢𝐢-𝐜𝐡𝐚𝐧 | S. 𝐑𝐢𝐧𝐭𝐚𝐫𝐨𝐮Où les histoires vivent. Découvrez maintenant