011. What Happens When You are Favored by God and Has Priveleges (1) 𖥔

60 7 5
                                    

———— chapter start ✣

Hari ini juga hari musim semi yang cerah.

Aku tak perlu khawatir soal polusi dan debu-debu lagi, tiga minggu telah terlewatkan sejak aku jatuh ke dunia fantasi lewat transmigrasi ke novel ini.

Supaya dapat bertahan hidup di dunia yang kesulitan untuk bertahannya menjadi lebih gila bersamaan dengan waktu di original novelnya, aku menghabiskan banyak waktu yang baik dalam masa tutorial.

Aku mencapai 22 dari 1,000 hari berdoa untuk quest merubah pekerjaan menjadi healer. Itu adalah tujuan yang memakan waktu, tapi aku tak pernah ketinggalan satu hari pun dan aku bekerja dengan giat.

Pencapaian Cooking menjadi 'level 4', dan aku memperoleh 'Recipe Insight', dan 'Greatly Increased Cooking Taste (pasif)' level 1.

Faktanya, aku merasa seperti aku sudah cukup belajar memasak hampir semuanya.

Dari level 4 dan selanjutnya, level dari skill naik dengan lambat, dan berkat 'Recipe Insight', aku bisa memasak semua yang pernah kucoba sekali.

Meskipun aku melanjutkan untuk menaikkan level, ini spektakuler bahwa hanya level skill pasif yang naik.

Alkimia sudah level 3, satu level lebih rendah dari Cooking.

Sekarang, ini memungkinkan untuk membuat healing potion untuk para penjelajah penyerangan dungeon, obat reseptor, dan suplemen.

Aktivitas mengembangkan diriku dengan rajin tidak berhenti di sini. Aku membaca banyak buku sebagai temannya Bianca. Terimakasih untuk berbagai ilmu pengetahuannya, sekarang aku sudah cukup punya akal sehat untuk hidup di kekaisaran Serentra.

Dengan ini, tidak akan ada yang mencurigaiku kalau aku adalah manusia dari dunia luar.

Tok! Tok!

"Bia, ini aku."

"Masuklah, Ailee. Aku sudah menunggumu."

Hari ini, aku pergi ke kamarnya Bia untuk melakukan tugasku sebagai teman bermainnya. Kami berbagi cokelat madeleine buatan dan menetapkan jadwalnya per hari.

"Oh, kudengar hari ini ada buku baru di perpustakaan. Aku tidak ke sana sendirian, karena aku ingin ke perpustakaan bersamamu."

"Wow, benarkah? Ayo."

Dengan cepat terpindahkan oleh kesetiaan pada nona muda, aku bangun dengan buru-buru. Kami lari menaiki tangga, membuka pintu, aku bermain-main dengan berkata, "Anda yang memimpin, Madam."

Bianca mengangkat dagunya daripada menegurku untuk bicara informal kepadanya.

"Ikuti, dan percayalah padaku."

Kami tertawa dan mempercepat langkah kami.

Perpustakaan luas milik Countess adalah tempat yang memiliki gaya antik. Jadi aku tak pernah bosan pergi ke sini.

"Aku tak melihat Pustakawan. Apa dia sedang pergi sebentar?"

"Haruskah aku pergi dan mengeceknya?"

"Tidak perlu, Ailee. Aku sudah sering ke perpustakaan, jadi aku sangat mengetahui perpustakaan ini dengan baik."

Meskipun memimpin posisi dengan oenuh kepercayaan diri, Bianca menunjukkan ekspresi enggan dan menghentikan langkahnya.

"Apa ada masalah, Bia?"

"Struktur dari perpustakaan ini ...."

"Hah?"

"Ah, bukan apa-apa. Pertama-tama, ayo pilih buku untuk Ailee baca. Apa kau sempat bilang ingin baca buku yang berkaitan dengan dungeon terakhir kali? Aku akan merekomendasikannya."

Privileges by The World Building GodWhere stories live. Discover now