Prolog

88 12 11
                                    

"Apa lo liat-liat mau gua cipok lo?" ancam Zuarenz--siswa kelas 12, pada seorang adik kelasnya--Mey siswi kelas 11

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa lo liat-liat mau gua cipok lo?" ancam Zuarenz--siswa kelas 12, pada seorang adik kelasnya--Mey siswi kelas 11.

Satu tangan Zuarenz yang bertumpu di dinding tembok, seakan ia sedang berusaha mengurung Mey dengan posisinya yang kini sedang bersandar di tembok dengan ekspresi ketakutan.

"Anjay!" komentar Juna yang berwajah oriental seraya menertawakan ekspresi Mey yang terlihat gemetar, kecuali salah satu dari mereka yang hanya diam saat menyaksikan Mey yang sedang di olok-olok dengan tatapan mengiba.

"Kenapa, tremor lo? Atau mungkin lo lagi ngompol di celana, hah?" cela Zuarenz habis-habisan pada Mey, hingga membuat teman yang lainnya kembali tegelak.

Jujur selama ini Mey belum pernah dikepung oleh laki-laki sebanyak itu, sehingga membuatnya ketakutan.

"Ampun Kak, jangan sentuh aku. Aku masih suci." rengek Mey berusaha memohon-mohon, seraya menundukkan kepalanya dalam-dalam yang disertai dengan air matanya yang tak berhenti berlinangan karena ketakutan.

"Hahahaha .. Suci? Suci dalam debu maksud lo?!" ledek Zuarenz lagi, dengan sedikit teriak di salah satu telinga Mey hingga membuat satu telinganya terasa sakit dan berdengung.

"Oke, wait, Renz. Kasian si Mey, udah jangan di jailin mulu!" imbuh salah satu temannya yang cenderung pendiam–Naufal namanya, tapi meskipun pendiam ia berani membela Mey karena ia tak tega.

"Ngapain lo bela-belain cewek kuno kayak dia? Siapa suruh dia ngintip gua yang lagi ganti baju?" cetus Zuarenz seraya menatap Naufal sengit, sebelum akhirnya ia mengalihkan pandangannya kembali pada Mey yang tengah sesegukan dengan kepalanya yang menunduk sedari tadi.

"A-aku nggak ngintip kakak kok, tadi aku beneran nggak sengaja. Lagi pula aku langsung tutup mataku." kata Mey seraya seraya menyeka air matanya.

Mey berupaya membela diri, karena kenyataannya ia memang mengatakan semua itu dengan jujur.

"Heh, Tapi tetep aja lo liat, 'kan?!" sentak Zuarenz seketika. " Awas aja, kalo lo berani-berani bilang sama guru ataupun sama yang lain kalo gua punya tato. Liat aja lo bakalan abis sama gua!" ancam Zuarenz tak main-main, sementara Mey langsung mengangguk kuat seakan ia berusaha meyakinkan Zuarenz bahwa ia takkan membocorkan rahasia itu.

"Iya, Kak. Aku janji, aku nggak bakalan bocorin rahasia itu sama siapapun." ikrar Mey disela isak tangisnya yang semakin merebak.

"Pergi lo!" usir Zuarenz saat itu juga.

Sambil menghapus air mata, maka Mey pun langsung pergi meninggalkan suasana belakang sekolah dengan setengah berlari. Sementara mereka hanya bisa saling high five seraya menertawakan Mey yang menurutnya sangat lugu dan polos, sekaligus culun setengah mampus. Kecuali Naufal yang hanya diam saja sedari tadi.

Pertama, perkenalkan siswa yang satu itu adalah Zuarenz Galaksa yang memiliki model rambut two block. Model rambut two block adalah gaya di mana bagian dalam rambut dicukur halus, sedangkan di bagian luarnya rambut tetap dibiarkan panjang. Gaya rambut bagian luarnya bisa menggunakan styling sesuai selera.

ZUARENZ GALAKSAWhere stories live. Discover now