PERKARA TEH

8.1K 439 1
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

لَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِمْ (ﷺ)

Utamakan Ibadah sebelum membaca! Dan, Jangan lupa vote😁

Tandai jika ada yang typo:-D

-------------------------------------
📖 HAPPY READING 📖
-------------------------------------

Sang waktu berlalu begitu cepat. Sudah lima hari Aza berada di rumah mertuanya. Waktu yang begitu singkat Aza habiskan berbaur dengan para santri.

Dirinya tidak menyangka akan seseru ini bersama santri Ayah mertuanya. Mulai makan bersama, mendengarkan kajian, membaca Al-Qur'an, kerja bakti, bahkan dia pernah tidur di kamar Uswa.

Ternyata dunia pesantren yang pernah  didengar tidak semenyeramkan itu. Jika saja dia tau lebih awal, pasti dia meminta pada Ayahnya untuk dimasukkan ke pesantren, sayangnya dia baru tau setelah menikah.

"Kamu suka tinggal di pesantren, Dek?" tanya Zhafran. Saat ini mereka berada di dalam kamar, tepatnya di atas ranjang bersiap untuk tidur.

Tapi kelihatannya sang istri belum mengantuk, buktinya gadis itu masih duduk di atas ranjang sambil mengelus-elus hewan berbulu halus di pangkuannya.

Ah, selain menghabiskan waktunya bersama santriwati, gadis itu juga menghabiskan waktu dengan kucing berwarna putih tersebut.

Zhafran pernah mengembalikan kucing itu pada Ali, tapi dia mengambilnya kembali saat Aza menangis ditengah malam mencari hewan bermata biru itu.

"Sangat suka, Mas. Rasanya Aza gak mau pulang." Aza menunduk sedih.

Zhafran meraih dagu Istrinya lembut. "Jangan sedih, kita akan tinggal di sini setelah adek lulus."

Bola mata Aza berbinar menatap suaminya. "Serius, Mas?"

"Hmmm." Zhafran mengangguk sambil memindahkan kucing itu dari pangkuan Istrinya ke sisi lain.

"Kok Kitti-nya di pindah gitu? Kasian, dia kedinginan," ucap Aza protes dengan apa yang dilakukan suaminya itu, tapi dia tidak menghalanginya.

"Milo bukan Kitti, Dek. Dia kucing jantan," ujar Zhafran. Namun, Aza tidak menghiraukan ucapannya. Baginta kucing ini namanya Kitty, bukan Milo.

"Mas sudah menyiapkan apartemen buat kita berdua. Apartemennya tidak jauh dari sekolahmu," tutur Zhafran sembari meraih tangan Istrinya.

"Kita tidak tinggal di rumah Bunda?" tanya Aza.

"Mas ingin kita hidup mandiri seperti pasangan suami-istri lainnya, tapi kalau adek keberata—

"Aza tidak keberatan, Mas. Aza malah suka jika nanti kita tinggal berdua. Aza bisa melayani Mas Zhafran dengan benar tanpa bantuan Ibu ataupun Umi, hehehehe," tutur Aza memotong ucapan sang suami.

"Oh ya, Dek. Sebelum kita balik, Mas mau keluar kota dengan Ustad Ali dan Ustazah Rahma," kata Zhafran ragu. Sejujurnya, tugas ini sudah dia serahkan semuanya pada Ali, tapi Ali tidak sanggup jika hanya berdua dengan Rahma.

"Cuman dua hari 'kan?" tanya Aza dan dijawab Zhafran dengan anggukan kepala.

Zhafran memeluk Aza hingga istrinya itu tidak bisa bergerak. "Adek, tau dari mana kalau Mas mau keluar kota dua hari?"

GUS_ZHAFRAN_MY_HUSBAND (On Going)Where stories live. Discover now