PART 46

4.3K 277 0
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

لَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِمْ (ﷺ)

Utamakan Ibadah sebelum membaca! Dan, Jangan lupa vote😁

📖 HAPPY READING 📖
______________________________

Waktu terus berputar. Tanpa terasa, usia kandungan Aza telah memasuki empat bulan lebih. Dia sudah tidak merasakan mual seperti awal-awal kehamilannya, tapi masalah lainnya muncul, seperti sakit punggung, pusing, dan payudar4nya bengkak dan sakit.

Untung saja suaminya, Zhafran selalu ada di sampingnya untuk menjadi obat penenang dikala rasa sakit melanda. Dan kehadiran Umi Halima yang s'lalu memberinya nasehat agar dirinya tidak stress.

Namun, dibalik itu semua, ada kebahagiaan tersendiri dalam diri Aza saat dapat merasakan pergerakan bayinya di dalam sana. Ya, calon bayi mereka sudah bisa menendang, seperti saat ini.

Aza yang sedang bersandar di kepala ranjang sembari mengelus perutnya, dikejutkan dengan pergerakan bayinya. Ini bukan kali pertamanya calon anaknya itu menendang, tapi Aza tetap merasa bahagia saat merasakan.

"MasyaAllah, dia nendang lagi, Mas," ucap Aza bahagia.

Zhafran yang sedang mengerjakan sesuatu di meja kerjanya langsung berdiri dan menghampiri sang istri. Semenjak istrinya hamil, Zhafran lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Dia hanya mengajar dihari Jum'at saja.

"Mereka terlalu aktif, Sayang." Zhafran ikut duduk di samping istrinya, lalu mengelus perut buncit   sang istri dengan lembut.

Ya, bayi mereka kembar, itu sebabnya calon Abi itu lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah menemani sang istri dari pada di luar.

"Itu tandanya, mereka berkembang dengan baik, Mas." Aza menatap Zhafran dengan senyuman manisnya.

Dengan gerakan lembut, Zhafran mengelus perut istrinya yang masih dilapisi kain. "Apa mereka menyakitimu, Humaira?"

"Tidak, Mas," jawab Aza sedikit berbohong karena kenyatannya, pergerakan bayi mereka membuat perut Aza ngilu.

Zhafran menghela nafasnya, dia tau jika istrinya sedang berbohong. Setiap kali bayi di dalam kandungan Aza bergerak, raut wajah wanita itu berubah, seolah-olah menahan sesuatu.

Kalau boleh jujur, sebenarnya Zhafran tidak ingin istrinya hamil di usia muda, tapi dia juga tidak dapat menolak sesuatu yang sudah dipercayakan Allah padanya.

Di luar sana banyak pasangan suami-istri yang menginginkan momongan, tapi belum seberuntung dirinya yang langsung diberikan amanah dari Sang Kuasa.

Zhafran mendekatkan wajahnya ke perut sang istri. "Cepat keluar, Nak. Abi sudah tidak sabar melihatmu."

"Mas Zhafran!" Aza menatap suaminya dengan tatap tidak suka. Bagaimana bisa suami tampannya meminta agar bayi mereka segera keluar.

Zhafran mengangkat kepalanya menatap wajah sang istri yang semakin terlihat cantik dan gemoy. Bagaimana tidak gemoy, pipi istrinya itu terlihat seperti bakpao.

GUS_ZHAFRAN_MY_HUSBAND (On Going)Where stories live. Discover now