ALI INGIN MELAMAR USWA

6.5K 387 2
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

لَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِمْ (ﷺ)

Utamakan Ibadah sebelum membaca! Dan, Jangan lupa vote😁

📖 HAPPY READING 📖
______________________________

Raut wajah Aza tiba-tiba suram karena kesal saat membaca pesan dari Bu Rita mengenai status yang baru saja dia update.

Bagaimana tidak, gurunya itu mengatakan jika dia lebih baik daripada dirinya. Dan, lebih pantas untuk bersanding dengan Zhafran.

Rasanya Aza ingin memukul kepala gurunya itu dengan pantat panci saking kesalnya. Dia aku, Bu Rita cantik, pintar, dan dewasa, tapi sayangnya, didalam dirinya ada bibit-bibit pelakor.

"Cih, bibit-bibit pelakor. Akan ku pastikan tidak ada Rahma kedua dalam rumah tanggaku," ucap Aza.

Senyuman manis gadis itu mengembang dibibir mungilnya tatkala berhasil membalas pesan dari Bu Rita tatkala menohok.

Ujian terbesar adalah ujian dalam rumah tangga. Tidak ada rumah tangga di atas bumi ini tanpa ada ujiannya masing-masing.

Aza tidak akan memberikan celah untuk orang ketiga seperti Ustazah Rahma kedalam rumah tangga bersama Zhafran, suaminya.

"Kenapa senyum-senyum sendiri, Dek?" tanya Zhafran yang baru saja menyelesaikan solat sunnah-nya.

"Aza lagi memberikan peringatan pada Bu Rita agar dia menjaga sikap terhadapmu, Mas," jawan Aza jujur.

Salah satu pondasi dalam berumah tangga adalah kejujuran antara suami-istri. Jika tidak saling jujur maka pernikahan tidak akan bertahan.

"Berikan nasehat, tapi jangan berlebih, ia. Bagaimanapun Bu Rita itu lebih tua darimu, Dek," tutur Zhafran. 

Pria itu berjalan menghampiri istrinya lalu membuka laci meja bagian bawah kemudian mengeluarkan bekal yang disiapkan Bi Mina untuk mereka.

"Bekal? Sejak kapan Mas buat bekal? Kok Aza gak liat?" tanya Aza saat melihat suaminya meletakkan tempat bekal di depannya.

"Bi Mina yang menyiapkan. Daripada ke kantin lebih baik makan di sini aja," ujar Zhafran. Ia membuka bekal tersebut lalu diserahkan pada sang Istri.

Aza menatap suaminya "Mas, gak makan?"

"Suapi, Dek," ucap Zhafran seraya tersenyum manis.

Wajah Aza memerah karena malu mendengar permintaan suaminya. Bagaimana bisa suaminya manja dalam keadaan seperti ini? Jika ada yang melihat mereka, entah apa yang akan terjadi.

"Mas, kalau ada yang liat gimana?" tanya Aza malu-malu.

Zhafran terkekeh kecil. Dia menarik kursi di depan mejanya lalu dibawahnya ke samping kursi yang diduduki istrinya.

"Mas sudah kunci pintunya, Dek. Jadi, aman," jawab Zhafran kemudian duduk.

Tidak ada pilihan lain selain menurut saat melihat sendok cuman satu. Gadis itupun membuka bekal yang dibawah suaminya. Dan, merekapun membaca doa sebelum makan.

GUS_ZHAFRAN_MY_HUSBAND (On Going)Where stories live. Discover now